Last Updated on February 14, 2022 by
Menjadi seorang pengembang aplikasi tentunya membuat Anda harus memahami berbagai hal yang berhubungan dengan aplikasi yang akan Anda buat. Termasuk di dalamnya memastikan desain UI/UX berjalan maksimal.
Apabila Anda adalah seorang pengembang yang bekerja pada bagian frontend dan melakukan kolaborasi bersama tim desain, atau apabila Anda adalah desainer UI / UX yang bertugas mengerjakan sebuah proyek desain dan melakukan kolaborasi dengan pengembang, maka sudah dipastikan Anda harus bekerja keras.
Oleh karena itu, mereka yang bekerja pada bagian frontend seringkali mengalami frustasi yang datang secara bersamaan dengan desain yang tengah dikerjakan.
User Interface, secara sederhana digambarkan sebagai suatu cara bagaimana sebuah website melakukan interaksi dengan pengunjung website. Pada sebuah User interface, website yang memiliki tampilan unik masih belum cukup untuk membuat pengunjung betah dan memutuskan menggunakan aplikasi tersebut.
Terutama apabila interaksi yang terjadi antara pengguna dan website tidak jelas, sulit dipahami, dan tidak memenuhi kualifikasi user friendly.
Namun ada saja masalah desain aplikasi yang dihadapi oleh para pengembang. Masalah desain UI ini menjadi penghambat yang cukup menyulitkan. Sebab tujuan dari User Interface sendiri adalah menyajikan sebuah produk, baik barang maupun jasa kepada customer. Penyajian produk ini harus dilakukan dengan cara elegan, efisien, dan jelas sehingga tidak menimbulkan kesalahan persepu.
Lalu, apakah Anda telah mulai berfikir bagaimana cara membangun atau membuat desain UI yang ramah pengguna dan menghindari masalah desain aplikasi pada proses pembuatannya?
Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk menghindari masalah desain aplikasi terutama untuk masalah desain UI adalah memahami dan mengetahui apa saja kesalahan tersebut.
Bukankah guru terbaik adalah pengalaman? Namun Anda tidak perlu megalami itu sendiri, Anda cukup belajar dari kesalahan yang pernah dilakukan pengembang terdahulu. Untuk itu kali ini kami akan membahas 5 masalah desain UI yang seringkali terjadi pada para desainer aplikasi. Yuk simak hingga akhir!
Table of Contents
Bagaimana Perbedaan Desain Interface yang Baik & Buruk?
Sebelum menuju pembahasan utama terlebih dahulu Anda harus mengetahui apa saja syarat atau ciri sebuah aplikasi dikatakan baik atau buruk. Jika Anda mencarinya di internet maka Anda akan menemukan banyak sekali konsep desain Interface yang masuk dalam kategori desain yang baik untuk pengguna. Setelah meringkasnya, ternyata ada 4 syarat yang umumnya harus dipenuhi sebuah desain UI untuk dapat masuk dalam kategori baik.
Pertama Error-Free atau terlepas dari kesalahan sehingga nyaman dan tidak menimbulkan masalah bagi pengguna. Kedua Easy to Use, desain untuk pengguna harus dirancang agar mudah digunakan oleh pengguna.
Selanjutnya adalah Easy to Understand maksudnya aplikasi tersebut haruslah mudah dipahami sehingga tidak membuat pengguna kebingungan. Yang terahir, desain UI tersebut Effective for End Goal or Product. Artinya, desain user interface tersebut harus efektif ketika dimanfaatkan untuk mencapai tujuan akhir & produk yang diinginkan.
Sudah tentu, dengan meminimalisir masalah desain aplikasi atau lebih khusus masalah desain UI yang mungkin terjadi akan membuat aplikasi Anda memenuhi 4 standar yang telah dijelaskan sebelumnya.
Maka dengan begitu pengunjung website akan merasa nyaman seperti merasakan perasaan sedang berada di rumah atau tempat favorit mereka. Tentunya hal ini akan membuat pengunjung akan betah menghabiskan banyak waktu di sana. Baik untuk mencari informasi produk yang ada maupun berbagai layanan lainnya yang disediakan aplikasi.
Bagaimana dengan desain UI yang buruk? Desain UI website yang buruk tidak akan menarik seseorang untuk berlama-lama di website tersebut. Bahkan jangankan membaca, kemungkinan terbesar adalah mereka langsung keluar dan mencari website lain. Tidak ada orang yang akan betah walau hanya semenit di tempat yang tidak dapat membuat mereka merasa nyaman. Begitu juga dengan Anda bukan?
Bagaimana ciri-ciri desain UI sebuah aplikasi buruk? umumnya website dengan User interface yang buruk memiliki sifat rumit dan para pengguna sulit melakukan navigasi. Umumnya pengguna memiliki kecenderungan mengabaikan berbagai aspek penting, salah satunya menu yang terlalu banyak. Termasuk ada banyaknya link yang rusak sehingga tidak dapat diakses dan typography yang berubah-ubah atau tidak konsisten pada desain aplikasi tersebut.
Harus dipahami bahwa, dalam pengembangan sebuah website yang baik, aplikasi tersebut harus dapat dengan mudah di navigasi oleh pengunjung. Yang tidak kalah penting adalah website tersebut harus dapat memberikan informasi yang sesuai dengan keadaan sebenarnya atau relevan.
Perlu dipahami bahwa tugas desainer tidak hanya sampai pada membuat desain tampak hidup dengan menyesuaikannya dengan preferensi developer itu sendiri. Pada kenyataannya, seorang developer harus memilki kemampuan untuk memahami apa yang dipikirkan oleh desainer dan bahkan apa yang dipikirkan oleh user.
5 Masalah Desain Aplikasi UI/UX yang Sering Dihadapi Developer
1. Visi yang Tidak Realistis
Hal pertama yang akan dihadapi dan membuat developer mengalami frustrasi adalah pengembang sebelumnya atau di masa lalu membuat desain atau interaksi yang sangat sulit bahkan tidak mungkin diterapkan pada masa sekarang dan juga dengan anggaran yang dialokasikan sebelumnya.
Jika Anda telah terjun dalam dunia desain dan pengembangan aplikasi, masalah desain UI satu ini mungkin telah Anda dengar sebelumnya. Di mana seorang desainer atau developer menyampaikan keluhan terkait hal tersebut dan akan meminta untuk mengadakan revisi desain.
Bagaimana cara menghindari masalah desain aplikasi satu ini? Pertama, selalu lakukan pertimbangkan kelayakan desain sehingga Anda dapat mengetahui apakah desain sebelumnya masih dapat diterapkan atau benar-benar harus diubah karena tidak lagi relevan. Kedua, selalu libatkan pengembang bahkan mulai dari hari pertama Anda melakukan perancangan sistem sehingga tidak terjadi kesalahan persepsi antar kedua pihak.
Ketiga, Anda dapat melakukan stand-up harian, Anda dapat membagikan tujuan dan proses kepada pihak lain yang bekerja dengan Anda. Selanjutnya, meski tidak berhubungan langsung dengan aplikasi, namun kebiasaan atau pengaturan ruangan yang digunakan tim pengembang sangat penting. Pastikan Anda berada di ruangan yang sama, duduk dan melakukan diskusi bersama, sebab penempatan atau co-location merupakan hal yang penting.
Cara berikutnya untuk menghindari masalah desain aplikasi pertama ini adalah dengan mokumentasikan setaip detail animasi yang telah dibuat. Terakhir, Anda harus segera menentukan model spasial dengan melakukan analisa berlapis agar tidak terjadi kesalahan.
2. Tidak Tersedianya Aset
Masalah desain aplikasi berikutnya yang dihadapi para developer ketika bekerja dalam mengimplementasikan desain adalah masalah ketersediaan aset dan/atau format yang tersedia ternyata tidak sama. Untuk dapat melakukan penskalaan aset dengan benar, maka Anda memerlukan versi 2x atau bahkan versi dan 3x nya.
Oleh karena itu, untuk untuk dapat meminimalisir hal tersebut maka Anda harus melakukan 4 hal berikut. Pertama, pisahkan seluuruh aset Anda pada sistem desain yang tengah Anda buat. Kedua, selalu pastikan ketersediaan aset dalam resolusi berbeda atau versi yang berbeda. Ketiga, buatlah pedoman khusus untuk platform yang akan dibuat. Terakhir, mintalah pada pengembang mempelajari dan melakukan ekstrak aset mereka secara mandiri.
3. Format Berubah-ubah
Sering terjadi, di dalam sebuah tim kecil dan umumnya seringkali disebabkan kurangnya kerangka pada sistem desain, para desainer melupakan untuk menentukan format warna yang akan digunakan. Umumnya pemformatan warna ini berjalan secara otomatis oleh tool desain yang digunakan.
Sayangnya, pada proses pembuatan kode, pengembang akan mengalami masalah karena separuh warna dalam format yang disii otomatis oleh sistem Sebagian akan dalam format HEX sementara separuh laiinya dalam format RGB.
Umumnya tool desain yang digunakan akan menghasilkan format RGB untuk beberapa bagian seperti Bordering dan Box-shadow. Sementara itu format HEX akan berpengaruh atau menghasilkan warna untuk latar belakang dasar.
Apabila Anda mengalami permasalahan untuk hal satu ini, Anda dapat mengatasinya dengan 4 cara. Pertama, Anda harus menghindari selalu mengandalkan tools desain untuk membuat sebuah kode warna untuk aplikasi Anda. Kedua, Anda harus meluangkan waktu dan menjadwalkan pengerjaan desain untuk sistem tersebut dan palet warna sejak awal perancangan.
Ketiga, Anda harus menetapkan untuk menggunakan warna yang sama pada seluruh desain. Terakhir, Anda harus memastikan hanya menggunakan satu format untuk warna yang akan Anda gunakan. Selanjutnya tanyakan pada pengembang aplikasi, dari format yang ada mana yang mereka inginkan.
4. Paradigma Pemberian Nama
Pada saat designer memuat atau akan menerapkan sebuah warna, masalah desain aplikasi yang seringkali dihadapi pengembang aplikasi adalah susah menentukan nama yang tepat. Apalagi lagi jika warna yang dihasilkan mirip atau bahkan identik satu sama lain.
Selain itu pada warna, hal ini juga dapat terjadi pada assets dan layer yang digunakan. Oleh karena itu penting bagi desainer untuk memikirkan dan menetapkan warna sekaligus memberi nama pada assets pada proses pembuatannya membuatnya.
Nah, ada 3 solusi yang dapat Anda terapkan untuk mengatasi hal tersebut. Pertama, berikan nama secara unik pada semua warna dan nuansa pada tingkat sistem desain yang Anda buat. Kedua berikan nama untuk assets dan layer saat Anda membuatnya. Terakhir, tentukan dan gunakan kosakata yang benar dan berguna pada kedua sisi sehingga tidak menimbulkan kesalahan.
5. Terdapat Label yang Bertentangan pada Mobile dan Desktop
Sebagai seorang desainer, Anda akan dikejutkan dengan berbagai detail kecil yang menjadi andalan developer ketika memasukkan desain dalam bentuk kode.Contohnya label dan pemosisian yang harus mempunyai piksel sempurna pada seluruh layar dan perangkat. Hal ini bukanlah hal yang mudah untuk dikerjakan sehingga menyebabkan masalah desain aplikasi apabila tidak dipikirkan matang-matang.
Untuk memastikan label serta posisi atau alignment yang sesuai antara aplikasi versi mobile dan website, Anda dapat menerapkan hal berikut. Pertama Anda dapat menggunakan kembali komponen yang terdapat pada seluruh platform yang ada sebanyak mungkin. Kedua, gunakanlah tata letak otomatis apabila memang diperlukan untuk komponen sistem desain yang Anda buat. Terakhir, Anda sebaikya selalu menggunakan sistem kisi untuk memasang elemen sehingga berada di tempat yang tepat.
Nah, itulah 5 masalah desain aplikasi yang sering ditemukan dan dihapadi oleh para desainer dan pengembang aplikasi. Jadi, dengan membaca artikel kali ini semoga Anda dapat menghindari berbagai kesalahan yang mungkin terjadi sehingga Anda tidak akan mendapat masalah yang sama di masa mendatang. Terima kasih telah mengikuti artikel hingga akhir dan mengunjungi situs kami. Sampai jumpa di artikel menarik lainnya dan semoga bermanfaat!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.