Last Updated on October 31, 2023 by
Bahasa Swift yang diperkenalkan pertama kali oleh Apple pada tahun 2014 telah menarik banyak pengembang software untuk berpindah ke bahasa pemrograman yang satu ini. Sifatnya yang terbilang lebih modern dan membantu untuk ngoding dengan lebih sedikit kesalahan menjadi faktor-faktor para developer untuk berpindah dari Objective-C, bahasa yang sebelumnya menjadi bahasa utama untuk pengembangan software di perangkat Apple, ke bahasa yang satu ini.
Jika pada salah satu artikel sebelumnya kami membahas tentang mengubah aplikasi dari Swift ke Objective-C, kali ini kita akan membahas hal sebaliknya, yaitu memigrasi proyek aplikasi dari Objective-C ke Swift. Ada 2 cara yang dapat Anda pilih, bisa dengan tools atau bisa juga dilakukan secara manual. Pastinya perlu persiapan yang matang dan beberapa langkah yang terstruktur agar proyek ini bisa tuntas.
Penasaran dengan langkah-langkanya? Yuk, simak artikel kami kali ini selengkapnya!
Table of Contents
1. Bentuk tim yang sesuai
Karena proyek pengubahan bahasa aplikasi termasuk proyek yang cukup kompleks, Anda sebaiknya membentuk tim khusus untuk melakukannya. Untuk efisiensi waktu dan biaya, disarankan untuk tidak perlu melakukan pengubahan antarmuka (UI) aplikasi dan akan tetap menggunakan akun ‘Mobile Backend as a Service’ (MBaaS) yang telah dimiliki.
Di dalam tim bentukan ini nantinya Anda akan memerlukan sekelompok developer iOS yang mengerti bahasa Swift dan Objective-C. Perlu juga ada posisi penguji (tester) dan project manager (PM). Seperti pada kegiatan pengubahan sebelumnya, metode yang cocok adalah metodologi agile. Selengkapnya tentang metodologi ini dapat Anda baca pada artikel “How to build an Agile development team?”,
2. Identifikasi kode yang akan diubah
Setelah tim terbentuk, Anda perlu memperkirakan kode mana saja yang perlu diubah. Karena Apple memperbolehkan kode Objective-C dan Swift dalam satu proyek, beberapa bagian kode dapat dibiarkan tanpa perlu diubah. Kode-kode yang tidak perlu diubah ke bahasa Swift yaitu:
- Library pihak ketiga, seperti The Foundation dan UIKit frameworks
- Helper dan extension class, yang dapat Anda ubah ke Swift setelah banyak class lainnya selesai diubah
- Beberapa aspek yang berjalan di runtime seperti ‘Objective-C message send’
- Kode tingkat rendah (low-level) yang bergantung pada kode C/C++.
Selengkapnya tentang kode-kode yang tidak perlu diubah ke Swift dapat Anda baca pada artikel berikut.
3. Siapkan aplikasi Anda untuk di-port
Anda harus memastikan bahwa aplikasi Objective-C Anda memiliki kompatibilitas atau cocok dengan Swift. Untuk itu, Anda perlu merapikan codebase dan membuatnya lebih modern. Jika kode Anda saat ini tidak menggunakan nullability annotation, maka inilah saat yang tepat untuk menggunakannya. Pastikan kode Anda mengikuti praktek kode yang modern, karena codebase yang diperbarui akan dapat berinteraksi dengan Swift secara lebih baik. Bacaan selengkapnya tentang menyiapkan aplikasi Anda untuk dimigrasi dapat Anda temukan pada halaman dari Apple Developer berikut.
2. Gunakan tools
Selanjutnya, kita masuk ke langkah utama yaitu mengubah bahasa kode pada proyek aplikasi. Ada 2 cara untuk melakukannya, yaitu dengan tool atau secara manual. Jika ingin menggunakan tools, salah satu yang masih tersedia saat ini adalah Swiftify. Swiftify termasuk cukup mudah digunakan. Para pengembang dapat mencoba demo interaktif yang disediakan sebelum mulai menggunakan Swiftify untuk mengetahui bagaimana kode Objective-C yang mereka punya akan diubah menjadi Swift. Tidak hanya menyediakan playground interaktif, Swiftify juga menyediakan dokumentasi lengkap bagi para developer yang ingin belajar.
Selain itu, Swiftify juga menyediakan pengubah dari Storyboard ke Swift UI serta software converter offline yang dapat diinstal di komputer macOS. Software tersebut bernama ‘Advanced Project Converter’, yang di dalamnya terdapat beberapa komponen seperti extension untuk Xcode dan Finder serta macOS service yang memungkinkan Anda mengubah kode langsung dari text editor yang sering digunakan.
Namun, jika Anda memilih cara ini, pastikan untuk menyiapkan dana tambahan untuk membeli tool-nya. Advanced Project Converter sendiri adalah perangkat lunak berbayar, dimana saat artikel ini ditulis, Anda perlu membelinya dengan harga sekitar $50 hingga $500 per bulan, tergantung file credit atau batasan jumlah file yang dipilih, Tersedia juga paket untuk perusahaan dengan fitur konversi file tanpa batas dan proses yang lebih aman. Untuk harga selengkapnya, Anda dapat langsung cek pada halaman berikut.
5. Alternatif langkah 4: Migrasi secara manual
Jika tidak ingin menggunakan tools, Anda juga bisa melakukan migrasi kode secara manual. Namun jika memilih langkah ini, Anda perlu mencari developer berpengalaman yang nantinya akan melakukan pendekatan secara custom. Tim proyek Anda perlu membuat codebase pada Swift dari awal setelah mempelajari kode Objective-C-nya, kemudian mereka juga perlu mengujinya secara menyeluruh. Tim perlu melakukan ini secara file-by-file, artinya mereka perlu mengubah satu ‘class’ pada satu waktu. Hal ini dilakukan karena tidak ada ‘subclass’ Swift di Objective-C.
Migrasi kode ini melibatkan header files dan modul Objective-C, serta konversi ke Swift API. Aplikasi yang awalnya memiliki file dengan format .h dan .m akan digantikan dengan satu file berformat .swift untuk class tanpa subclass. Jadi, semua hal yang terkait dengan antarmuka dan implementasinya akan dipindahkan langsung ke file .swift, dan Xcode akan membuat file header secara otomatis, tidak perlu file header (.h).
Developer perlu membuat class Swift baru menggunakan Xcode, untuk selanjutnya meng-import semua framework sistem yang digunakan. Programmer juga perlu mengisi bridging header Objective-C agar bisa mendapatkan kode pada class tersebut. Selanjutnya nama class pada Swift dijadikan ‘turunan’ dari class Objective-C tersebut.
Langkah lebih detailnya, termasuk penyelesaian masalah (troubleshooting) dapat dicek juga pada artikel Apple Developer pada langkah ke-3, serta artikel “Convert Objective-C app to Swift with minimum effort”. Pastikan seluruh implementasi dan troubleshooting telah dilakukan dengan baik agar migrasi berhasil.
6. Uji kode yang diubah
Terlepas dari proses migrasi yang menggunakan tools atau secara manual, Anda harus melakukan pengujian (test) aplikasi. Xcode memiliki framework UI testing yang lengkap yang dapat digunakan untuk mengujicoba script.
‘New project wizard’ pada Xcode akan memandu Anda pada testing, misalnya Anda akan ditanya apakah unit test dan UI test akan disertakan. Anda juga dapat merekam UI test yang dilakukan.
Seperti halnya proyek lainnya yang sejenis, proyek migrasi aplikasi kali ini juga mungkin akan menyulitkan jika Anda perlu mengubah aplikasi dalam jumlah banyak sekaligus. Swift sendiri termasuk keterampilan yang premium, maka dari itu merekrut programmer sendiri mungkin akan menghabiskan waktu cukup lama. Sebagai alternatif, Anda dapat bekerja sama dengan perusahaan yang khusus bergerak di bidang software development untuk efisiensi waktu.
Demikian artikel pembahasan tentang mengubah aplikasi iOS menjadi Swift, semoga dapat bermanfaat bagi Anda yang ingin memodernisasi aplikasi untuk perangkat-perangkat Apple yang lebih baru. Selalu ada hal yang baru dalam pengembangan aplikasi, baik itu untuk perangkat mobile atau perangkat lainnya. Jadi, pastikan untuk selalu update tentang pembahasan terbaru mengenai aplikasi dan web hanya di appkey.id, ya! Sampai jumpa di kesempatan selanjutnya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.