Last Updated on March 25, 2022 by
Nama bahasa pemrograman JavaScript tentunya sudah bukan hal yang asing lagi di telinga kita. Dari sekian banyak bahasa pemrograman yang ada, JavaScript adalah salah satu bahasa dengan tingkat penggunaan tertinggi untuk membangun software. Hal ini diketahui semenjak tahun 2016, di mana ada lebih dari 92% website seluruh dunia yang dibangun memakai JavaScript.
Jadi, masuk akal jika sampai saat ini ada banyak orang melakukan belajar JavaScript online. Belajar JavaScript online masih menjadi salah satu metode otodidak terbaik untuk siapa saja yang ingin merintis karir sebagai programmer.
Belajar JavaScript online pun kami sarankan sebab lebih hemat biaya dan fleksibel dibandingkan mengambil kelas kursus khusus. Pun kini sudah ada banyak bahan belajar JavaScript lengkap yang bisa diakses di internet, seperti artikel edisi kali ini yang sedang Anda baca.
Kali ini, kami akan mengajak Anda untuk belajar JavaScript method array yang paling banyak dan umum digunakan oleh para programmer. Method array JavaScript dapat diibaratkan seperti sebuah style seni khas dari JavaScript untuk menampilkan data ke user. Sudah tak sabar ingin belajar JavaScript method array yang dimaksud? Mari langsung simak pembahasannya berikut ini!
Table of Contents
Apa Itu JavaScript? Rangkuman Belajar JavaScript Lengkap
Sebelum fokus belajar JavaScript method array, sebaiknya kita mulai dulu dari pembahasan apa itu JavaScript. Pemahaman awal ini akan menjadikan proses belajar JavaScript lengkap, sekaligus memudahkan Anda dalam memahami istilah-istilah dan proses kerja JavaScript secara utuh.
Sebelum seterkenal saat ini, JavaScript tadinya adalah bahasa pemrograman biasa bahkan banyak memiliki kekurangan buatan developer bernama NetScape. Kekurangan-kekurangan awal di JavaScript lah yang menjadikan bahasa pemrograman ini tertinggal jauh dibandingkan bahasa pemrograman lain. Namun sekarang, JavaScript menjadi salah satu bahasa pemrograman terpenting berkat update fitur dan fungsinya yang krusial (penting) dalam pembangunan sebuah website.
JavaScript adalah bahasa pemrograman yang unik. Dengan JavaScript, Anda bisa menjadikan website “hidup”, dinamis dan menarik. JavaScript berperan sebagai pelengkap dari bahasa-bahasa lain yang membangun website. Seperti yang mungkin Anda sudah ketahui, sebuah website tentunya dibangun dengan aneka bahasa yang berbeda. Seperti CSS yang mengelola tampilan desain dan layout; HTML mengelola bagian konten website; dan PHP yang bekerja di sisi server.
Alih-alih sama seperti bahasa-bahasa tersebut, JavaScript bekerja di bagian sisi pengunjung (front end) dan menjadikan bagian tersebut interaktif, intuitif dan memiliki daya fungsionalitas tinggi. Dengan menerapkan JavaScript ke website yang tengah dibuat, Anda bisa meningkatkan daya guna web secara signifikan.
Semisal mengaktifkan games untuk menghibur pengunjung, menyertakan konten video dan audio, atau memilih template menarik secara gratis yang siap digunakan untuk mempercantik halaman web.
Lebih jauh lagi, JavaScript dinilai sebagai bahasa dengan ribuan kegunaan plus mudah dipelajari oleh pemula. Bahasa JavaScript dapat dioperasikan pada aneka perangkat dan tipe browser memiliki kinerja yang ringan dan cepat serta dapat dibuat langsung di HTML atau file terpisah.
Pun JavaScript juga dapat digunakan untuk mengalihkan sebuah halaman web / event tertentu ke yang lainnya. Wah, ada banyak sekali kegunaan dari JavaScript, ya!
Kecanggihan-kecanggihan JavaScript di atas rupanya tak terlepas dari peranan metode array yang dimiliki oleh bahasa pemrograman yang satu ini. Perbedaan utama JavaScript dengan bahasa pemrograman lain terletak pada poin ini di mana JavaScript mempunyai metode khusus untuk mengolah dan menampilkan data berupa array ke laman website.
Dengan berbekalkan metode khusus ini pun, JavaScript dapat mengolah data array dengan lebih optimal. Alhasil, response dan payload bisa diolah lebih baik dan menyesuaikan dengan kebutuhan website.
Yuk kita mulai belajar javascript method array pada bagian berikutnya!
Baca juga : Filter sampai Map Javascript, Inilah 10 Metode Array yang Harus Anda Ketahui
Belajar Javascript Method Array : 4 Metode Khas JavaScript
Kini tibalah kita di pembahasan yang sudah Anda nanti-nantikan: belajar JavaScript method array! Dengan belajar JavaScript method array, Anda dijamin akan lebih mudah menguasai dan mengoperasikan JavaScript saat menggunakannya untuk mengolah dan menampilkan data ketika membangun website atau aplikasi.
Tidak sama dengan bahasa pemrograman lain, JavaScript punya banyak metode atau cara untuk bekerja dengan array. Sebagai pemula, Anda mungkin akan disarankan untuk mempelajari setidaknya 10 metode array pada JavaScript yakni: filter(), map(), some(), forEach(), includes(), every(), concat(), sort(), Array.of(), dan reduce(). Namun lebih jauh lagi, Anda akan menemukan lebih banyak metode penyusunan array pada JavaScript—bukan hanya 10 saja.
Bahkan dari 10 metode tersebut, nyatanya, ada 4 metode array JavaScript lain yang tak kalah penting untuk dipahami oleh programmer pemula. Keempat metode array ini penting sebab sangat sering digunakan oleh para programmer untuk menghapus serta menambahkan elemen pada array. Adapun keempat metode tersebut adalah shift(), pop(), unshift() dan push().
Apa penjelasan dan kegunaan dari masing-masing array? Berikut ini kami akan menjelaskan lebih rinci setiap metode array JavaScript:
Shift()
Metode array pertama adalah shift(). Metode shift() digunakan untuk menghapus elemen pertama dari array. Shift() juga dapat digunakan untuk mengembalikan nilai (value) yang telah dihapus sebelumnya. Hanya saja, metode shift() tidak bisa menerima parameter apapun, sama seperti metode pop(). Alhasil, banyak orang kadang keliru menyamakan shift() dengan pop() akibat kemiripan sifat ini. Untuk menjalankan metode ini, Anda cukup menuliskan //Syntax: arr.shift() di bagian awal sintaks koding.
Pop()
Metode pop() bekerja sama seperti shift(), di mana fungsi utamanya adalah menghapus elemen terakhir dari sebuah array. Pop() juga bisa digunakan untuk mengembalikan elemen yang sudah dihapus. Mirip pula seperti shift(), pop() tidak menerima parameter apapun. Penulisan kode pop() pada sintaks adalah: //Syntax: arr.pop()
Sekali lagi ingatlah untuk membedakan antara pop() dan shift(). Shift() digunakan untuk menghapus elemen awal; sementara pop() untuk menghapus elemen akhir.
Unshift()
Berkebalikan dengan kedua metode di atas, metode unshift() digunakan untuk menambah 1 atau lebih elemen data baru ke dalam array JavaScript. Unshift() dipakai untuk menambah data ke bagian depan atau awal array. Penambahan data array di bagian depan ini dikenal juga dengan istilah prepend.
Jika Anda menambahkan data elemen ke bagian depan dengan unshift(), maka metode ini akan menambahkan otomatis jumlah array terbaru dalam JavaScript. Penulisan kode unshift() pada sintaks adalah: //Syntax: arr.unshift(Data1[, …[, DataN]])
Push()
Metode array terakhir adalah push(). Push() mempunyai kegunaan yang sama dengan unshift(), yakni untuk menambahkan 1 atau lebih elemen ke array. Akan tetapi, push() dipakai untuk menambahkan data elemen ke bagian akhir array, bukan depan. Penambahan data di bagian akhir ini disebut juga dengan istilah append. Nantinya, elemen-elemen yang ditambahkan ini akan ditulis sebagai parameter yang dipergunakan untuk memanggil method.
Berbeda dengan unshift() yang menampilkan jumlah total array, begitu Anda menggunakan metode push() ke array JavaScript, maka metode ini akan mengemballikan nilai jumlah elemen yang ada. Penulisan kode push() pada sintaks adalah: //Syntax: arr.push(Data1[, …[, DataN]])
Kesimpulan
Sampai saat ini, masih cukup banyak programmer yang tidak sengaja ‘tertukar’ saat memakai metode penyusunan array. Hal ini masuk akal mengingat fungsi dari keempat metode array di atas cukup mirip. Untuk menegaskan pemahaman yang baru Anda pelajari di atas, berikut kami berikan rangkuman singkat dari keempat metode array JavaScript:
Shift dan Unshift
- Shift (menghapus) dan Unshift (menambah) digunakan pada elemen bagian depan atau awal array.
- Unshift mengembalikan jumlah elemen yang ditambah; Shift mengembalikan elemen yang dihapus.
- Unshift perlu parameter; Shift tidak.
Push dan Pop
- Push (menambahkan) dan Pop (menghapus) digunakan untuk elemen bagian akhir atau belakang array.
- Push mengembalikan jumlah elemen setelah ditambah; Pop mengembalikan elemen yang sudah dihapus.
- Push perlu parameter; Pop tidak.
Demikianlah pembahasan kali ini tentang belajar JavaScript method array. Terima kasih sudah mengikuti artikel ini sampai di sini. Temukan lebih banyak pembahasan menarik dan berwawasan tentang IT hanya dari website dan media sosial Appkey! Sampai jumpa lagi di artikel selanjutnya.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.