Last Updated on February 25, 2022 by
Artificial inteligence menjadi salah satu teknologi yang tengah trending di dunia pada saat ini. Hal itu karena, kelebihannya yang dapat menirukan kecerdasan manusia, seperti mengotomatisasi task, menyederhanakan proses, dan mengatur kumpulan data yang rumit secara cepat, efisien, dan akurat.
Tak heran, jika Google menggunakan teknologi ini untuk meningkatkan kualitas pada hasil pencariannya. Termasuk juga, para developer web zaman sekarang telah banyak yang menerapkan AI untuk menyempurnakan user experience (UX) pada websitenya.
Sebelum trending, artificial intelligence atau disebut juga AI, acap kali dianggap sebagai teknologi yang bisa mengancam eksistensi manusia, bila terus dikembangkan. Bahkan, seorang Stephen Hawking, sempat juga beropini, jika nanti di masa depan pekerjaan atau peran manusia banyak yang diambil-alih oleh mesin-mesin atau robot-robot yang sudah diplug in artificial intelligence.
Namun, dinyana sentimen-sentimen negatif mengenai teknologi otomasi tersebut, seiring waktu mulai berubah, orang-orang semakin terbuka dan menyambut kehadiran AI. Mungkin ini, implikasi dari adanya kesepakatan European Group on Ethics in Science and New Technologies (EGE) pada Maret 2018.
Kini, AI malah diyakini sebagai teknologi yang dapat bermanfaat untuk meringankan beban pekerjaan manusia, sehingga lambat laun banyak yang mengimplementasikan AI dalam berbagai bidang kehidupan.
Nah, Itulah gambaran sekilas mengenai artificial inteligence (AI). Untuk lebih jelasnya lagi, pada artikel kali ini kami akan membahas mengenai konsep, cara kerja, dan implementasi artificial inteligence pada suatu website. Akan tetapi, sebagai pendahuluan, terlebih dahulu kami akan menjelaskan latar belakang dan juga definisi AI.
Table of Contents
Latar Belakang AI
Perkembangan AI itu seiring dengan perkembangan komputer. Hal ini wajar karena, AI adalah bagian dari ilmu komputer.
Pada tahun 1940-an, ketika komputer digital baru ditemukan. Pada waktu itu, komputer masih seperti kalkulator yang digunakan hanya sebagai alat untuk membantu dalam hitung-menghitung. Tentu, hal ini sesuai dengan namanya, komputer adalah alat penghitung atau komputasi.
Peristiwa bersejarah yang terkait dengan penggunaan komputer, yaitu sensus penduk di Ametika Serikat pada tahun 1940-an, dimana waktu itu komputer digunakan secara formal untuk menghitung jumlah penduduk di AS.
Memasuki tahun 1958, John McCarthy dkk merancang program komputer yang menggunakan kumpulan pengetahuan sebagai alat untuk mengambil keputusan dan mencari solusi dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Nah, program komputer itulah yang menjadi awal-mula munculnya kecerdasan buatan.
Definisi
Ada beberapa penjelasan mengenai artificial inteligence. Berikut penjelasan-penjelasan definitif mengenai artificial inteligence yang dikemukakan oleh para ahli:
1. John McCarthy, akademisi dari Stanford (1956)
Artificial Inteligence adalah sains dan teknologi untuk mendesain mesin, terutama komputer menjadi cerdas agar dapat memahami kecerdasan manusia.
2. Stuart Russel dan Peter Norvig (1995)
Artificial intelligence adalah teknologi untuk membuat komputer memiliki kecerdasan seperti manusia, seperti thinking humanly, acting humanly, thinking rationally, dan acting rationally.
3. Gaskins (2008)
Artificial intelligence adalah kecerdasan yang ditunjukkan oleh entitas buatan. Kecerdasan itu diciptakan untuk diletakkan ke dalam suatu mesin (komputer), sehingga mesin (komputer) tersebut dapat melakukan pekerjaan layaknya manusia.
Jadi intinya, AI adalah sains dan teknologi untuk memprogram mesin menjadi cerdas, terutama komputer. Sementara, kecerdasan yang dimaksud itu seperti kecerdasan yang dipunyai manusia, sehingga dengan kecerdasan ini komputer dapat mengambil tindakan dalam menyelesaikan setiap permasalahan dengan menggunakan pemikiran layaknya seorang manusia.
Ada beberapa contoh penerapan AI atau kecerdasan buatan, seperti penerapan AI pada game, verifikasi wajah, robot, website, dll. Dari contoh-contoh penerapan itu, pada artikel ini kami hanya akan mengupas contoh penerapan AI pada sebuah website.
Analogi
Pada dasarnya, artificial intelligence yang ditanamkan pada website adalah teknologi yang dapat membuat website menjadi cerdas dan canggih. Dalam artian, website tersebut memiliki user experience (ux) yang baik untuk dikunjungi.
Apabila, kita analogikan artificial inteligence ini hampir sama seperti halnya “akal” atau “budi” pada manusia.
Seperti yang telah kita ketahui bahwa “akal” atau “budi” adalah modal yang diberikan oleh Sang Pencipta kepada manusia. Dengan akal yang terpasang pada otak itu, sehingga membuat manusia menjadi makhluk yang paling cerdas di seluruh alam semesta.
Analogi sederhananya, adalah sebagai berikut:
Sang Pencipta menjadikan manusia sebagai makhluk yang paling cerdas di alam semesta dengan memberikan akal pikiran pada manusia. Dengan akal pikirannya itu, manusia dapat menjalani hidupnya secara mandiri di dunia dengan baik dan benar, berdasarkan sistem yang telah dibuat oleh Sang Pencipta.
Web Developer membuat website yang canggih dan memiliki user experience dengan memasang artificial intelligence pada web. Sehingga, ketika web diakses oleh pengunjung, web dapat berjalan secara otomatis melayani setiap request, sesuai dengan kode bahasa pemrograman yang telah disetting oleh web developer.
Konsep
Konsep awal dari kecerdasan buatan atau AI ini, yaitu mengenai bagaimana menciptakan mesin (komputer) menjadi cerdas, berpikir dan bertindak seperti halnya manusia.
Konsep awal AI, hingga sekarang ini masih dianggap konsep atau khayalan tingkat tinggi yang mengawang-awang yang sulit untuk diwujudkan Sebab, kecerdasan manusia yang terkait dengan intuitif dan refleks (perasaan) sukar atau bahkan mustahil untuk ditiru oleh komputer.
Komputer telah diplug in AI, dipercaya tetap tidak akan pernah bisa setara atau mampu melampaui batas dari kecerdasan manusia. Namun demikian, level kecerdasan buatan (AI) diprediksikan akan terus berkembang di masa depan, meski level kecerdasan itu hanya sebatas mendekati atau hampir mirip dengan kecerdasan manusia buatan Sang Pencipta.
Cara Kerja
Umumnya, cara kerja artificial intelligence berdasarkan pada algoritma. Sedangkan, jenis algoritma yang sering dipakai pada AI adalah Machine Learning. Seperti yang kita ketahui machine learning merupakan suatu sistem yang dibangun berdasarkan kumpulan data, seperti pengetahuan, pembelajaran, ingatan, dan pengalaman. Melalui proses itulah, maka AI dapat “hidup” seperti kecerdasan manusia yang mempunyai sistem yang dapat bekerja sesua dengan task yang mendeteksi pola, model, dan aturan secara rasional dan akurat.
Setelah tadi membahas definisi, analogi, konsep, dan cara kerja. Selanjutnya, kami akan membahas mengenai implementasi AI untuk peningkatan kinerja website.
Implementasi AI pada Website
Para marketing atau praktisi pemasaran perusahaan yang telah lama malang melintang bekerja di dalam bidang pemasaran tentu mengetahui, jika era sekarang ini adalah eranya pemasaran digital. Maka dari itu, website menjadi salah satu bagian terpenting dalam perusahaan, karena merupakan image pertama bagi perusahaan secara digital.
Tanpa didukung oleh teknologi digital yang mumpuni. Mungkin, website perusahaan anda akan kurang menarik bagi para pengunjung web. Tentu juga dapat memberikan image yang kurang baik untuk perusahaan. Resiko kehilangan klien bisnis juga cenderung sangat besar.
Nah, di sinilah peran teknologi kecerdasan buatan sangat dibutuhkan. Karena, AI dapat meningkatkan kinerja website, seperti mengubah website menjadi website yang mempunyai user experience (ux) yang baik dan menghasilkan banyak konversi (penjualan).
Berikut ini keuntungan-keuntungan penerapan AI pada website.
1. Mudah dalam Pembuatan Website
Mendesain dan membangun sebuah website adalah proses yang cukup rumit, terutama bagi mereka yang kurang berpengalaman dalam dunia website. Untungnya, saat ini kita dapat memanfaatkan artificial intelligence untuk membuat website secara.lebih mudah.
Dengan menggunakan teknologi canggih ini, Anda dapat memasukkan beberapa poin basic data dan sepenuhnya memiliki website yang telah dioptimalkan yang dibuat untuk anda.
2. SEO
Jika website tidak muncul dalam laman pertama hasil pencarian, itu merupakan pertanda ada sesuatu yang salah pada website. Pastinya, Anda akan kesulitan mendapatkan pengunjung untuk datang ke web dan tentu peluang untuk mendapatkan transaksi bisnis yang menguntungkan bagi perusahaan juga sangat kecil.
Waktu dulu, permasalahan yang menyangkut SEO adalah sesuatu yang sukar untuk diatasi dan selalu menjadi misteri. Namun, sekarang ini dengan artificial intelligence dapat dengan cepat mengidentifikasi masalah pada web dan dapat menawarkan feecback yang baik untuk meningkatkan peringkat hasil pencarian.
3. Online Customer Service
Sistem yang berbasis AI seperti chatbot telah mengubah model layanan pelanggan secara drastis. Alat ini dapat menganalisis pertanyaan dan melayani respons berdasarkan isyarat bahasa dan perilaku dari para pengunjung web.
Adanya AI ini, maka dapat memberikan layanan prima kepada setiap customer dan dapat menghemat tenaga kerja pada bagian customer service.
4. Aksesibilitas
AI dapat membantu dalam membuat website yang mudah diakses oleh segala kalangan, termasuk para user yang mengalami disabilitas, seperti tuna rungu, sulit mendengar, atau mengalami gangguan penglihatan. Dengan AI, kita dapat membuat transkrip video, memberikan keterangan tertulis, menawarkan pembacaan audio pada konten web.
Kesimpulan
Saat ini, di seluruh dunia mulai banyak yang mengimplementasikan AI. Mungkin, bukan hanya sekadar trend, tapi AI sudah menjadi suatu euforia. Dan, lucunya AI ini dianggap sebagai teknologi digital penemuan terbaru pada masa kini. Padahal teknologi ini, sudah ada sedari dulu. Tepatnya, sejak tahun 1950-an, cikal-bakal AI ini sudah ditemukan oleh John McCarty dkk.
Pada awal kemunculannya, AI mendapat stigma yang buruk, mulai dari cap sebagai teknologi khayalan sampai dengan teknologi yang dapat membahayakan manusia.
Akibat stigma-stigma negatif tersebut, mungkin sebagian besar orang menjadi kurang tertarik untuk mempelajari dan mengembangkannya. Teknologi AI ini malah lebih banyak dikenal di film-film sci-fi.
Celakanya, pegiat film-film sci-fi itu, hanya sepotong-potong saja dalam mengangkat cerita AI ke dalam fiIm, sehingga apa yang disampaikan mengenai AI di dalam film tidak 100 persen benar. Film-film sci-fi itu hanya menceritakan AI adalah sebuah teknologi yang digunakan untuk pembuatan mesin/robot yang menyerupai manusia, memiliki power, dan memiliki kecerdasan yang sangat luar biasa, bahkan dapat memusnahkan manusia.
Padahal, faktanya implementasi AI itu tidak hanya melulu pada robot. Tetapi, masih banyak bentuk-bentuk implementasi AI yang lainnya yang juga benar-benar dapat bermanfaat bagi manusia di seluruh dunia. Salah satunya adalah implementasi AI pada website.
Sementara di Indonesia sendiri, berdasarkan riset dari Microsoft pada 2019, implementasi AI di Indonesia hingga saat ini masih di kisaran angka 14 persen. Persentase ini tentu masih skala rendah. Hal ini karena, terbentur oleh beberapa kendala dalam penerapannya. Kendala-kendala itu, seperti masih minimnya pengelolaan Big Data dan kurangnya mindset inovasi di Indonesia.
Demikianlah, informasi ini disampaikan. Semoga dapat bermanfaat. Kunjungi terus situs kami yaa! Terima kasih.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.