Last Updated on September 27, 2022 by
Pada artikel sebelumnya, kami telah membahas tentang perbedaan dari dua bahasa pemrograman yang umum digunakan untuk mengembangkan aplikasi iOS, yaitu Swift dan Objective-C.
Sekalipun bahasa Swift memiliki lebih banyak keunggulan, Anda masih dapat mengubah proyek aplikasi menjadi Objective-C jika pada awalnya memang proyek Anda dibangun dengan bahasa Swift.
Mungkin Anda melakukannya agar aplikasi Anda dapat berjalan pada perangkat-perangkat yang lebih lawas, atau karena ada faktor lain. Namun jika Anda ingin melakukannya, Anda perlu proyek pengembangan khusus karena seluruh kode harus diubah secara manual.
Pada artikel ini, kami akan membahas beberapa tahapan yang perlu dilakukan dalam proses pengubahan aplikasi ke Objective-C. Apa saja tahapan-tahapan itu? Yuk, disimak artikel berikut ini!
Table of Contents
1. Kelola ekspektasi stakeholder
Seperti yang dijelaskan pada awal artikel, proses mengubah aplikasi kali ini membutuhkan suatu proyek yang khusus, karena semua kode perlu diubah secara manual. Fungsi import yang tersedia agak terbatas. Anda dapat meng-import tipe dan deklarasi Swift ke kode Objective-C. Untuk informasi selengkapnya, Anda dapat membaca artikel dokumentasi dari Apple Developer berikut ini.
Saat ini, belum ada alat yang memungkinkan pengubahan proyek dari Swift ke Objective-C. Hal ini terjadi karena sedikitnya atau bahkan mungkin tidak adanya pengembang yang perlu melakukan hal tersebut. Faktor lainnya adalah karena beberapa fitur di Swift tidak dapat ditemui di Objective-C, seperti generics, tipe data algebraic, dan pattern matching.
Karena proses pengubahan bahasa kode pada proyek kali ini perlu dilakukan secara manual, Anda perlu membicarakan tentang manfaat dan alasan kenapa hal ini perlu dilakukan dengan stakeholder bisnis Anda. Tujuannya agar para stakeholder dapat menetapkan ekspektasi yang tepat tentang waktu proyek serta biaya yang dibutuhkan, serta mengerti arah pengembangan aplikasi di bisnis Anda.
2. Bangun tim untuk memigrasi proyek
Diasumsikan dalam proyek kali ini Anda tidak menambahkan fitur baru pada aplikasi dan Anda telah memiliki akun ‘Mobile Backend as a Service’ (MBaaS), maka Anda dapat lanjut untuk membuat tim untuk proyek ini.
Tim yang dibutuhkan adalah pengembang (developer) aplikasi iOS yang memiliki kemampuan di bidang Swift dan Objective-C. Anda juga perlu tim penguji (tester) dan pengelola proyek (project manager – PM).
Berdasarkan asumsi yang dibuat pada awal poin ini, Anda dapat meniadakan posisi business analyst, user interface (UI) designer, mobile backend developer yang memiliki pengetahuan MBaaS seperti AWS Amplify, API pihak ketiga, keamanan aplikasi dan sebagainya, serta pengembang infrastruktur cloud pada tim yang dibangun kali ini.
Karena proyek pengembangan aplikasi mobile mengikuti tahapan pengembangan yang iterative, metode yang cocok adalah metodologi Agile. Anda dapat mempelajari metodologi ini serta cara membangun timnya pada artikel berikut.
3. Gunakan alat-alat yang tepat
Anda memerlukan integrated development environment (IDE) yang tepat untuk proyek kali ini. Salah satunya adalah JetBrains yang menawarkan IDE untuk Objective-C bernama “AppCode” yang memfasilitasi pengembangan iOS dan macOS.
JetBrains menangani beberapa tugas rutin dan menghemat beberapa kerepotan dalam mengetik. AppCode mudah untuk dioperasikan, serta memiliki fitur penyempurnaan kode (code completion). Ada juga fitur code refactoring yang membantu penulisan kode menjadi lebih baik.
AppCode terus memantau kode Anda dan memberitahu apabila ada keasalahan. IDE ini mendukung framework pengujian antara lain XCTest, Boost Test dan sebagainya, yang menjadikan unit testing lebih mudah. Anda dapat mengakses dokumentasi AppCode yang sudah lengkap tersedia. Software ini sendiri merupakan software berbayar, Anda dapat mengecek harganya pada halaman ini,
4. Identifikasi kode untuk pengubahan ke Objective-C
Di artikel perbandingan Swift vs Objective-C, kami sempat membahas bahwa kode antar kedua bahasa pemrograman ini bersifat interoperable atau dapat digunakan di proyek yang sama.
Karena hal ini, Anda tidak perlu mengubah keseluruhan aplikasi Swift menjadi Objective-C. Sebelum mengubah proyek, Anda perlu mengenali kode apa saja yang perlu diubah, demi efisiensi waktu dan biaya.
5. Pelajari fungsi yang setara
Mengubah aplikasi ke Objective-C adalah proses manual, namun jangan khawatir karena tersedia bantuan untuk memudahkan proses ini. Anda dapat membaca “Objective-C to Swift conversion cheat sheet” untuk mempelajari apa saja fitur yang setara antara Objective-C dan Swift. Dalam “lembar contekan” tersebut, Anda dapat menemukan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti:
- Bagaimana developer dapat membuat variable pada Objective-C?
- Apa persamaan dan perbedaan dari pembuatan constant pada Objective-C dengan Swift?
- Apa perbedaan cara pembuatan variable array pada kedua bahasa pemrograman ini?
- Apa perbedaan cara penambahan value-type pada array di Objective-C?
- Bagaimana caranya menambahkan string pada bahasa Objective-C?
- Apakah ada perbedaan cara pebuatan dictionary pada Objective-C?
- Apa yang harus dilakukan programmer untuk mendefinisikan ‘enum’ di kedua bahasa pemrograman ini?
- Apa perbedaan string interpolation antara Objective-C dan Swift?
- Apakah ada perbedaan cara untuk mem-print output kode pada kedua bahasa ini?
- Apa perbedaan antara kedua bahasa pemrograman ini dalam melakukan looping pada array?
- Apa perbedaan function pada kedua bahasa ini?
- Bagaimana perbedaan cara pembuatan beragam jenis class pada kedua bahasa pemrograman ini?
Selain pertanyaan-pertanyaan di atas, masih banyak lagi hal yang dibahas pada artikel cheat sheet tadi.
6. Ubah aplikasi dan uji
Langkah selanjutnya adalah mengubah kode Anda. Disarankan untuk melakukan langkah ini dalam iterasi. Setelah kode diubah, pastinya Anda perlu mengujinya untuk memastikan program Anda dapat bekerja dengan baik. Untuk pengujian, opsi yang baik adalah XCTest. Anda dapat membaca “Real World Testing with XCTest” yang membahas pedoman tentang beberapa aspek kunci dalam pengujian.
Referensi lain adalah cara untuk menghindari praktek testing yang tidak efektif. Pada kebanyakan proses testing, Anda perlu menggunakan mocking frameworks. Ini membantu Anda karena “mock” akan mengembalikan pesan yang telah ditentukan untuk pemanggilan method. Salah satu yang bagus adalah OCMock.
7. Deploy kode yang telah diuji
Jika proyek ini Anda lakukan dengan IDE AppCode, Anda dapat melakukan proses deployment kode Anda dengan mudah. Untuk instruksi lebih lengkap, Anda dapat mengunjungi dokumentasi JetBrains AppCode berikut ini. Selain itu untuk instruksi yang khusus membahas deployment secara detail, Anda dapat membaca dokumentasi berikut.
Jika Anda perlu mengubah beberapa proyek aplikasi dari Swift ke Objective-C, terutama jika aplikasi-aplikasi tersebut terbilang lebih kompleks, proyek ini dapat memakan waktu yang cukup lama.
Tidak hanya merekrut pengembang berpengalaman, Anda juga perlu memiliki manajemen proyek dari awal hingga akhir. Proyek seperti ini mungkin akan lebih efektif jika Anda bekerja sama dengan tim dari perusahaan yang khusus menangani pengembangan perangkat lunak.
Demikian pembahasan mengenai tahapan-tahapan mengubah kode Swift ke Objective-C, mudah-mudahan dapat memberi gambaran umum untuk Anda. Tertarik soal pembahasan lainnya mengenai pengembangan aplikasi dan perangkat lunak? Yuk ikuti terus situs kami untuk dapatkan update terbaru mengenai pengembangan aplikasi dan website. Terima kasih
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.