Last Updated on June 17, 2022 by
Design thinking pada intinya berpusat pada manusia. Oleh karena itu perusahaan perlu berfokus pada orang yang akan menggunakan hasil ciptaannya. Hal ini mengarah pada produk, layanan maupun pada proses di dalam perusahaan yang lebih baik lagi. Oleh karena itu, ketika berbicara masalah penciptaan produk, maka kita harus berpikir tentang apa yang dibutuhkan oleh manusia ataupun masyarakat umum.
Dalam menggunakan design thinking, kita harus menggabungkan apa yang diinginkan oleh pengguna (dalam hal ini manusia) dengan apa yang layak secara teknologi dan layak secara ekonomi. Bagi Anda yang belum terlatih sebagai perancang, Anda dapat menggunakan creative tools untuk membantu Anda mengatasi berbagai kesulitan dalam penentuan desain untuk produk perusahaan Anda.
Untuk memulai proses design thinking, kita harus memahami dengan benar apa yang dibutuhkan oleh manusia kemudian mengatasi masalahnya secara sederhana.
Penerapan design thinking dalam proses penciptaan produk maupun layanan akan dapat membantu Anda dan perusahaan dalam beberapa hal berikut ini:
- Lebih memahami kebutuhan yang belum terpenuhi dari pengguna target.
- Mengurangi risiko kegagalan yang terkait dengan ide, produk, dan layanan baru yang akan diluncurkan.
- Dapat menghasilkan solusi yang revolusioner, bukan hanya inkremental.
- Dapat melakukan analisa dan pengembangan dengan lebih cepat.
Table of Contents
Penerapan Design Thinking
Design thinking akan selalu bisa Anda terapkan di manapun dan apapun industri yang digeluti perusahaan Anda. Baik itu untuk bisnis, instansi pemerintahan, pendidikan, perusahaan nirlaba, pemikiran desain ini akan dapat membantu kita untuk mengembangkan solusi yang inovatif berdasarkan kebutuhan dari pelanggan.
Fase Design Thinking
Bagi Anda yang telah menempuh pendidikan tentang hal ini, Anda mungkin telah belajar bahwa pemikiran desain merupakan langkah-langkah yang linier. Namun, pada prakteknya tidak selalu seperti itu. Kita mungkin saja harus melakukan langkah yang sama berulang kali. Atau bisa saja, kita harus melompati beberapa langkah yang ada. Pada intinya di sini, kita harus bergerak dari nol menuju solusi yang baru.
- Mengidentifikasi pertanyaan yang mampu menyetir orang lain untuk mendapatkan solusi yang kreatif.
- Kumpulkan Inspirasi — Menginspirasi pemikiran baru dengan menemukan apa yang benar-benar dibutuhkan orang.
- Membuat ide—Kesampingkan solusi yang sudah jelas untuk mendapatkan ide dan terobosan baru.
- Jadikan ide Anda Berwujud. Buatlah prototype kasar agar Anda bisa belajar untuk membuat ide yang lebih baik.
- Lakukan testing pembelajaran—Perbaiki ide Anda dengan mengumpulkan umpan balik dan bereksperimen maju.
- Buatlah cerita inspirasi yang mengajak pengguna untuk bertindak. Jika Anda sudah memiliki pengguna sebelumnya, Anda bisa meminta testimoninya kemudian menjadikannya untuk bahan cerita Anda, tentunya dengan persetujuan yang berangkutan.
Apabila Anda bisa melakukan design thinking dengan benar, pemikiran desain akan bisa membantu Anda untuk lebih memahami pola pikir dan kebutuhan orang-orang yang Anda ciptakan kemudian memunculkan peluang berdasarkan kebutuhan ini sehingga Anda akan dituntun menuju solusi kreatif yang semakin baik dari waktu ke waktu.
4 Cara Untuk Mulai Melakukan Design Thinking
Dalam prakteknya, pemikiran desain ini dapat mulai dilakukan dengan 4 cara berikut ini.
1. Kumpulkan wawasan dengan melatih empati, melakukan observasi hingga melakukan wawancara
Mengenal pelanggan Anda adalah langkah pertama menuju menciptakan produk dan layanan yang mereka inginkan dan butuhkan. Jangan menganggap Anda tahu apa yang dipikirkan atau dirasakan seseorang. Mengumpulkan informasi tentang target konsumen Anda adalah bagian penting dari pendekatan pemikiran desain. Bangun keterampilan wawancara Anda dengan kiat-kiat ini.
2. Bangun Prototipe Scrappy untuk Mempelajari Tentang Kebutuhan yang Belum Terpenuhi
Anda tidak perlu banyak waktu atau sumber daya untuk membuat prototipe. Mulailah dengan pena dan kertas atau sumber daya lain yang dapat diakses, seperti slide deck, untuk membangun mock up ide dan mendapatkan umpan balik yang akan membantu Anda lebih memahami kebutuhan pelanggan Anda sebelum berinvestasi dalam proses produksi.
Di IDEO, kami bekerja dengan perusahaan media besar yang sedang mengalami reorganisasi besar. Tim membuat prototipe kemungkinan perubahan pada struktur organisasi dengan menggunakan kendala untuk membuat tim eksperimental 6 minggu. Tujuannya bukan agar tim berhasil, tetapi bagi perusahaan untuk mendapatkan beberapa pembelajaran yang dapat menginformasikan struktur yang lebih baik.
3. Ubah permasalahan menjadi pertanyaan
Ketika dihadapkan dengan masalah, tahan keinginan untuk segera menemukan solusi. Alihkan pola pikir Anda sebagai gantinya mengajukan pertanyaan yang mungkin membuat Anda lebih dekat dengan akar permasalahan atau tingkatkan kualitas produk Anda secara bertahap.
Misalnya saja untuk perusaan yang cenderung bergelut dengan permasalahan retensi. Alih-alih berfokus pada peningkatan tingkat retensi, kita bisa mempertanyakan, bagaimana kita bisa membuat pengalaman pengguna yang lebih baik? Dengan memfokuskan kembali pada kebutuhan manusia (pengguna) yang
sebenarnya, hal ini akan membantu kita menemukan wawasan yang lebih mampu mendorong ke arah solusi yang lebih relevan.
4. Gunakan penelitian untuk mengetahui tentang permasalahan di masa lalu, masa sekarang dan juga permasalahan yang mungkin masa depan
Anda dapat menggunakan banyak teknik penelitian yang berbeda untuk menghasilkan wawasan tentang kebutuhan pengguna yang Anda targetkan termasuk, tetapi tidak terbatas pada, observasi, wawancara, empati mendalam, dan menjelajahi pengguna secara langsung.
Secara umum, jenis penelitian yang dapat Anda lakukan terbagi dalam tiga ember, penelitian generatif, penelitian evaluatif, dan validasi penelitian. Penelitian generatif akan membantu Anda untuk mengidentifikasi peluang baru dan mengeksplorasi kebutuhan yang mungkin ada.
Penelitian evaluatif adalah proses mengumpulkan umpan balik pada eksperimen dan membantu Anda beralih ke depan. Kedua jenis penelitian ini difokuskan pada masa depan dan ide-ide baru, sementara penelitian pasar tradisional, yang dikenal sebagai penelitian validasi dimaksudkan untuk memahami apa yang sedang terjadi saat ini.
Buatlah pendekatan penelitian Anda agar seimbang dan berfokus pada permasalahan apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa depan.
Itulah sedikit ulasan tentang pentingnya design thinking dalam perencanaan produk dan layanan baru bagi perusahaan. Dapat kita simpulkan bahwa, sebuah produk atau layanan tidak bisa diluncurkan begitu saja tanpa adanya pematangan konsep dan ide. Begitu juga dengan keyakinan bahwa keberadaan produk tersebut akan mampu menjawab kebutuhan pengguna.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.