Last Updated on June 17, 2022 by
Sama halnya dengan trend mode yang selalu berubah-ubah, begitu pula dengan trend desain. Selalu ada pembaharuan disetiap masanya, tetapi tidak menutup kemungkinan juga trend desain yang lama menjadi tenar kembali.
Contoh desain yang tenar kembali yaitu seperti flat desain. Pada masa yang lalu, flat desain digunakan karena program untuk pengolahan gambar belum secanggih sekarang ini untuk membuat suatu efek, tekstur ataupun bentuk yang kompleks.
Pixel display, kapasitas RAM dan speed CPU juga belum sebagus sekarang ini. Maka karena keterbatasan itu, flat design terkenal karena desainnya yang simple, praktis dan tidak rumit.
Bagi orang awam mungkin flat desain belum begitu familiar ditelinga mereka tetapi bagi para illustrator dan UI designer pastinya sudah akrab dengan istilah yang satu ini.
Table of Contents
Pengrtian Flat Desain
Flat design adalah sebuah desain dengan gaya minimalis yang merupakan desain layout bersih dimana tidak menggunakan unsur kompleks seperti bayangan, bevel, texture, emboss, gaya mengkilap, berfokus pada tipografi, ilustrasi dua dimensi dan penggunaan warna cerah.
Namun ada juga beberapa desain yang tetap menggunakan shadow untuk memberikan kesan pada desain 2D. Sedikitnya penggunaan unsur kompleks pada flat design membuat desain akan terfokus pada konten yang ingin disampaikan.
Awalnya flat design merupakan terapan dari swiss design yang minimalis, rapi, penggunaan grid dan juga berkaitan dengan tipografi yang kemudian mengalami perkembangan hingga saat ini.
10 Tips Flat Desain
Berikut ini merupakan 10 tips untuk membuat desain yang menarik dengan menggunakan gaya flat design yang contohnya akan diilustrasikan oleh freepik.
Tetap Simple
Sama seperti namanya, flat design. Desain yang digunakan haruslah simple dan tidak banyak menggunakan unsur yang kompleks seperti efek glowing, texture, bevel, gradient ataupun shadowing.
Sangat simple dan seminimalis mungkin perwujudannya tanpa menghilangkan makna. Jika menyajikan elemen dekoratif yang tidak fungsional maka itu akan mengganggu focus bagi orang yang melihat desain tersebut.
Desain 2D
Salah satu syarat dari sebuah flat design, yaitu tidak bertekstur. Flat desain biasanya memang hanya menampilkan 2D daripada 3D yang menyerupai objek nyatanya. Objek yang digunakanpun biasanya sangat sederhana dan disesuaikan dengan desain yang diinginkan.
Tidak Menganut Tipe Desain Skeuomorphism
Desain dengan style atau tipe skeuomorphism adalah desain yang dibuat menyerupai objek nyatanya (3D), untuk memudahkan masyarakat mengerti maksud yang ingin disampaikan.
Ikon atau objek yang menganut skeuomorphism akan dibuat senyata mungkin, jadi orang akan lebih cepat mengerti apa yang dimaksud dikarena kemiripan ikon atau objek yang digambarkan mirip dengan aslinya dan tampak lebih hidup. Flat design yang berupa 2D dan terkesan datar sangat bertentangan dengan skeuomorphism berupa 3D yang memiliki volume dan timbul.
Warna
Flat design color biasanya memilih warna yang cerah dan juga berani. Flat design biasanya menggunakan warna dasar yang dikembangkan menjadi pilihan warna lainnya.
Adanya hal ini memungkinkan untuk melakukan pemilihan warna diberbagai tema dan bisa mencocokkan dengan saturasi dan juga tone yang ingin dipilih pada tema desain tersebut. Anda juga bisa membuat customize palettes untuk mendapatkan warna yang Anda inginkan.
Bayangan Panjang (Long Shadow)
Desain yang menggunakan style flat design lebih mengutamakan kepada minimalisan dan kesan elegan. Tidak menggunakan banyak efek pada desainnya merupakan salah satu pengaplikasian unsur keminimalisannya.
Tetapi untuk mendukung kesan elegan pada desain, ada salah satu efek yang masih digunakan, yaitu efek bayangan panjang. Biasanya sudut 45 derajat merupakan sudut yang sering dipakai untuk sudut bayangan yang dibuat.
Ukuran bayangan biasa dibuat sekitar dua kali lebih panjang dari objek aslinya. Hal ini seperti menciptakan efek 3D namun tetap menjaga kesan datar (2D) dari flat design ini.
Pemilihan Font
Flat design character erat kaitannya dengan tipografi. Tipografi atau pemilihan dan penataan huruf (font) dengan persebaran tertentu untuk menciptakan kesan atau kenyamanan dalam membaca.
Tipografi juga berperan penting pada flat design. Tipografi yang digunakan biasanya dipilih bentuknya yang sederhana dan mudah dibaca.
Jika Anda menggunakan adobe, maka Anda bisa menggunakan fitur adobe typekit untuk mencari berbagai font yang ingin Anda gunakan sesuai dengan tema desain Anda. Sebagian besar desain dengan gaya flat lebih banyak menggunakan huruf besar dan warna kontras, sehingga membuat teks lebih mudah terbaca.
Font yang paling umum digunakan pada flat design adalah font sans-serif. Pemilihan font yang salah bisa mempengaruhi tampilan dari sebuah desain dan membuatnya menjadi kurang menarik.
Tata Letak (layout)
Tata letak yang digunakan pada flat design mengandung unsur white space atau yang biasa disebut dengan ruang kosong. Penerapan white space artinya mengurangi penggunaan elemen dekoratif yang tidak terlalu dibutuhkan tetapi tidak menghilangkan makna yang ingin disampaikan.
Penggunaan white space ini juga sangat berhubungan dengan desain yang clean atau gaya penerapan style bersih dan to the point.
Grid
Grid merupakan salah satu tool yang sangat terkait dengan swiss style untuk kesan rapi sama seperti flat desain.
Maka dari itu saat pembuatan draft desain, para designer akan menggunakan grid untuk menyusun materi dan mengatur peletakkan objek yang akan disampaikan pada sebuah poster maupun design.
Penggunaan grid ini ditujukan agar hasilnya terstruktur dan seimbang. Dibawah ini merupakan contoh penggunaan grid yang dikutip dari smashingmagazine.
Gaya yang Bersih (Clean)
Flat design juga mengadopsi swiss style yang bersih, rapi serta bebas dari ornamen yang tidak penting. Dikarenakan hanya berfokus pada hal yang dianggap penting.
Pada desain ini hanya menggunakan ornamen-ornamen yang sederhana untuk menekankan keminimalisan desain.
Cepat di Pahami
Ilustrasi yang sederhana akan lebih mudah dipahami daripada ilustrasi yang sangat mendetail. Hal ini dikarenakan flat desain memang dibuat untuk memfokuskan pada konten tanpa terganggu oleh elemen dekoratif ataupun efek lainnya yang memang tidak memiliki arti baik pada website, poster ataupun aplikasi.
Flat design juga diterapkan oleh UI designer dalam mendesain sebuah aplikasi maupun website. Desain yang dibuat menerapkan tampilan sederhana, bersih serta modern.
Hal ini juga mempercepat proses pemuatan (loading), karena pemilihan warna yang flat dan juga tidak diikuti oleh efek yang kompleks sehingga CSS yang dibuat akan lebih simple dan ringan.
Selain itu, elemen yang digunakan menekankan pada kesederhanaan, maka interface akan lebih responsif dan juga lebih cepat. Dengan menggunakan flat design ini, juga sangat membantu saat membuka website dengan berbagai media.
Biasanya design yang menggunakan efek seperti drop shadow, bevel ataupun gradient tidak akan terlihat sangat detail saat menggunakan media yang memiliki area pandang yang lebih kecil, misalnya handphone.
Tetapi jika designer memilih untuk menggunakan flat design pada website mereka maka hasil yang ditampilkan baik via komputer maupun handphone akan sama dan tidak akan mengurangi unsur desain yang telah dibuat sebelumnya.
Selain itu, pemilihan flat design juga memungkinkan viewer lebih fokus pada konten yang ingin disampaikan dan tidak terganggu dengan adanya efek visual yang tidak berkaitan dengan konten.
Nah dengan penjelasan yang telah dijelaskan mengenai flat design dan juga 10 tips pembuatannya, sekarang giliran Anda untuk mengaplikasikan flat design pada desain Anda.
Kunjungi web app di https://appkey.id/ dan dapatkan artikel terbaru seputar bahasa pemrograman, aplikasi dan website.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.