Last Updated on August 12, 2022 by
Belakangan ini, semakin banyak orang rajin mempelajari AngularJS tutorial. Hal ini tidak mengherankan sebab menurut prediksi ahli IT, AngularJS adalah framework yang akan menjadi trend di 2021. Anda pun tidak boleh ketinggalan! Menguasai AngularJS tutorial dapat menjadi kunci emas menuju karir terbaik.
Anda yang akrab dengan bahasa pemrograman JavaScript tentunya sudah tidak asing lagi dengan nama AngularJS, bukan? AngularJS adalah front-end framework berbasis JavaScript yang bisa digunakan untuk membangun SPA secara efektif.
Sama seperti framework lainnya, AngularJS selalu mendapatkan update fitur. Sebagai akibatnya, akan ada banyak hal yang harus dipelajari untuk menguasai AngularJS dengan lebih baik.
Di sisi lain, kebanyakan developer memilih bertahan mengandalkan AngularJS template untuk keperluan ngoding. Memang tidak ada salahnya ngoding dengan AngularJS template. Hanya saja, skill Anda tidak akan berkembang jika terus-terusan mengandalkan AngularJS template.
Sebagai ganti template, kami akan memberikan AngularJS tutorial berupa gambaran 15 konsep terbaru untuk dipelajari. Dengan menguasai aspek-aspek ini, Anda dapat lebih mudah menguasai AngularJS tutorial dan tidak selalu bergantung dengan template. Yuk langsung saja kita simak pembahasannya!
Baca juga : Angular JS Tutorial : Membuat proyek web dasar untuk pemula
Table of Contents
15 Konsep AngularJS Tutorial Terbaru untuk Mengasah Skill Profesional
Sesungguhnya, mempelajari AngularJS adalah hal yang mudah. Agar bisa lebih cepat menggapai skill dan kemampuan bak profesional, Anda hanya perlu berfokus pada 15 konsep AngularJS tutorial berikut ini:
1. Dataflow Satu Arah
AngularJS adalah framework yang terkenal dengan data binding 2 arah. Kemampuan binding data dua arah ini adalah hal yang dimanfaatkan oleh developer AngularJS. Akan tetapi, mekanisme ini justru menimbulkan masalah pada performa front-end seiring perkembangan sistem aplikasi yang semakin kompleks dan menerima banyak data.
Solusi yang akhirnya muncul pun cukup mengejutkan: keunggulan data binding dua arah diganti menjadi data binding satu arah saja, selayaknya pada VueJS. Dengan data binding satu arah, aplikasi Anda bisa bekerja dengan lebih fleksibel, khususnya dalam membantu aplikasi mengelola banyak data (big data).
2. @ContentChild dan @viewChild
Dalam AngularJS tutorial, komponen-komponen penyusun front-end Anda dapat saling ‘berkomunikasi’ satu sama lain dengan dua decorator yakni contentChild dan viewChild. Dua fungsi decorator ini akan mempermudah developer untuk mengakses komponen apa saja yang dibutuhkan dalam proses kerja front-end, khususnya sharing dan transfer data.
3. Multi Arsitektur Modular
Banyak developer membuat kesalahan dalam menyusun arsitektur modular dari AngularJS. Secara teori, Anda bisa meletakkan seluruh kode pada AngularJS dalam 1 halaman atau ke dalam 1 fungsi (single modular). Akan tetapi secara prakteknya, mekanisme ini tidak direkomendasikan sebab akan menjadikan struktur kode Anda tidak efisien dan kelebihan muatan beban kerja.
Sebagai alternatifnya, Anda bisa mempelajari cara menyusun arsitektur AngularJS dalam mode sharing atau berdiri terpisah untuk setiap fungsi (stand alone). AngularJS tutorial yang direkomendasikan untuk penyusunan arsitektur aplikasi adalah isolasi kode (untuk mencegah terjadinya code coupling) dan memakai multiple-modular dalam aplikasi.
4. Custom Pipes
Terdapat fitur khusus pada AngularJS untuk memformat data yakni Angular pipes. Pipes dapat digunakan dengan mudah untuk melakukan aneka custom format data. Anda juga bisa membuat aneka jenis filter data atau mentransformasi bentuk data dalam aneka format sesuai kebutuhan. Data yang diolah pun mencakup banyak tipe seperti tanggal, persentase, karakter, dan lain-lain.
5. Bentuk Direktif Atribut dan Direktif Struktural
Hal baru yang harus Anda ketahui selanjutnya dari AngularJS adalah bentuk direktif atribut dan bentuk direktif struktural. Direktif atribut pada AngularJS merupakan ekstensi HTML yang dibuat dengan cara mengustomisasi beragam elemen. Fungsinya adalah untuk membuat mode alter dari properti milik sebuah elemen.
Sementara direktif struktural dapat digunakan untuk keperluan seperti mengganti bentuk layout dengan cara menambah atau menghapus elemen pada DOM. Direktif struktural juga banyak digunakan sebagai parameter seleksi dalam proses eliminasi untuk menilai apakah sebuah elemen adalah bagian yang harus muncul dalam DOM atau tidak.
Mengapa Anda harus menguasai kedua elemen ini? Jawabannya tak lain adalah untuk mempermudah Anda memaksimalkan kemampuan kinerja aplikasi sekaligus mengurangi tingkat duplikasi code dalam project Anda.
6. Life Cycle Hooks
Semua framework, termasuk AngularJS, memiliki ‘life cycle’ atau lingkaran alur tersendiri yang menjadi rute tetap dari proses pembentukan sebuah komponen, rendering, dan akhirnya penghapusan komponen tersebut. Bedanya di AngularJS, Anda diberikan suatu akses khusus untuk ikut campur daam life cycle tersebut dengan memodifikasi alurnya sesuai kebutuhan. Akses ini tidak terdapat pada framework lain.
Contoh mofdifikasi life cycle ini adalah dengan fungsi ngOnDestroy() untuk menghentikan koneksi dari database, atau ngOnInit() untuk meloading data sebelum halaman dirender.
7. Route Guards: Pre-Loads dan “Loading Malas” (Lazy-Loading)
Berikutnya ada komponen Pre-Loads dan Lazy-Loading sebagai bagian dari Route Guards AngularJS. Ketiga fungsi ini berperan besar dalam sistem keamanan, di mana Route Guards AngularJS berfungsi sebagai ‘interface’ antara router Anda dan rute yang direquest oleh user. Komponen ini pun berperan untuk menentukan apakah rute yang direquest boleh diberikan atau tidak.
Sebagai seorang calon developer aplikasi dengan AngularJS, penting sekali untuk Anda mempelajari bagaimana Route Guards dan kawan-kawannya bekerja agar tidak sembarangan oknum dapat mengakses data-data atau rute yang penting.
Sementara Pre-Loads dan Lazy-Loading adalah dua komponen yang bisa memaksimalkan kecepatan loading aplikasi Anda dan mengoptimalkan UX.
8. Pola HTTP dan Service Observable
Sesungguhnya, pola HTTP dan service observable adalah elemen tambahan support (pendukung) agar performa AngularJS menjadi lebih baik. Pola-pola tambahan ini sejatinya milik ES7, namun telah diaplikasikan pada banyak framework berbasis JavaScript.
Apa fungsinya? HTTP dan observable ini adalah komponen penting untuk mempercepat proses pengolahan data-data untuk membangun aplikasi. Pola HTTP dan observable bisa memungkinkan Anda untuk memelihara data, melakukan modifikasi dan juga parse secara real-time di sistem.
9. Sintaksis Template Binding
Tidak lengkap rasanya mempelajari AngularJS tutorial tanpa memahami sintaksis template binding-nya. Template binding pada AngularJS berfungsi untuk menghubungkan JavaScript dengan HTML statis. Dengan menggabungkan kedua komponen ini, Anda bisa menyulap halaman aplikasi yang statis menjadi lebih interaktif, dihidupi banyak animasi, dan menarik.
10. Pendeteksi onPush Change Otomatis
Salah satu kelebihan lain pada AngularJS yaitu terdapat menu deteksi perubahan otomatis. Dengan kata lain, semua komponen beserta perubahannya pada AngularJS dapat terdeteksi secara otomatis.
Untuk aplikasi kecil, sederhana dan versi lama, menu deteksi perubahan default saja sudah cukup untuk digunakan. Namun tentu tidak demikian halnya pada aplikasi terbaru dengan susunan komponen yang kompleks.
Untuk itu, AngularJS terbaru memiliki fitur pendeteksi perubahan tercanggih bernama onPush untuk mendeteksi perubahan-perubahan komponen dalam aplikasi yang lebih rumit. Hanya dengan mengaktifkan onPush, sistem pengecekan perubahan dapat bekerja dua kali lebih cepat dan mendalam dalam mendeteksi update komponen.
11. Arsitektur Komponen Smart/Dumb
Banyak pelajar AngularJS pemula tidak tahu bahwa mendalami konsep penulisan arsitektur Smart/Dumb adalah hal penting. Smart/Dumb berfungsi untuk menentukan peranan spesifik setiap komponen yang tersusun dala grand scheme (skema besar) aplikasi. Sehingga, isi struktur kode Anda menjadi lebih tertata rapi dan lebih jelas dipahami.
Komponen Smart bekerja aktif menerima dan mengolah input dan output data. Sementara komponen Dumb cenderung kebalikannya. Anda bebas menentukan kapan harus memakai Smart/Dumb dalam struktur coding untuk menciptakan susunan kode yang lebih efisien.
12. Fitur Module
Masih banyak pula developer yang memandang sebelah mata kegunaan dari fitur module pada AngulaJS. Padahal jika didalami dengan baik, fitur module ini dapat digunakan untuk mengefektifkan sistem organisasi pada susunan coding aplikasi.
Fitur module juga memegang peranan penting dalam pengoperasian aplikasi jangka panjang yakni mencegah terjadinya polusi kode dalam struktur coding. Setidaknya ada 5 jenis fitur module yang bisa Anda pelajari untuk level pemula yakni: routing, domain, routed, widget dan service.
13. Proyeksi Konten
Proyeksi konten adalah fitur AngularJS dengan kemampuan untuk meneruskan data dari komponen parent ke komponen child dengan lancar tanpa hambatan. Mempelajari konsep proyeksi konten ini akan mempermudah Anda untuk menentukan arus pergerakan data di aplikasi dan titik-titik di mana mutability bisa terjadi dalam struktur coding.
Pada dasarnya, konsep proyeksi konten ini berisi teori terkait cara data diteruskan dari satu view ke yang lain.
14. Konsep Struktur/Sintaksis Angular
Saat belajar AngularJS untuk pertama kalinya, pahamilah bahwa membangun aplikasi dengan AngularJS mirip dengan konsep pembangunan rumah. Jadi, satu-satunya cara untuk bisa lebih cepat menguasai pemakaian AngularJS yakni dengan berlatih menyusun struktur/sintaks pemrograman serajin mungkin.
Anda bisa menemukan banyak teori terkait struktur/sintaksis coding AngularJS paling efisien dan paling baik di beragam referensi (internet, buku atau komunitas AngularJS). Namun pengetahuan tersebut akan sia-sia jika tidak rajin dipraktekkan.
Sebagai pemula, Anda bisa mulai dengan mempelajari konsep-konsep dasar terkait library Angular, bundle Angular, package Angular dan single-repo Angular.
15. Validator dan Form
Konsep terakhir yang harus Anda pegang dan kuasai saat mempelajari Angular adalah konsep validator dan form. Kedua konsep ini tidak bisa lepas dari pemrograman front-end apapun, termasuk dengan Angular.
Menguasai bagaimana cara validator bekerjasama dengan CSS akan membantu Anda ngoding lebih cepat dan aplikasi yang dihasilkan pun lebih sedikit mengalami error. Khusus untuk Angular, bentuk form dan validator yang paling banyak digunakan adalah reactive form.
Itulah dia gambaran 15 konsep yang harus dipegang agar bisa menjadi AngularJS developer profesional. Jangan lupa untuk mengikuti terus Appkey.id untuk bisa mendapatkan artikel mendalam lanjutan terkait konsep-konsep di atas, ya!
Plus, Anda juga bisa mendapatkan paket layanan pengembangan web dan app termurah hanya dari Appshop. Yuk segera kunjungi http://appshop.co.id/ sekarang dan dapatkan aneka promo menarik khusus untuk Anda!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.