Last Updated on September 5, 2022 by
Komunikasi adalah salah satu hal yang sudah melekat dengan hidup kita. Namun untuk memastikan pihak yang diajak komunikasi mengerti pesan yang kita sampaikan, kita harus menyampaikannya dengan bahasa yang dapat dimengerti.
Komunikasi tidak hanya terjadi pada makhluk hidup, komputer pun juga melakukan komunikasi untuk bertukar data dan informasi. Seperti halnya komunikasi pada makhluk hidup, komputer juga perlu pedoman tertentu agar informasi yang disampaikan dari komputer lain dapat dimengerti dan dimunculkan.
Proses komunikasi tidak terlepas dari istilah encoding dan decoding. Sebenarnya ada perbedaan yang mencolok antara kedua istilah ini walaupun terdengar mirip. Pada artikel kali ini kami akan jelaskan perbedaan encoding dan decoding. Yuk disimak!
Table of Contents
Apa itu encoding dan decoding?
Encoding adalah mengubah bentuk data agar dapat dibaca oleh sistem lain, sedangkan decoding adalah mengubah kembali data yang telah di-encode menjadi bentuk aslinya. Kedua proses ini sangat penting agar pesan dari kedua belah pihak – baik yang mengirim maupun menerima – dapat mengerti pesan tersebut.
Dalam ilmu komputer, encoding dilakukan dengan mengubah susunan karakter yang berupa huruf, angka, dan simbol lainnya menjadi format khusus agar transmisi data menjadi lebih efisien dari segi ukuran. Data yang di-encode kemudian dikirim ke komputer penerima, dimana data tadi di-decode alias kembali diubah menjadi bentuk aslinya sehingga dapat lebih mudah dimengerti oleh brainware atau pengguna komputer.
Encoding dan decoding pada ilmu komputer digunakan dalam berbagai segmen, seperti komputasi, komunikasi data, programming, dan segmen digital lainnya. Proses encoding dan decoding melibatkan pengubahan format konten untuk pengiriman dan penyimpanan yang optimal.
Berbeda dari proses komunikasi antar makhluk hidup, proses komunikasi di komputer biasanya melibatkan bahasa ASCII Encoding yang terdiri dari angka biner yaitu 1 dan 0, hal ini karena transmisi data dapat dilakukan secara lebih efisien jika menggunakan angka biner.
Namun tidak semua orang dapat mengerti arti kode biner, jadi data-data ini harus diterjemahkan kembali ke format aslinya agar dapat dimengerti oleh brainware atau orang yang menggunakan komputer. Proses encoding dan decoding di komputer disebut serialization.
Apa perbedaan encoding dan decoding?
Selain berbeda dari sisi pengertiannya, masih ada perbedaan encoding dan decoding yang telah kami rangkum sebagai berikut :
1. Tujuan
Tujuan dari proses encoding biasanya untuk membuat ukuran data yang dikirim menjadi lebih kecil (compress). Data dibuat lebih kecil agar lebih mudah dan lebih cepat dikirim maupun diterima, serta agar penggunaan bandwidth lebih sedikit.
Selain itu juga encoding bertujuan untuk mengolah data agar dapat dibaca sistem lain. Sedangkan tujuan dari proses decoding adalah membangun ulang data yang diubah tadi menjadi bentuk aslinya. Baik encoding dan decoding memanfaatkan codec yang sama untuk meng-compress serta membangun ulang data.
2. Metode
Proses encoding dilakukan dengan mengabstraksi data untuk mengirimkan pesan. Proses decoding dilakukan dengan melihat dan mengikuti pedoman tertentu untuk menerjemahkan pesan yang telah ter-encode.
3. Tipe konversi
Pada encoding, data dari bentuk analog diubah ke digital. Sedangkan pada proses decoding, data dari bentuk digital diubah menjadi analog.
4. Input dan output
Input pada proses encoding adalah pesan asli, dan outputnya adalah data yang dikodifikasi/diolah. Sedangkan input pada proses decoding adalah data yang dikodifikasi, dan outputnya adalah pesan yang dapat dimengerti.
5. Medium
Perbedaan encoding dan decoding lainnya terdapat pada medianya. Proses encoding dilakukan pada berkas seperti email, video, audio dan lain-lain. Sedangkan proses decoding dilakukan pada unit perangkat keras seperti mikroprosesor, chip memori, dan lainnya.
6. Kompleksitas
Encoding tergolong proses yang lebih sederhana dari decoding. Hal ini karena proses decoding melibatkan interpretasi dari kode yang ter-encode, sehingga lebih rumit.
Apa contoh encoding dan decoding?
Ada banyak sekali contoh encoding dan decoding. Salah satu contoh yang paling sederhana untuk encoding-decoding adalah pengubahan data asli, misalnya dari abc (seluruhnya huruf kecil) menjadi ABC (seluruhnya huruf besar). Selanjutnya, data tersebut diterima dan akan dikembalikan ke data asli, dalam hal ini dari ABC ke abc.
Contoh lainnya yaitu berkas audio atau gambar yang berukuran besar diubah menjadi berkas yang sama dengan kualitas yang agak diturunkan, sehingga ukurannya lebih kecil namun tidak sampai menurunkan persepsi penerima saat mendengar audio atau melihat gambar tersebut.
Kemudian saat kita ingin mengunjungi halaman web, maka peramban yang kita pakai pada perangkat kita akan mengirim sinyal yang diubah ke bentuk biner, yang juga akan direspon dengan kode biner pula. Kemudian kode biner tadi diubah kembali menjadi format halaman web yang dapat dilihat pengguna.
Contoh menarik lain dari decoding-encoding yaitu saat kita mendengarkan musik. Tahukah Anda bahwa musik yang biasa kita dengarkan dari smartphone, komputer atau perangkat elektronik lainnya tidak dapat kita dengarkan apabila masih dalam format digital? Mungkin Anda juga pernah berpikir, bagaimana bisa musik yang kita dengarkan melalui instrumen di dunia nyata dapat kita dengarkan kembali di perangkat elektronik kita?
Untuk menghasilkan musik dalam bentuk file digital, perlu dilakukan proses perekaman menggunakan mikrofon. Mikrofon ini menghasilkan output berupa sinyal analog, yang kemudian akan di-encode (diubah) menjadi bentuk digital dengan cara men-sample-nya pada nilai tertentu oleh analog to digital converter. Setelah di-sample, data akan diubah menjadi bentuk digital dalam nilai diskret (unik) 0 dan 1.
Semakin banyak nilai 0 dan 1-nya, data digital tersebut akan semakin mirip dengan sinyal analog asli yang dihasilkan dari mikrofon yang merekam suara. Nah, agar rekaman tersebut bisa didengarkan kembali oleh telinga manusia, data digital tadi perlu di-decode alias diubah kembali oleh digital to analog converter menjadi bentuk sinyal elektrik yang akan menggerakkan speaker pada perangkat kita, sehingga kita dapat mendengar rekaman tersebut dengan baik.
Konsep awal dari encoding dan decoding sendiri dapat ditelusuri kembali dari sejarah kode Morse. Kode Morse terdiri dari susunan standar yang terdiri dari sinyal pendek dan sinyal panjang. Sinyal pendek disimbolkan dengan dots (titik), sinyal panjang disimbolkan dengan dash (tanda hubung).
Kode Morse dapat ditransmisikan melalui suara atau juga cahaya. Orang yang menerima kode Morse harus mengetahui pola kode untuk menerjemahkan pesan di balik kode tersebut agar ia dapat mengerti apa yang disampaikan.
Istilah encoding dan decoding agak berbeda dengan istilah lainnya yang juga terdengar mirip, yaitu enkripsi (encryption) dan dekripsi (decryption). Enkripsi dan dekripsi adalah metode yang digunakan untuk menyembunyikan dan mengamankan data.
Meskipun berbeda, kedua proses ini sejatinya menerapkan encoding untuk mengubah data menjadi bentuk yang lebih aman dan decoding untuk mengubah data yang diamankan menjadi bentuk yang dapat dibaca. Encoding dan decoding adalah bagian dari ‘coding’ atau mengubah informasi menjadi bentuk format standar yang disepakati.
Kesimpulan
Encoding dan decoding adalah bagian penting dari proses komunikasi. Tanpa kedua proses ini, informasi tidak dapat disimpan dan dikirim secara efisien, dan kita juga tidak bisa mengerti informasi yang disampaikan dengan mudah.
Encoding adalah proses mengalihkan informasi menjadi bentuk yang lebih mudah disimpan, sedangkan decoding adalah proses menerjemahkan data yang dialihkan bentuknya menjadi informasi yang bisa dimengerti. Perbedaan encoding dan decoding yaitu pada tujuannya, media yang digunakan, input/output, serta tingkat kerumitannya.
Bagaimana, sudah mendapat pengetahuan baru hari ini? Mudah-mudahan tulisan kali ini dapat bermanfaat bagi Anda. Kami masih akan membahas hal menarik lainnya seputar teknologi di lain kesempatan, jadi ikuti terus informasi terbaru di appkey.id!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.