Last Updated on February 8, 2023 by
Hari demi hari, kalangan pengembang dan bisnis beralih menggunakan cloud seperti heroku yang sudah semakin populer. Hadirnya cloud membantu bisnis untuk terfokus pada strategi dan proses lainnya alih-alih harus menginvestasikan banyak energi untuk software, hadware, dan server infrastructure.
Di antara banyaknya penyedia layanan cloud, terkadang memang membingungkan mau memilih penyedia layanan yang cocok untuk men-deploy produk aplikasi kita. Banyak pertimbangan tentunya sebelum memilih provider yang tepat, baik segi harga maupun performansinya.
Nah, Anda datang pada artikel yang tepat untuk membantu memilih penyedia layanan sesuai dengan kebutuhan Anda. Batasan pada artikel ini adalah Heroku dan AWS, dua penyedia layanan yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Jadi, artikel ini tidak akan membahas semua provider. Yuk, simak uraiannya sampai habis!
Table of Contents
Cloud
Membicarakan tentang cloud computing, ada beberapa model di dalamnya, antara lain:
1. SaaS
Software as a Service (SaaS) menyediakan perangkat lunak sebagai layanan. Pengguna tidak perlu repot-repot untuk tahu hal-hal teknis dari perangkat lunak tersebut. Pengguna hanya dapat menjalankan aplikasinya. Nah, model ini pastinya hampir semua orang pernah menggunakannya. Contohnya adalah Google Drive.
2. PaaS
Platform as a Service (PaaS) merupakan sebuah layanan cloud berupa platform yang mana penggunna memanfaatkan PaaS ini untuk membangun aplikasi. Nah, kebutuhan server, storage, jaringan akan dikelola oleh penyedia layanan tersebut. Jadi, Anda sebagai pengembang dapat memanejemen aplikasi Anda saja.
3. IaaS
Kalau PaaS menyediakan platform, SaaS menyediakan perangkat lunak, maka Infrastructure as a Service (IaaS) menyediakan sumber daya seperti server, jaringan, storage, maupun ruang data center. Nah, hal ini akan menjadi lebih hemat dari segi biaya karena Anda tidak perlu lagi membeli segala peralatan secara fisik untuk server.
Kira-kira, Heroku dan AWS termasuk model cloud yang mana? Berikut penjelasannya!
Heroku
Berdasarkan situs resminya, Heroku merupakan container yang berbasis cloud dengan jenis PaaS. Memulai perjalannya pada tahun 2007, di sini pengembang dapat men-deploy, mengatur, ataupun melakukan scaling aplikasinya.
Heroku mendukung beberapa bahasa, seperti Ruby, Java, PHP, Pyhton, Node, Go, Scala, dan Clojure. Meskipun hanya bahasa ini yang didukung, pengembang dapat menggunakan Buildpacks untuk menggunakan bahasa lain. Selain itu, aplikasi yang Anda bangun berjalan dalam dynos, istilah smart container dalam Heroku.
Heroku sebenarnya lebih condong ke platform pengembangan perangkat lunak. Ada banyak tools yang terdapat di sini untuk membangun dan men-deploy aplikasi web Anda. Lebih dari 200 add-on pihak ketiga tersedia sekaligus Buildpacks yang open-source. Heroku menyediakan ready-to-use environment. Pengembang hanya perlu enter kode yang telah dibuat, dan taraa! Aplikasi Anda sudah dapat dijalankan.
Pengembang yang menggunakan Heroku dapat meningkatkan waktu produktivitasnya dan hanya berfokus pada pengembangan aplikasinya tanpa harus terdistraksi untuk memelihara server, hardware maupun infrastrukturnya. Selain itu, Heroku termasuk platform gratis, tetapi kapabilitasnya terbatas. Anda dapat membeli layanannya per bulan untuk mendapat kapabilitas yang lebih luas.
AWS
Berbeda dengan Heroku yang hanya menyediakan layanan tipe PaaS, Amazon Web Services (AWS) menyediakan berbagai jenis layanan, seperti IaaS dan PaaS. AWS merupakan platform end-to-end yang menyediakan ratusan produk, layanan, hingga resource untuk membangun dan mengelola computing framework.
Dari banyaknya layanan, tiga layanan yang paling banyak digunakan adalah AWS Elastic Compute Cloud (AWS EC2), AWS Elastic Beanstalk, dan AWS Lambda. AWS Elastic Beanstalk salah satu layanan PaaS yang menjadi saingan Heroku, nih! Layanan ini memungkinkan untuk men-deploy aplikasi dengan cepat dan sederhana menggunakan perintah pada AWS Cloud.
Layanan yang disediakan ada beragam, seperti penyimpanan, jaringan, basis data, IoT, analytics, management tools, hingga machine learning. AWS mendukung berbagai bahasa seperti Python, PHP, Ruby, NodeJS, Go, dan masih banyak lagi. Dari segi harga, layanan AWS dibayar berdasarkan pemakaian istilahnya pay-as-you-go.
Perbedaan
Setelah mengenal masing-masing platform, berikut adalah beberapa perbedaan dari Heroku dan AWS.
- Heroku menyediakan PaaS, sedangkan AWS menyediakan layanan IaaS dan PaaS.
- Heroku dibangun oleh perusahaan Salesforce, sedangkan AWS dibangun oleh perusahaan Amazon.
- AWS yang menyediakan layanan yang begitu luas serta kemampuannya yang mumpuni dapat melakukan semua taskyang dibutuhkan, sedangkan Heroku masih terbatas pada layanannya dibandingkan dengan AWS.
- Umumnya Heroku lebih user-friendlydibandingkan AWS seperti layanan yang telah disebutkan di atas, yaitu AWS EC2.
- Heroku tidak dapat mengotomatisasi skalabilitas dibandingkan dengan AWS. Scalingdi Heroku dilakukan secara instan secara horizontal maupun vertikal menggunakan Command Line Interface (CLI) ataupun di Heroku Dashboard.
- Dari segi kecepatan, Heroku lebih cepat untuk melakukan deploy, sedangkan proses deploymentdi AWS lebih rumit.
- Dari segi harga, Heroku lebih mahal dibandingkan dengan AWS.
- Toolsuntuk manajemen heroku menggunakan Heroku CLI, App Metrics, Heroku Connect, dan Heroku Status. Sedangkan pada AWS menggunakan AWS CLI dan Management Console.
- Kemampuan komputasi AWS tinggi dibandingkan dengan Heroku.
- Dari segi Addondan layanannya, Heroku menyediakan banyak addon untuk beragam kebutuhan seperti keamanan, content management, pengujian, notifikasi, dan lainnya. Sedangkan AWS terdiri lebih dari ratusan produk berfitur lengkap seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
- Menggunakan Heroku lebih mudah dan pengembang tidak perlu memiliki spesialisasi atau skill tinggi untuk menggunakannya. Sedangkan AWS lebih kompleks dan memerlukan developer yang memiliki skill bidang tersebut. Jika berhadapan dengan IaaS, tentunya harus memiliki kemampuan untuk mengelola seluruh infrastruktur layanan yang digunakan, misalnya EC2 serta dapat meng-handleaplikasinya, data, sistem operasinya, middleware, hingga runtimes.
Pilih Heroku atau AWS?
1. AWS
AWS ideal untuk perusahaan yang mempunyai tim DevOps atau pengembang yang mampu mengkostumisasi fitur dan pengaturannya. Jadi, cocok digunakan untuk perusahaan menengah hingga perusahaan besar, karena menawarkan infrastruktur yang lebih powerful dan fleksibel. AWS cocok jika membangun project yang membutuhkan komputasi yang besar. Jika membutuhkan auto-scaling, AWS harus menjadi pilihan.
2. Heroku
Heroku ideal untuk perusahaan kecil hingga perusahaan menengah dengan pengembang yang terbatas. Nah, misalnya Anda ingin membangun start-up masih dengan tim yang kecil, Heroku solusi yang tepat karena tidak perlu DevOps resource.
Platform yang user-friendly dan kaya akan tools ini akan memudahkan untuk deploying dengan cepat. Selain itu, dengan project yang memang kekuatan komputasinya tidak terlalu besar, dapat mempertimbangkan untuk menggunakan platform ini.
Jika tidak memiliki waktu untuk mengelola infrastruktur, bisa menggunakan platform ini. Suka menggunakan Git juga Heroku menjadi pilihan karena terintegrasi dengan GitHub.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, Heroku merupakan platform sebagai metode pengembangan dan deployment yang lebih sederhana daripada AWS. Jadi, sudahkah Anda mendapat gambaran ingin memilih layanan yang mana? Yang paling penting tentunya mempertimbangkan kebutuhan Anda terlebih dahulu agar tidak salah memilih. Demikian artikel ini, semoga bermanfaat dan simak artikel menarik lainnya di Appkey.id, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.