Last Updated on October 23, 2020 by
Jika Anda ingin membuat suatu website tetapi tidak paham cara membuatnya sendiri, maka Anda bisa langsung menggunakan jasa seorang web developer untuk membuatkan website yang Anda inginkan. Terkadang akan ada kesulitan bagi web developer untuk menjelaskan system yang telah mereka buat kepada user, dikarenakan user merupakan orang yang awam dalam bidang ini.
Salah satu solusi yang bisa dilakukan oleh seorang web developer dalam menjelaskan sistem yang sudah mereka buat kepada user adalah dengan menggunakan DFD (data flow diagram). Pengertian DFD adalah suatu metode yang mewakili sebuah perancangan sistem yang menjelaskan alur data pada sistem tersebut yang terdiri dari input (masukan), proses, store, aliran informasi dalam sistem (flow) dan output (keluaran) yang diwakili oleh notasi (simbol).
Table of Contents
Pengertian DFD
Adanya tampilan visual dari DFD akan memudahkan komunikasi antara user dengan web developer. DFD akan membuat sistem yang susah dimengerti dan akan menjadi mudah dipahami dengan bantuan visualisasi.
DFD adalah dengan jelas menjelaskan suatu proses melalui gambar yang melibatkan sistem untuk mentransfer data dari input (informasi yang dimasukan) kemudian kepenyimpanan data dan juga pembuatan report dari hasil masukan tersebut. DFD ini tidak hanya digunakan untuk mengembangkan suatu sistem baru tetapi juga untuk menganalisa suatu sistem yang sudah ada.
Pembuatan DFD sendiri biasanya menggunakan software easy case, power designer 6 dan bisa juga menggunakan UML(unified manual language). Seperti yang Anda ketahui, DFD merupakan visualisasi dari sebuah sistem yang penjelasannya menggunakan notasi atau simbol.
Ada dua sistem simbol umum digunakan dalam pembuatan DFD yang dinamai sesuai nama penciptanya, yaitu Yourdon-Coad and Yourdon-DeMarco dan Gane and Sarson. Salah satu perbedaan utama dalam simbol DFD adalah bahwa Yourdon-Coad & Yourdon-DeMarco menggunakan lingkaran untuk mendeskripsikan suatu proses.
Sedangkan Gane dan Sarson menggunakan persegi panjang dengan sudut bulat. Jadi yang penting untuk diingat DFD adalah memilih dengan jelas serta konsisten dalam bentuk dan notasi yang Anda akan gunakan untuk berkomunikasi dan berkolaborasi dengan orang lain. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing dari 4 notasi atau simbol dasar yang digunakan DFD.
Notasi atau Simbol Dasar yang Digunakan DFD
Terminator atau External Entity
Sebuah sistem luar yang mengirim atau menerima data dan berkomunikasi dengan sistem yang sedang ada pada diagram. External entity adalah sumber dan tujuan informasi yang masuk atau keluar dari sistem.
Ini bisa merupakan organisasi atau orang luar ataupun sistem lain tergantung dengan sistem yang akan dibuat. Mereka juga dikenal sebagai terminator dan sumber. External entity ini biasanya digambar pada tepi diagram.
Process
Setiap proses yang mengubah data serta menghasilkan keluaran (output). Didalam proses ini ada kegiatan melakukan perhitungan, atau mengurutkan data berdasarkan logika, atau mengarahkan aliran data berdasarkan aturan bisnis.
Simbolnya bisa berupa lingkaran ataupun persegi panjang, tergantung tipe notasi yang dipilih.
Data Flow
Aliran data (data flow) berada diantara external entity, proses, dan penyimpanan data. Ini menggambarkan penghubung antara komponen lain dan yang ditunjukkan dengan anak panah. Aliran data juga harus memiliki nama untuk menemukan informasi apa yang sedang melakukan perpindahan.
Data Store
File atau tempat penyimpanan yang akan menyimpan informasi untuk digunakan nanti, contohnya seperti tabel database atau digunakan untuk formulir keanggotaan.
Lalu apa saja yang harus diperhatikan dalam pembuatan suatu DFD? Berikut ini merupakan cara membuat DFD.
Cara Membuat DFD
- Penamaan untuk sebuah external entity harus jelas dan disesuaikan dengan sistem yang dibuat.
- Jika proses yang akan dibuat pada DFD lebih dari satu proses, maka proses harus diberi nomor untuk memudahkan dalam pemetaan dan menunjuk kepada proses tertentu. Jumlah maksimum proses dalam satu DFD direkomendasikan dari 6 hingga 9 dan jumlah minimum adalah 3 proses dalam satu DFD untuk DFD level 1. Semua proses dalam DFD akan menuju kepada proses lain atau penyimpanan data. Setiap proses harus memiliki setidaknya satu input dan output.
- Salah satu aturan untuk mengembangkan DFD adalah bahwa semua aliran (data flow) harus dimulai dengan dan diakhiri pada langkah pemrosesan. Ini cukup logis, karena data tidak dapat mentransformasi sendiri dari input hingga menjadi output tanpa adanya proses.
- Setiap penyimpanan data harus memiliki setidaknya satu aliran data dan satu data mengalir keluar. Data yang disimpan dalam suatu sistem harus melalui proses agar bisa tersimpan pada akhirnya.
Sebelum membuat DFD, Anda harus mengetahui jenis DFD yang ada. Contohnya yaitu, DFD level 0 (diagram konteks) dan DFD level 1. Semakin tinggi suatu level maka akan semakin kurang detail informasi yang dipaparkan.
Level tertinggi hanya digunakan untuk menjelaskan perspektif umum, yang selanjutnya bisa diturunkan menjadi DFD level 1, 2, 3 dan seterusnya. Semakin rendah levelnya akan memuat informasi yang lebih detail. Berikut penjelasan selengkapnya.
DFD Level 0
DFD adalah bisa juga disebut dengan diagram konteks yang merupakan level diagram paling tertinggi dalam pembuatan DFD. Diagram Ini adalah gambaran umum yang paling dasar dari keseluruhan sistem atau proses yang dianalisis ataupun yang sedang dirancang.
Diagram ini dibuat untuk bisa dipahami dalam sekali dilihat, maka dari itu diagram ini harus cukup digambarkan dengan hanya menggunakan satu kertas saja. Oleh karena itu, DFD jenis ini akan mudah dipahami bagi user maupun pengembang data.
Pada diagram ini menggambarkan bagaimana sistem berhubungan dengan external entity. Level ini hanya menggambarkan sistem secara dasar saja, yang menjelaskan aliran data dari input hingga akhirnya berubah menjadi output. Pada DFD level 0 akan diberikan nomor untuk setiap proses yang berjalan, umumnya dimulai dari angka 0 untuk start awal.
Semua external entity yang ada pada DFD level tertinggi termasuk juga data flownya akan langsung diarahkan kepada proses. Pada DFD ini juga tidak ada informasi tentang data store dan tampilan diagramnya digambarkan secara sederhana.
Pada contoh tersebut, external entity DFD adalah admin dan purchasing team dan hanya memiliki 1 proses saja yaitu melalui purchase system. Input dari kedua belah pihak yang menuju pada proses (purchase system) dijelaskan melalui data flow lengkap dengan deskripsi data flow apa yang keluar dari external entity dan masuk menuju proses.
Hingga pada akhirnya setelah melalui proses kemudian menghasilkan keluaran (output) yang disampaikan lagi kepada external entity menggunakan data flow lengkap dengan informasi apa yang dikeluarkan setelah melalui sebuah proses.
DFD Level 1
DFD level 1 ini merupakan turunan dari DFD level tertinggi serta memuat informasi lebih rinci dibandingkan dengan DFD sebelumnya. Pada diagram ini, kita akan bisa menemukan sub proses dari proses dasar yang sudah dipaparkan sebelumnya dan juga terdapat data store.
Pada level 1 ini, diagram akan menggambarkan sistem secara sebagian ataupun keseluruhan secara mendetail. Dari diagram diatas, dapat Anda temukan sub proses dari proses dasar yang sudah ada sebelumnya untuk sebuah sistem pemesanan barang.
Karena proses yang ada lebih dari satu, maka dari proses awal sampai dengan proses akhir semua sudah memiliki nomor tersendiri. Sistem yang tergambarkan juga lebih rinci dibandingkan dengan DFD level tertinggi.
Dapat kita temukan juga beberapa data store seperti vendor dan barang yang nantinya akan membantu dalam pembuatan database berdasarkan dari setiap informasi. Barang mana saja yang sering ataupun jarang dipesan dan berasal dari vendor mana sajakah barang tersebut.
Dalam sebuah sistem informasi pada website, DFD adalah sama seperti fungsi yang telah dipaparkan sebelumnya, yaitu berfungsi untuk mengidentifikasi suatu informasi yang berubah dari proses satu ke proses lainnya.
DFD juga digunakan sebagai dasar pengelolaan informasi serta struktur data dalam membangun sebuah sistem. Maka dari itu DFD adalah berperan penting sebelum sebuah website siap dijalankan untuk umum, agar sistem informasi yang diinginkan oleh user berada dalam website tersebut bisa diwujudkan serta web developer dapat melakukan pengelolaan sistem informasi.
Bila nantinya user menginginkan modifikasi dari sistem yang sudah ada. Manfaat penggunaan DFD adalah dalam pengembangan website tentu saja sudah jelas, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya yaitu untuk mempermudah pengembang dalam menjelaskan alurnya sistem bagi user, serta memudahkan pengembang dalam meninjau sistemnya kembali.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.