Langkah Tepat Membuat Aplikasi Media Sosial seperti TikTok

Last Updated on September 29, 2022 by

Pernahkah kalian berpikir bagaimana cara membuat aplikasi semacam Instagram, Snapchat, Quora atau LinkedIn?

Dunia hari ini tak luput dari yang namanya media sosial. Instagram, aplikasi untuk berbagi gambar dan video, Snapchat untuk berbagi story atau cuplikasi kegiatan sehari-hari, Quora sebagai aplikasi untuk forum tanya jawab dan diskusi.

Lalu, ada LinkedIn yang digunakan untuk membuat koneksi dengan para profesional atau pencari kerja, hingga Tumblr sebagai tempat menulis blog singkat, dan masih banyak lagi, seperti Twitter, Facebook, dan TikTok.

Di media sosial baik Instagram, Facebook, dan Twitter akhir-akhir ini banyak sekali bertebaran video TikTok. Bahkan di Instagram sekarang ada fitur Reels dan di Youtube ada fitur Shorts layaknya TikTok.

Aplikasi video yang berdurasi singkat ini merupakan aplikasi yang paling banyak didownload pada tahun 2021. Selain itu, aplikasi ini populer di kalangan milenial dan gen Z. Melihat hal ini, membuat aplikasi media sosial bisa menjadi pertimbangan bagus untuk memperluas bisnis ke pasar yang baru.

Pada artikel ini, mari telusuri terlebih dahulu tentang aplikasi TikTok dan bagaiamana aplikasi ini bisa berhasil dan berkembang cepat. Setelah itu barulah masuk ke langkah-langkah untuk membuat aplikasi serupa.

TikTok

TikTok merupakan aplikasi versi global dari aplikasi China yang bernama Douyin yang dibangun oleh perusahaan China, yaitu ByteDance tahun 2016.

Founder dari TikTok, Alex Zuhu, menggabungkan antara video recording, editing video, dan social networking dalam satu aplikasi. Aplikasi merekam video singkat dan dapat dibagikan ke secara langsung ke jejaring sosial mereka.

Fitur utamanya adalah ketersediaan musik yang mana pengguna dapat melakukan lip-sync atau menggunakan musik tersebut sebagai backsound video mereka. Pengguna aplikasi ini bisa disebut TikTokers

Berikut adalah beberapa statistik mengenai TikTok :

1. TikTok merupakan aplikasi dengan pertumbuhan tercepat, yaitu sebanyak 315 juta kali diunduh.
2. Pada bulan Februari 2020 TikTok menghasilkan sebanyak 50,4 juta US dolar.
3. Berdasarkan laporan terbaru dari Statista pada Juli 2021, Arab Saudi merupakan leading market dengan pendapatan sebanyak 4,8 juta dolar dari aplikasi TikTok pada IOS App Store, dan di Amerika Serikat mengikuti sebanyak 3 juta dolar.
4. Sedangkan di Google Playstore, sebnayak 10 juta dihasilkan Arab Saudi melalui TikTok yang menyumbang 44% dari pendapatan TikTok secara global. Turki mengikuti pendapatan sebanyak 3,83 juta dolar.
5. Sebanyak 25% penonton TikTok berusa 18-25 tahun.
6. Pengguna tumbuh pada tingkat 85,3% di Amerika Serikat.
7. Engagement pada TikTok mengalami peningkatan secara drastis dibandingkan Instagram dan Facebook.
8. Di Google Playstore, TikTok diunduh sebanyak 18,74 juta kali dan 10,07 juta kali di App Store di seluruh dunia.

Fitur TikTok

Fitur di TikTok sudah dibahas secara singkat di atas, mari bahas lebih dalam terkait fitur-fitur yang ada pada TikTok lebih banyak.

Fitur admin yang ada pada TikTok yaitu login dan signup, edit profil, mengirim pesan, push notifications, memberi tanggapan konten seperti like, share, save, dan lainnya.

Ada fitur menarik lainnya dari TikTok, seperti:

1. Pengguna dapat merekam video singkat dan mengunggahnya.
2. Pengguna dapat melakukan edit video dengan banyak sekali pilihan edit sebelum diposting, seperti untuk trim, mengaplikasikan filter yang diinginkan. Filter Augmented Reality (AR) juga ada di TikTok.
3. Pengguna dapat terkoneksi dengan pengguna lain atau saling mengikuti dan mereka dapat membagikan konten ke sosial media lain.
4. Tidak hanya Instagram, YouTube dan lainnya, TikTok juga menyediakan fitur untuk pengguna melakukan live streaming. Followers dapat mengirimkan virtual gifts ke influencers favorit mereka yang mana nanti dapat diuangkan. Sehingga, influencers dapat meningkatkan penghasilannya melalui fitur unik ini.
5. Geolocation, seperti namanya, fitur ini memungkinkan untuk berbagi konten berdasarkan live-location secara real-time. Pengguna dapat mengenal pengguna lain yang berada di dekat wilayah mereka.
6. Personalized Content, yaitu TikTok mengaplikasikan algoritma Machine Learning untuk menampilkan konten yang di-personalized ke setiap pengguna. Algoritma ini dapat menampilkan konten sesuai dengan preferensi pengguna.
7. Duet, seperti namanya, pengguna dapat membuat video dan mengundang orang lain untuk bergabung.

Langkah-Langkah Membuat Aplikasi

1. Melakukan Research Niche Target dan Audiens

Hal pertama yang harus dilakukan adalah melakukan riset terkait target pengguna. Anda setidaknya harus paham terkait dinamika pasar.

• Bberapa kelompok usia yang ingin ditargetkan?
• Apa saja hal yang menjadi trend pada kelompok usia tersebut?
• Apa yang ditawarkan pesaing, dan fitur apa yang diminati oleh pengguna?

Pertanyaan tersebut bisa menjadi awal untuk membuat desain dan rancangan dari model bisnis dan aplikasi Anda.

2. Memetakan Model Bisnis

Pesaing tentunya sudah banyak di pasar, Anda harus melakukan riset dan harus tahu apa keunikan dan inovasi yang ditawarkan oleh aplikasi Anda, sehingga membuat pengguna ingin menggunakan aplikasi itu.

Misalnya, jika ingin menyasar para pengusaha muda, aplikasi dapat disediakan fitur marketing yang membantu mereka mengiklankan produk atau jasa mereka secara lebih luas. Intinya aplikasi Anda menawarkan hal menarik bagi target pasar.

Agar tidak menginvestasikan waktu, uang, dan kreativitas secara sia-sia, harus diputuskan alur kerja bisnisnya. Ada beberapa metode yang telah digunakan untuk monetisasi dari jejaring media sosial.

• Mencari investor

Anda dapat mengajukan ide bisnis ke para investor. Investor akan bersedia mendanai aplikasi Anda dengan potensi pertumbuhan. Jadi, dana yang dikumpulkan dapat digunakan untuk peluncuran awal aplikasi.

• Menjalankan Iklan

Ada beberapa model iklan yang berbeda yan terbukti bekerja atau berhasil. Anda dapat menjalankan iklan tersebut untuk mendapatkan imbalan finansial. Beberapa model iklan tersebut, yaitu:

1. Cost per Click (CPC), ketika pengiklan membayar untuk iklan yang diklik.
2. Cost per Action (CPA), ketika pengiklan membayar untuk iklan yang terjadi transaksi.
3. Cost per Thousand (CPM), ketika pengiklan membayar untuk seribu kali tayang.

• In-app Purchase

Pembelian dalam aplikasi bisa jadi pertimbangan, seperti menyediakan fitur premium untuk pengguna yang membayar. Misalnya, TikTok menggunakan coins yang dapat dibeli dan mengirimkan virtual gifts ke pengguna lain.

3. Merekrut Profesional

Sebelum membangun aplikasinya, tentunya perlu orang yang ahli di bidangnya dengan merekrut developer. Untuk membuat aplikasi, developer yang dibutuhkan, yaitu:

• UI/UX Designer untuk membantu dalam mendesain antarmuka aplikasi.
• Frontend Developer yang spesialisnya bidang android dan iOS yang membantu dalam client-side.
• Backend developer yang membantu sehubungan dengan server dan database atau server-side.
• QA Engineer yang membantu dalam melakukan pengujian fitur dan jaminan kualitas sebelum melakukan deployment.

Anda dapat merekrut bergantung pada anggaran yang dimiliki. Ada dua opsi yang dapat dipilih. Pertama, merekrut dari platform freelance. Kedua, merekrut dari perusahaan pengembang software.

Namun, dipertimbangkan pula jika memilih pilihan pertama tentunya perlu anggaran yang sedikit, tetapi tidak tersedianya dukungan manajemen dan memungkinkan ditinggalkan di tengah jalan.

sedangkan jika memilih yang kedua, pengembangan aplikasi dapat dikatakan terjamin tetapi anggaran yang dikeluarkan juga cukup banyak.

4. Pengembangan Aplikasi Mobile

Pada tahap ini, tim pengembang harus dilibatkan sedini mungkin untuk membantu dalam proses pengembangan aplikasi.

Misalnya mulai dari desain yang mana mereka membantu kerangka kebutuhannya, membuat fungsionalitas dasar, perkiraan biaya, rencana proyek deployment, pembaruan aplikasi di masa mendatang, dan lainnya.

5. Memilih Teknologi Stack

Teknologi yang dibutuhkan untuk membuat aplikasi media sosial, yaitu:

• Native iOS App Development

Bahasa pemrograman yang digunakan untuk native iOS adalah Swift dan Objective-C, tetapi Swift bisa menjadi pilihan karena lebih modern. Selain itu bahasa ini memiliki fitur keamanan yang kuat.

• Native Android App Development

Membahas tentang android tentu tidak lepas dari bahasa pemrograman Java yang populer dan menjadi andalan untuk pengembangan android dalam waktu yang lama.

Namun, Kotlin akhir-akhir ini lebih banyak yang digunakan oleh para programmer. Kedua bahasa ini memiliki fitur yang powerful yang membantu dalam menghindari error, serta membantu membuat aplikasi yang skalabel serta berkinerja yang tinggi.

• Web Development

Jika berhubungan dengan web, JavaScript tentunya sangat direkomendasikan karena memiliki ekosistem yang kaya. Untuk Front-End dapat menggunakan HTML, CSS, dan JavaScript. Sebagai alternatif, framework yang dapat digunakan adalah Angular dan React.js. Untuk back-end development dapat menggunakan Node.js.

• API development

Representational State Transfer (REST) menjadi rekomendasi untuk API development. Karena membutuhkan database, Anda dapat menggunakan SQL database seperti PostgreSQL dan MySQL, sedangkan untuk NoSQL database dapat menggunakan MongoDB atau Apache Cassandra.

• Cloud Computing Platform

Microsoft Azure dan Amazon Web Service (AWS) menyediakan Anda layanan cloud. Anda dapat menggunakannya sesuai kebutuhan, misalnya Platform as a Service (PaaS) untuk membantu dalam web development, lalu ada Mobile Backend as a service (MBaaS) untuk membantu dalam mobile development.

6. Mengembangkan Minimum Viable Product (MVP)

Tahap selanjutnya adalah berfokus pada mengembangkan MVP yang berisi fitur dasar aplikasi. Ada beberapa langkah untuk mengembangkan MVP, yaitu:

• Mendesain User Interface (UI) dengan baik.
• Menggunakan Integrated Development Environments (IDEs) yang tepat.
• Merancang dan membuat solusi keamanan yang kuat seperti Multi-Factor Authentication (MFA).
• Mengembangkan API sendiri.
• Mengintegrasikan API pihak ketiga dan API sendiri ke dalam kode.
• Melakukan pengujian aplikasi dengan tools yang relevan.
• Mengikuti android developer documentation untuk mempublish aplikasi Android dan apple app store guideline untuk mempublikasikan aplikasi di iOS.

7. Merilis dan Mengiklankan Produk

Meyusun strategi pemasaran untuk aplikasi agar target mengetahuinya sebelum aplikasi dirilis sangat penting. Anda dapat menggunakan beberapa pendekatan. Alternatif lain jika tidak memilikinya adalah menyewa spesialis pemasaran. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengiklankan aplikasi adalah dengan:

• Mengoptimalkan aplikasi dan mempromosikannya di Google Play atau Apple Store. Anda juga dapat menggunakan App Store Optimization (ASO) untuk mendapat lebih banyak unduhan.
• Menjalankan iklan berbayar di platform sosial media lain.
• Menjalankan iklan melaui para blogger atau influencer.

8. Melakukan Survei Umpan Balik

Setelah aplikasi dipasarkan, Anda dapat mengukur umpan balik pengguna. Umpan balik bisa didapatkan melalui review di app store atau melakukan survei di sosial media sehingga Anda dapat mengembangkan aplikasi Anda lebih baik lagi.

Demikian langkah-langkah dalam membuat aplikasi media sosial. Pastikan setiap tahapannya dilakukan dengan baik sebelum ke beranjak ke tahap berikutnya, karena satu tahap yang terlewat tentunya akan menjadi masalah yang rumit kedepannya. Semoga artikel ini bermanfaat dan simak artikel serupa di Appkey.id ya!