Last Updated on October 23, 2020 by
Dewasa ini, mengembangkan sebuah aplikasi berbasis web sangatlah memungkinkan dan dapat dilakukan dengan mudah. Banyak fitur-fitur terkini yang memungkinkan seorang developer untuk mempersingkat pengembangan sebuah aplikasi berbasis web atau mobile. Salah satu platform yang dewasa ini dipilih oleh developer baik yang profesional ataupun pemula adalah Firebase.
Apa itu Firebase? Firebase adalah platform pengembangan aplikasi dengan tagline ‘– application development platform that helps you build, improve and grow your app’. Firebase sendiri merupakan platform yang dikembangkan oleh perusahaan dengan nama yang sama, yaitu Firebase. inc pada tahun 2011 yang kemudian diakuisisi oleh Google pada tahun 2014.
Table of Contents
Definisi Firebase
Atau, untuk pengertian firebase secara mendetail adalah, backend-as-a-service (BaaS) atau yang umumnya dikenal sebagai cloud service dimana developer men-outsource aspek-aspek dibalik layar dari sebuah pegembangan aplikasi seperti menjalankan server. Sehingga developer bisa berfokus pada pengembangan pengalaman pengguna. Penyedia layanan Baas – dalam hal ini firebase menyediakan serangkaian alat dan software yang telah ditulis sebelumnya yang berfungsi untuk pengembangan aplikasi seperti manajemen data, API, integrasi sosial media dan push notifications.
Jika kita taruh kedalam beberapa poin maka firebase adalah:
Database Realtime
Tidak seperti database yang masih menggunakan panggilan HTTP untuk mendapatkan dan mensinkronkan data, firebase menggunakan Websocket yang tidak memerlukan panggilan individu ke setiap database. Semua data anda telah disinkronkan secara otomatis melalui Websocket tersebut, secepat kemampuan kapasitas jaringan anda.
Firebase mengirimkan anda database baru sesegera mungkin setelah mereka mengadakan pembaruan. Ketika klien anda menyimpan perubahan kedalam suatu data dan memungkinkan semua klien yang terkoneksi mendapatkan pembaruan data hampir secara instan.
Penyimpanan Data
Firebase memungkinkan penggunanya untuk menyimpan file apapun kedalam Google cloud storage langsung dari klien.
Penyimpanan Firebase memiliki aturan keamanannya sendiri yang akan melindungi image anda dari pengguna lain sambil memberikan akses tulis yang mendetail kepada klien anda yang terautentikasi.
Merupakan Autentikasi
Sistem Firebase memiliki sistem autentikasi dibangun didalamnya yang menggunakan OAuth2 yang memiliki dokumentasi yang baik dan kebanyakan dalam penggunannya semudah meng copy-paste.
Selain itu, Firebase Auth terintegrasi langsung kedalam database Firebase sehingga anda dapat mengendalikan akses kendali data anda.
Merupakan Sebuah Hosting
Firebase juga menyediakan pelayanan hosting yang mudah digunakan untuk semua dokumen statis anda dengan menggunakan layanan CDN global dengan HTTP/2
Firebase juga menggunakan Superstatic (web server statis) yang dapat anda jalankan secara lokal untuk testing keseluruhan anda
Selain keuntungan dari segi teknis sebagai suatu platform yang dapat mempercepat pengerjaan suatu aplikasi dengan ‘meng-outsourcing’ dengan menggunakan layanan BaaS atau Backend-as-a-service, firebase adalah sebuah platform yang dapat memberikan keuntungan dari segi bisnis. Keuntungan dari segi bisnis sendiri sangat erat hubungannya dengan produktivitas pengerjaan suatu aplikasi dan adanya outsourcing tanggung jawab manajemen berbasis cloud. Selain itu, firebase juga memungkinkan penyelesaian pengerjaan yang lebih cepat, sehingga suatu aplikasi dapat dipasarkan kepada market dalam waktu yang tepat. Menunggu dalam waktu yang terlalu lama dalam mengenalkan suatu aplikasi kepada market dapat membunuh kesempatan yang ada atau membuat kita terlambat bersaing dalam suatu market. Sehingga, jika kita urutkan, keuntungan dari segi bisnis dalam penggunaan BaaS:
- mengurangi waktu pengerjaan hingga ke market
- mengurangi biaya pengembangan
- menugaskan lebih sedikit developer backend kedalam sebuah proyek
- meng-outsource manajemen infrastruktur cloud
Cara Penggunaan Firebase
Untuk mulai menggunakan firebase, anda dapat mengikuti langkah2 dibawah ini. Namun sebelum mengikuti step by step nya pastikan agar lingkungan pengembangan yang Anda gunakan memenuhi beberapa persyaratan berikut ini:
- Pastikan Android Studio anda sudah dalam versi yang paling terbaru
- API target level 16 (jelly bean) atau yang paling baru
- Menggunakan Gradle 4.1
- Gunakan Jetpack (AndroidX) yang telah mencakup: com.android.tools.build:gradle v3.2.1 atau yang terbaru
- CompileSdkVersion 28 atau yang terbaru
- Siapkan perangkat fisik atau jalankan emulator untuk menjalankan emulator anda.
- Masuk kedalam akun Firebase anda
Setelah semua itu terpenuhi, Anda bisa melanjutkan untuk mengikuti langkah-langkah berikut ini dalam proses pengembangan dengan menggunakan Firebase:
Langkah Pertama: Buat Proyek Firebase
Sebelum anda dapat menambahkan Firebase kedalam app Android anda, anda perlu membuat sebuah proyek Firebase untuk terhubung dengan app Android anda.
Langkah Kedua: Daftarkan Proyek Anda dengan Firebase
Setelah anda memiliki sebuah proyek Firebase, anda dapat menambahkan app Androind anda kedalamnya.
- Pergi ke Firebase console
- Ditengah-tengah halaman ulasan proyek, klik pada ikon android untuk menjalankan setup workflow. Jika anda sudah menambahkan sebuah app kedalam proyek Firebase, klik Add app, untuk menampilkan opsi platform.
- Masukkan nama package kedalam kolom Android package name.
- Kemudian klik Register app.
Langkah Ketiga: Tambahkan File Konfigurasi Firebase
Tambahkan file konfigurasi Firebase kedalam app anda:
- Klik Download google-services.json untuk mendapatkan file konfigurasi Firebase Android anda. (google-services.json).
- Pindahkan file konfigurasi kedalam direktori modul dari app anda.
Untuk memungkinkan produk Firebase dalam app anda, tambahkan google-services plugin kedalam file Gradle anda.
Dalam level root anda (project-level) Gradle file (build.gradle), tambahkan rules untuk menyertakan plugin Google Services Gradle. Pastikan anda telah memiliki gudang Google Maven.
buildscript {
repositories {
// Pastikan anda telah memiliki line berikut (jika belum, tambahkan) :
google() // repository Google Maven
}
dependencies {
// …
// Tambahkan line berikut:
classpath ‘com.google.gms:google-services:4.3.3’ // Plugin Google Services
}
}
allprojects {
// …
repositories {
//Pastikan anda telah memiliki line berikut (jika belum, tambahkan) :
google() // repository Google Maven
}
}
Dalam modul anda (app level) file Gradle (biasanya app/build.gradle ) gunakan plugin Gradle Google Service
apply plugin: ‘com.android.application’
// Add the following line:
apply plugin: ‘com.google.gms.google-services’ // Google Services plugin
android {
}
Langkah Keempat: Tambahkan SDK Firebase ke dalam App Anda.
Kedalam modul anda (app level) file Gradle (biasanya app/build.gradle) tambahkan dependencies untuk produk Firebase yang ingin anda gunakan dalam app anda.
dependencies {
// …
// Tambahkan SKD Firebase untuk Google Analytics
implementation ‘com.google.firebase:firebase-analytics:17.4.1’
// Tambahkan dependencies untuk tiap produk Firebase yang anda ingin tambahkan dalam app anda.
// Sebagai contoh, untuk juga menggunakan autentikasi Firebase
implementation ‘com.google.firebase:firebase-auth:19.3.1’
- Sinkronkan app anda untuk memastikan bahwa semua dependencies telah terpasang dengan versi terbaru.
- Jika anda menambahkan Analytics, jalankan app anda untuk melakukan verifikasi Firebase yang sudah di integrasi dengan Firebase.
Catatan perangkat anda akan menampilkan verifikasi Firebase yang mengindikasikan inisialisasi telah komplit. Jika anda menjalankan app anda dalam emulator yang memiliki internet akses, konsol Firebase akan memberitahu bahwa koneksi telah komplit.
Kesimpulan
Firebase adalah sebuah backend-as-a-service (BaaS) atau yang umumnya dikenal sebagai cloud service dimana developer men-outsource aspek-aspek dibalik layar dari sebuah pegembangan aplikasi seperti menjalankan server. Dewasa ini, Firebase banyak menjadi pilihan sebagai platform untuk pengembangan aplikasi berbasis web atau mobile dikarenakan kemampuan firebase untuk meng-outsource pengembangan disisi backend sehingga developer bisa berfokus pada pengalaman pengguna melalui front end development.
Dalam penerapannya sendiri, Firebase atau Backend-as-a-Service sendiri sebaiknya digunakan ketika anda sebagai developer ingin mengembangkan MVP – Minimum Viable Product, Aplikasi mandiri atau aplikasi yang tidak atau memerlukan integrasi minimum, atau aplikasi perusahaan yang tidak atau kurang penting. Sedangkan dari segi kegunaan, Firebase atau platform BaaS lainnya cocok untuk mengembangkan aplikasi-aplikasi seperti:
- Aplikasi realtime (chat, aplikasi messenger)
- Aplikasi transportasi (seperti Go-Jek)
- Aplikasi bertipe social networking
- Aplikasi e-commerce
- Aplikasi streaming musik atau video dan
- Game
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.