Last Updated on October 23, 2020 by
Manusia merupakan makhluk sosial, dimana dalam menyampaikan suatu keinginannya maka kita harus berbicara agar orang yang kita ingin sampaikan keinginan kita tersebut paham. Begitu juga dengan cara kerja komputer. Komputer diciptakan untuk mempermudah pekerjaan manusia dalam melakukan suatu hal. Tetapi jika kita menginginkan komputer untuk melakukan suatu tugas untuk kita, maka kita tidak bisa menyampaikan maksud kita dengan bahasa yang biasa kita pergunakan pada manusia lainnya. Komputer memiliki bahasa sendiri yang membuat perangkat tersebut mengerjakan keinginan kita sesuai dengan bahasa komputer yang telah terprogram sebelumnya.
Table of Contents
Pengertian Algoritma Adalah?
Serangkaian instruksi berupa suatu langkah-langkah secara berurutan atau sistematis untuk penyelesaian suatu masalah dan pada akhirnya menghasilkan output atau hasil yang kita inginkan, itulah yang disebut dengan program. Untuk membuat sebuah program komputer maka, kita harus menggunakan bahasa yang dimengerti oleh komputer. Pembuatan suatu program sangat erat kaitannya dengan algoritma. Apa itu algoritma? Jadi algoritma adalah urutan langkah-langkah logis dari penyelesaian suatu masalah ataupun perhitungan yang disusun secara sistematis serta bisa diuji benar atau salahnya. Algoritma sendiri berasal dari nama seorang penulis buku “The Book of Restoration and Reduction”. Ia bernama Abu Ja’far Muhammad Ibnu Musa al Khawarizmi, yang merupakan seorang ahli dibidang astronomi, matematika, geografi dan astrologi dan berasal dari Persia, namun orang-orang barat membaca nama al Khawarizmi menjadi algorism. Dari sanalah yang merupakan cikal bakal terbentuknya algoritma atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan algorithm. Dalam buku tersebut terdapat pengertian beserta fungsi dari algoritma. Pada buku tersebut algoritma adalah penulisan dari alur pemecah sebuah masalah. Alur yang dituliskan bisa berbentuk tabel, kalimat dan juga berupa gambar.
Logika Algoritma
Dikarenakan pengertian algoritma adalah penyelesaian suatu perhitungan atau masalah secara logis dan berurutan, maka algoritma tidak hanya dipergunakan pada program komputer saja, tetapi juga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Contoh algoritma dalam kehidupan sehari-hari seperti saat pembuatan agar-agar. Pada instruksi pembuatan agar-agar, umumnya menginstruksikan untuk :
- Aduk bubuk agar-agar kedalam air bersamaan dengan gula secukupnya
- Kemudian diaduk sampai rata
- Masak hingga air mendidih
- Tuangkan kedalam cetakan
- Tunggu dingin dan masukan kedalam kulkas agar bentuknya stabil
- Agar-agar siap untuk disajikan.
Langkah-langkah diatas tersebut sudah logis dan sistematis namun, bagaimana jika air didihkan terlebih dahulu baru kemudian memasukkan bubuk agar-agar dan gula? Suhu panas dari air mendidih akan menciptakan rasa panas pada tangan kita sehingga kita bisa berhenti mengaduk bubuk agar-agar dan gula yang pada akhirnya, rasa agar-agar tidak akan bagus karena campurannya yang tidak merata. Hal yang tidak sistematis tersebut menciptakan instruksi yang salah serta hasil yang tidak maksimal. Itulah yang dimaksud algoritma itu logis dan sistematis. Sebuah algoritma juga harus jelas, harus memiliki nilai salah atau benar. Tidak boleh memiliki nilai ditengah atau arti yang ambigu karena akan berpengaruh pada hasil.
Implementasi Algoritma Dalam Pemrograman Komputer
Pada pengaplikasiannya dengan ilmu komputer maka seperti yang sudah disampaikan sebelumnya, algoritma sangat erat kaitannya dengan pemrograman. Dalam ilmu komputer sendiri, penyusunan algoritma dimulai dari proses penginputan kemudian berlanjut pada langkah-langkah yang sistematis dengan kondisi terbatas. Berikut ini merupakan syarat-syarat dari sebuah algoritma, ada 5 persyaratan seperti Finiteness, Effectiveness, Definiteness, Input & Output. Penjabarannya adalah sebagai berikut, instruksi pada algoritma pemrograman harus dijabarkan secara jelas sehingga mudah dikerjakan dalam penyelesaian sebuah fungsi.
Semua input harus didefinisikan secara tepat agar output yang dihasilkan sesuai dengan fungsi yang diinginkan (Input & Output). Oleh karena itu semua hal yang di input harus memiliki nilai yang jelas, tidak boleh memiliki 2 arti atau ambigu jika tidak, hasil output yang dikeluarkan tidak sesuai dengan fungsi yang diinginkan yang menjadikan algoritma tersebut dinyatakan gagal (Definiteness). Algoritma harus berakhir setelah melakukan sejumlah langkah-langkah dari sebuah proses, tidak boleh terlalu panjang (Finiteness). Jika terlalu panjang akan bertentangan pada syarat algoritma lainnya, yaitu efektif. Hal ini dikarenakan, algoritma yang sederhana dapat dikerjakan atau dijalankan dalam waktu yang singkat (Effectiveness).
Dalam algoritma terdapat sebuah logika, logika dan algoritma merupakan sebuah kesatuan. Seperti pengertian dari sebuah algoritma yaitu, urutan langkah-langkah logis dari penyelesaian suatu masalah ataupun perhitungan yang disusun secara sistematis, maka logika merupakan aturan ataupun penalaran yang logis dalam penyusunan langkah-langkah atau proses yang dibuat secara sistematis. Logika juga digunakan untuk mencari sebuah nilai akhir. Contoh logika dalam algoritma akan dipaparkan nantinya pada contoh kasus dengan menggunakan algoritma.
Jika dijabarkan ada tiga jenis algoritma pemrograman dasar yang merupakan alur dari algoritma itu sendiri, yaitu tabel, kalimat dan juga berupa gambar. Contoh algoritma pemrograman dasar adalah algoritma narasi, algoritma pseudo code dan terakhir adalah algoritma flowchart. Algoritma yang paling sering digunakan adalah pseudocode dan flowchart.
Algoritma dibuat berdasarkan jenis masalah yang ada. Biasanya sebelum membuat sebuah algoritma dalam aplikasi, kita dapat membuat algoritma flowchart terlebih dahulu. Flowchart adalah algoritma yang disajikan dengan gambar. Flowchart merupakan bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam program atau merupakan prosedur sistem secara logika. Tujuan dibuatnya algoritma flowchart yaitu untuk mempermudah programer dalam membuat sebuah program, fungsinya yaitu memastikan alur dinamis pada program yang telah dibuat serta digunakan untuk berkomunikasi mengenai sebuah algoritma dari sebuah program.
Dikarenakan, lebih mudah menjelaskan prosesnya dengan bagan atau simbol-simbol tertentu dilengkapi dengan flow atau alur tanda panah ke simbol proses selanjutnya. Simbol-simbol yang digunakan memiliki arti yang berbeda-beda untuk menjelaskan suatu proses yang terjadi. Flowchart bisa diawali dengan instruksi “mulai” yang mengawali awal proses terjadinya suatu penyelesaian masalah yang ingin dibuat dan “selesai” untuk mengakhiri sebuah proses tersebut. Kedua instruksi itu biasa digambarkan menggunakan simbol terminator, yang digunakan untuk permulaan atau mengakhiri program seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya. Setelah selesai membuat proses untuk instruksi suatu penyelesaian masalah pada algoritma flowchart, maka selanjutnya algoritma disalin ke aplikasi untuk membuat suatu program. Algoritma yang digunakan biasanya adalah algoritma pseudo code.
Tentang Algoritma Pseudo Code
Pseudocode (kode semu) merupakan sebuah metode yang cukup efisien untuk menggambarkan suatu algoritma. Pseudocode (kode semu) disusun dengan tujuan untuk menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah dengan kata-kata (teks). Langkah-langkah ini bisa menggunakan Bahasa Indonesia maupun Bahasa Inggris. Pada pembuatan algoritma pseudocode harus terdiri dari 3 bagian, yaitu :
- Judul algoritma : terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi) tentang algoritma tersebut. Nama dibuat singkat dan mewakili apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut.
- Deklarasi : pada bagian ini untuk menjelaskan semua nama yang digunakan di dalam program. Nama tersebut dapat berupa variabel, tipe, prosedur dan fungsi
- Deskripsi : berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah tersebut merupakan logika yang disusun secara sistematis untuk mendapatkan nilai akhir
Sama seperti algoritma flowchart sebelumnya, pada algoritma ini juga harus dituliskan instruksi mulai dan selesai pada akhir proses, namun instruksi “mulai” cukup ditulis dengan menggunakan simbol “{“ dan “}” untuk simbol “selesai”. Jika kedua simbol tersebut tidak dituliskan, maka algoritma tidak akan bisa berjalan.
Contoh algoritma pseudocode adalah sebagai berikut :
Contoh kasus: Diberikan data berupa nama beserta nilai mahasiswa yang ada dalam satu kelas. Jika nilai mahasiswa lebih besar atau sama dengan 70 maka mahasiswa tersebut dinyatakan lulus pada kelas tersebut, sedangkan jika nilainya lebih kecil dari 70, maka mahasiswa tersebut dinyatakan tidak lulus. Maka algoritma tersebut dapat dibuat seperti ini :
Deklarasi dari data yang diberikan akan seperti berikut:
Nama = string
Nilai = integer
Keterangan = string
Algoritmanya akan tampak seperti berikut:
{
read (nama, nilai)
if nilai >= 70 then
keterangan = ‘lulus’
else
keterangan = ‘tidak lulus’
write(nama, keterangan)
}
Nah sekian, penjelasan mengenai apa itu algoritma dan beberapa contohnya. Semoga bisa membantu kalian mengerti bahwa algoritma adalah salah satu hal yang wajib ada dalam suatu pembuatan program ataupun dalam pembuatan sebuah instruksi pada website. Terima kasih telah berkunjung dan sampai jumpa pada pembahasan selanjutnya.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.