Last Updated on February 24, 2022 by
Apa sajakah jenis-jenis framework yang sudah Anda ketahui atau bahkan kuasai? Banyak orang mungkin akan menjawab dengan nama framework Laravel. Namun kali ini kami tidak akan membahas seri Laravel, melainkan mengenalkan framework PHP Phalcon khusus untuk Anda.
Apa itu framework PHP Phalcon? Bagaimana cara menggunakan Phalcon, serta kelebihan dan kekurangan Phalcon dibandingkan framework lainnya? Daripada bertanya-tanya sendiri, yuk kita simak penjelasan lengkap tentang tutorial Phalcon Indonesia pada artikel edisi kali ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Mengenal Phalcon, Gabungan Framework PHP dan C Terbaik yang Wajib Dicoba
Setiap developer website tentunya tidak akan pernah jauh-jauh bekerja dari yang namanya framework. Seperti yang mungkin sudah Anda pahami, framework website adalah kerangka kerja yang bermanfaat untuk mempermudah pembangunan website. Jadi, Anda tidak perlu repot membuat website dari nol dengan bantuan framework. Website-website yang dibuat dengan framework juga biasanya memiliki daya tahan dan stabilitas kerja yang tinggi.
Ada banyak sekali jenis framework yang bisa Anda gunakan, salah satunya adalah PHP Phalcon. Sudah pernah mendengar PHP Phalcon sebelumnya? Phalcon adalah framework yang sangat unik karena strukturnya memadukan 2 bahasa pemrograman yakni C dan PHP. Kemudian, PHP Phalcon mempunyai sifat open source, sehingga mudah dikembangkan oleh siapa saja.
Kombinasi bahasa PHP dan C pada Phalcon menjadikan framework ini mempunyai 2 sistem unggulan dari masing-masing bahasa, yakni arsitektur ORM (Object Relational Mapping) khas C dan MVC (Model View Controller) milik PHP. Dengan perpaduan kedua sistem ini, framework Phalcon bisa digunakan untuk membuat aneka website yang ringan, efisien, berperforma tinggi dan memiliki tingkat keamanan yang sangat baik.
Pada prakteknya, PHP Phalcon banyak digunakan untuk mengembangkan web apps. Web apps sendiri merupakan perpaduan aplikasi dan website, di mana Anda bisa menjalankan aplikasi dari browser tanpa perlu instalasi (seperti halnya menjalankan website). Lebih lanjut, inilah beberapa kelebihan dan kekurangan Phalcon framework saat dipakai untuk mengembangkan website:
Kelebihan Phalcon
Beberapa kelebihan yang bisa Anda rasakan saat memakai PHP Phalcon untuk website adalah:
- Mudah digunakan karena memiliki arsitektur MVC di dalamnya.
- Mempunyai performa super cepat meski dijalankan di server biasa.
- Tidak banyak menghabiskan resources.
- Bekerja dengan daya performa yang tinggi berkat fitur-fitur dan sistem PHP.
- Mempunyai dokumentasi yang lengkap dan baik.
- Dapat lebih mudah berinteraksi dengan database memakai C-language ORM.
- Ringan, ringkas dan efisien dalam bekerja membangun website.
Kekurangan Phalcon
Sementara kekurangan yang patut Anda waspadai dari PHP Phalcon adalah:
- Debugging lebih sering terjadi pada sisi bahasa C ketimbang PHP. Hal ini tentunya dirasa menyulitkan, khususnya bagi developer yang lebih menguasai bahasa PHP.
- Masih sedikit jasa hosting yang men-support Phalcon. Kebanyakan jasa hosting mendukung framework lain seperti Yii dan Laravel.
- Masih sedikit komunitas dan tutorial Phalcon, khususnya untuk menyelesaikan masalah-masalah dan error yang terjadi di framework.
Tutorial Phalcon Indonesia: 2 Tahap Instalasi Phalcon Framework
Anda sudah mengenal apa itu PHP Phalcon beserta kelebihan dan kekurangan Phalcon saat mengembangkan website. Sekarang tibalah kita pada pembahasan terpenting dalam artikel ini, yakni cara menggunakan Phalcon.
Sebelum bisa memakai Phalcon, Anda harus menginstal framework ini terlebih dahulu di Shared Hosting, VPS dan menambahkan beberapa ekstensi PHP kecil untuk menghemat memory penyimpanan. Sebagai catatan, saat menginstal Shared Hosting dan VPS berlangsung, Anda akan memerlukan akses ke root.
Untuk mempermudah Anda memahami tahap-tahapan instalasinya, rincian proses pemasangan Phalcon kami bedakan menjadi 2 bagian yakni instalasi Phalcon di VPS Ubuntu dan menginstal Phalcon di Shared Hosting.
Instal Phalcon di VPS Ubuntu
Berikut adalah cara untuk menginstal Phalcon di VPS Ubuntu:
- Mula-mula, pastikan server Anda sudah terinstal dengan Composer, MySQL dan Apache agar instalasi dapat dijalankan dengan baik.
- Buka server Anda > tambahkan command ekstensi Phalcon ke dalam server VPS dengan kode berikut:
curl -s https://packagecloud.io/install/repositories/phalcon/stable/script.deb.sh | sudo bash
- Buka direktori var/www (kode: cd /var/www) untuk mulai mengaktivasi Phalcon.
- Masih berada di direktori var/www, lanjutkan dengan membuat file composer.json (kode: nano composer.json)
- Copy paste kode di bawah ini ke file composer baru Anda:
{
"require-dev": {
"phalcon/devtools":
"~3.2"
}
}
- Simpan file dengan menggunakan kombinasi (ctrl+x) > lanjutkan instalasi dengan menginput kode: composer install > akhirnya, tunggu hingga proses instalasi selesai dengan sendirinya.
- Begitu instalasi selesai, buat project Phalcon baru > masuk ke direktori var/www/html (kode: cd /var/www/html) > input kode: phalcon create-project namaprojectphalcon. Folder ‘nama project Phalcon’ adalah tempat di mana Anda akan menyimpan data-data dan file dari framework. Anda bebas menamai folder sesuka hati. Selesai! Phalcon PHP sudah terinstal di VPS Anda.
Instal Phalcon di Shared Hosting
Selamat Anda sudah menyelesaikan instalasi Phalcon di VPS Ubuntu! Namun pekerjaan Anda masih belum selesai. Masih ada satu pekerjaan tersisa untuk proses instalasi Phalcon Anda, yaitu dengan instalasi Phalcon di Shared Hosting. Caranya-cara install framework PHP Phalcon di Shared hosting adalah:
- Pastikan Anda sudah punya akses SSH Shared Hosting (biasanya sudah diberikan langsung oleh penyedia hosting). Kemudian, dengan berbekalkan askes, cari dan gunakan composer yang ada di Shared Hosting untuk menginstal Phalcon devtools.
- Cek lokasi Anda memakai pwd > pastikan perintah yang muncul menunjukkan lokasi public_html agar posisi Anda sudah benar. Anda bisa menggunakan kode berikut:
-bash-4.1$ pwd
/home/YOUR_USERNAME
- Dari lokasi public_html, buat file baru composer.json dengan memakai kode pembuatan file: nano composer.json > selanjutnya input kode berikut ini ke dalam file Composer baru:
{
"require-dev": {
"phalcon/devtools":
"~3.2"
}
}
- Simpan file dengan menggunakan kombinasi (ctrl + x).
- Pakai perintah composer install untuk memulai proses instalasi. Sekarang Anda cukup menunggu hingga proses selesai secara otomatis.
- Buka direktori public_html > buat project baru. Kode: phalcon create-project demophalcon > tunggu hingga proses instalasi selesai dan framework terhubung dengan hosting.
Selesai! Kini Phalcon sudah terpasang di hardware Anda, dan siap digunakan untuk melakukan beragam produksi software seperti membuat web apps. Nantikan seri selanjutnya seputar cara membuat web app sederhana dengan Phacon dari Appkey.id, ya!
Demikianlah pembahasan kali ini tentang cara menggunakan Phalcon. Semoga penjelasan di atas mampu menambah wawasan Anda seputar tutorial Phalcon Indonesia, ya! Jangan lupa untuk mengecek lebih banyak artikel seru dan informatif seputar dunia IT hanya dari Appkey.id. Sampai jumpa!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.