Last Updated on May 20, 2022 by
Saat menyelami dunia ilmu komputer, Anda akan bertemu dengan beragam materi seputar pemrograman, termasuk SQL. SQL adalah salah satu bahasa pemrograman dengan sejarah perkembangan yang sangat panjang sekaligus memegang peranan krusial dalam dunia software.
Meskipun teknologi selalu berkembang seiring berjalannya waktu, namun kehadiran SQL dalam software tidak pernah absen. Justru tanpa SQL, mustahil bagi programmer manapun bisa berhasil membuat sebuah software.
Kira-kira, apa itu SQL? Mengapa ia berperan sangat penting dalam pembuatan software? Yuk cari tahu jawabannya pada artikel edisi kali ini terkait seluk-beluk SQL! Kami telah merangkum lengkap penjelasan terkait SQL, jenis-jenis, fungsi hingga cara melindungi database dan software Anda dari serangan hacker berbasis SQL. Let’s check this article out!
Table of Contents
Apa Itu SQL? Definisi SQL
Merupakan salah satu jenis bahasa program adalah SQL. SQL adalah singkatan dari Structured Query Language. Dari semua jenis bahasa program yang ada, SQL adalah bahasa khusus yang digunakan untuk proses mengakses data, khususnya data-data dengan basis relasional. Oleh sebab itulah, kemampuan membaca sekaligus mengartikan bahasa SQL adalah salah satu hal yang wajib dimiliki oleh setiap software dan server database.
Bahasa SQL dibuat menurut standar ANSI (American National Standard Institute) agar lebih mudah dalam proses memahami data basis relasional. Standarisasi ini sudah dicetuskan pada tahun 1986 oleh institusi ANSI dan masih digunakan sampai saat ini. Memahami bahasa SQL adalah hukum wajib bagi setiap programmer. Hal ini dikarenakan database selalu menjadi lokasi penyimpanan oleh semua software yang dikembangkan. Jadi tanpa memahami bahasa SQL, mustahil bagi seorang programmer untuk bisa bekerja membuat software atau program.
Jadi, SQL adalah bahasa standar yang dipakai untuk menjalankan beragam kerja, tugas dan perintah dalam database. Agar dapat berfungsi dengan baik sesuai tujuan, maka SQL memiliki sejumlah statement berisikan perintah untuk menjalankan kerja dalam database, seperti menyimpan dan mengambil data, menampilkan data tertentu, menghapus data, memodifikasi hingga menambah data dalam database.
Selain SQL, terdapat pula istilah SQL server. SQL server adalah salah satu jenis Sistem Manajemen Basis Data (SMBD). Secara gampangnya, jika SQL adalah bahasa untuk menjalankan kerja, maka SQL server adalah server yang mewadahi proses kerja tersebut.
Sistem Manajemen Basis Data terdiri dari beragam jenis. SMB selain SQL server adalah MySQL, Oracle dan Postgres. Di antara keempat jenis SMBD itu, Oracle dan Postgres adalah pilihan favorit para programmer.
Jenis-Jenis SQL dalam Database
Pada dasarnya menggunakan SQL sama saja dengan bahasa pemrograman lain. Namun terdapat tiga jenis bahasa SQL. Ketiga jenis bahasa SQL adalah Data Manipulation Language (DML), Data Control Language (DCL) dan Data Definition Language (DDL). Kesemua bahasa SQL ini sama-sama menerapkan standar dari ANSI, namun masing-masing bahasa digunakan dalam Sistem Manajemen Basis Data (SMBD) yang berbeda.
Lantas apa saja kegunaan dan perbedaan masing-masing bahasa SQL? Berikut pembahasannya.
DML (Data Manipulation Language)
Tipe bahasa pertama SQL adalah Data Manipulation Language atau DML. Sesuai namanya, Data Manipulation Language digunakan untuk melakukan manipulasi data dalam suatu database.
Untuk menjalankan tugas tersebut, Data Manipulation Language memiliki empat perintah yakni select, update, insert, dan delete. Penjelasan masing-masing perintah antara lain:
- Select
Fungsi select digunakan untuk menampilkan data dalam database. Dengan fungsi select, Anda bisa mengambil atau menampilkan data dalam sebuah tabel. Fitur select juga memungkinkan Anda untuk mengambil dan menampilkan lebih dari satu jenis data dalam lebih dari satu tabel.
- Update
Fungsi update dalam sistem SQL adalah untuk mengubah dan memperbaharui data dalam database. Fitur ini juga bermanfaat untuk memperbaiki data yang salah diinput ke database sehingga Anda tidak perlu untuk mengunggah data dari awal ke sistem.
- Insert
Selanjutnya adalah perintah insert guna menambah record data baru ke dalam tabel database. Kapanpun Anda butuh untuk menambah data ke dalam database, cukup gunakan fitur insert. Nantinya, data akan terunggah ke dalam sistem lewat fitur ini.
- Delete
Perintah terakhir dalam DML adalah delete. Fungsi ini berkebalikan dengan fungsi insert. Delete digunakan untuk menghapus record data dalam sebuah tabel di database.
DCL (Data Control Language)
Tipe kedua dari bahasa SQL adalah Data Control Language atau DCL. Berbeda dengan DML, DCL ditujukan khusus untuk mengatur kerahasiaan database oleh admin. Hal ini dikarenakan hak-hak pengguna database, mulai dari tabel hingga field dalam database, semua diatur dengan Data Control Language.
Dalam melaksanakan tugasnya, terdapat 2 jenis perintah utama Data Control Language yakni revoke dan grant. Kedua perintah ini memiliki kegunaan dan sifat yang bertolak belakang, yaitu:
- Revoke
Perintah revoke umum digunakan oleh admin untuk menghapus dan mencabut hak akses pengguna ke database. Setelah pencabutan, pengguna tersebut tidak akan dapat mengakses database kembali sampai ia diberikan akses lewat fitur grant.
- Grant
Berbanding terbalik dengan revoke, perintah grand dipakai untuk memberikan hak akses database ke pengguna lain. Untuk menjaga kerahasiaan database, hanya admin yang dapat memberikan akses ini kepada pengguna luar. Selain itu, pemberian akses ke database juga biasanya masih diatur dan dibatasi oleh admin.
DDL (Data Definition Language)
Tipe terakhir dari SQL adalah DDL alias Data Definition Language. Data Definition Language merupakan kumpulan perintah mendasar dalam bahasa SQL untuk pengoperasian database sebab ia dipakai untuk menyusun struktur database.
Ada beragam kegunaan dari Data Definition Language seperti membuat objek, menggunakan dan mengubah objek data, hingga menghapus basis data. Untuk menjalankan serangkaian tugas tersebut, Data Definition Language memiliki 5 jenis perintah antara lain:
- Create
Sesuai namanya, perintah create digunakan untuk membuat database baru. Semisal Anda membuat sebuah tabel ataupun kolom baru untuk menampung data di database.
- Drop
Fungsi drop berguna sebagai kebalikan dari create. Dengan perintah ini, Anda bisa menghapus database yang telah ada, termasuk menghapus kolom, indeks, dan tabel data.
- Rename
Anda juga bisa mengganti nama tabel atau kolom dalam database. Caranya adalah dengan menggunakan perintah rename. Semisal tabel data yang Anda buat ternyata kurang tepat mencerminkan isi data, gunakan fitur rename untuk memperbaikinya alih-alih mengunggah data ulang.
- Alter
Selain mengubah nama tabel, Anda juga bisa mengubah struktur tabel yang telah dibuat dengan menggunakan perintah alter. Dengan fungsi alter, Anda bisa menambah kolom, mengubah susunan, hingga menghapus kolom dengan mudah.
- Show
Fitur terakhir dalam Data Definition Language adalah show. Sesuai namanya, perintah show dipakai untuk menampilkan data dan tabel dalam database ke pengguna.
Fungsi Structured Query Language untuk Pengelolaan Database
Setelah memahami jenis-jenis SQL, Anda mungkin sudah memiliki sedikit gambaran terkait fungsi dari Structured Query Language (SQL). Fungsi utama dari SQL tentunya adalah untuk mengelola database agar dapat digunakan dan beroperasi dengan baik.
Namun, apakah fungsi SQL hanya terbatas pada itu saja? Bagaimana pula kegunaan SQL untuk mengelola sebuah database?
SQL bekerja mengelola database dengan cara menyediakan akses untuk mengakses, mengedit hingga menghapus data-data yang tersimpan dalam database. Seorang admin yang memiliki akses ke database otomatis akan memiliki keleluasaan untuk menggunakan platform ini sesuai kebutuhannya.
Selain itu, ada beragam fungsi lain dari SQL untuk mengelola database seperti:
- Mengambil data dari server,
- Memperbaharui data yang sudah ada,
- Membuat prosedur database,
- Mengatur hak akses database,
- Menghapus dan memasukkan data, serta masih banyak lagi.
Waspada SQL Injection, Lindungi Database dengan Cara Ini!
Kasus peretasan dan perusakan data serta server oleh hacker bukanlah kejadian baru di dunia maya. Justru di setiap tahunnya, jumlah kasus peretasan oleh oknum tak bertanggung jawab terus bertambah. Oleh sebab itu, Anda harus selalu berhati-hati saat melakukan aktivitas di dunia maya, salah satunya adalah mengelola database dengan sistem SQL.
SQL injection adalah kasus peretasan dan perusakan sistem SQL database. Proses ini dikenal juga dengan “injeksi” pada SQL, sebab para hacker akan menyerang melalui celah-celah keamanan dari SQL database. Mengapa bisa ada celah dalam sistem? Celah bisa muncul dikarenakan adanya keteledoran saat memfilter input user ke database itu sendiri.
Tentunya terdapat sejumlah kerugian jika database atau website Anda diserang melalui injection ini. Beberapa bahaya dari SQL injection adalah:
- Mencuri data dan informasi dalam database,
- Menghapus data-data penting dan sensitif dalam database,
- Mengubah data dalam database sehingga menjadikannya tidak valid untuk diproses,
- Mengacaukan sistem operasi website melalui server database, menjadikan platform Anda dibuat hancur lebur.
Mengerikan sekali, bukan? Namun jangan khawatir, sebab ada beberapa tindakan yang bisa Anda tempuh untuk melindungi database dari serangan injection. Tindakan-tindakan tersebut adalah:
Menerapkan Filter untuk User
Para hacker umumnya menyerang database melalui trik validation input. Alhasil, untuk mencegah terjadinya serangan, maka Anda harus menerapkan filter untuk inputan setiap user pada database. Filter diberikan khususnya pada validation input atau input yang menggunakan karakter kutip tunggal.
Membatasi Karakter Input Box
Tindakan pengamanan database selanjutnya dari SQL injection adalah dengan membatasi jumlah karakter dalam input box. Trik membatasi ruang ini dinilai efektif untuk mempersempit ruang gerak hacker saat mencoba melakukan SQL injection. Semisal nama untuk input box hanya diberikan sebesar 25-30 karakter saja.
Mematikan Standart SQL
Langkah pencegahan lain yang dapat Anda lakukan adalah dengan mematikan fitur Standart SQL agar tak dapat diakses oleh hacker. Contoh fitur-fitur Standart SQL di antaranya Extend Stored Procedures dan Stored Procedures. Kedua fitur ini juga dikenal rawan injection dari hacker.
Menonaktifkan Notifikasi Error Handling
Tindakan terakhir untuk melindungi database dari serangan hacker adalah dengan mematikan notifikasi error handling. Biasanya, SQL server menyediakan notifikasi jika terjadi error pada database. Informasi ini dapat menjadi celah yang baik untuk hacker dan melakukan injection ke database.
Itulah pembahasan lengkap terkait seluk beluk SQL untuk database! Semoga artikel kali ini mampu menambah wawasan Anda terkait kegunaan SQL hingga cara melindungi database dari serangan SQL injection. Sampai bertemu di artikel bermanfaat selanjutnya dari kami.
[jasa-pembuatan-aplikasi]
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.