Last Updated on July 11, 2022 by
Bagi orang yang bergelut di dunia programming tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah DBMS. Namun, bagi sebagian orang mungkin masih bertanya-tanya apa sebenarnya fungsinya?.
Dalam artikel ini kita akan membahas hal yang wajib Anda tahu mengenai fungsi DBMS, terutama jika Anda ingin menggeluti bidang data dan programming. Yuk simak artikel ini sampai akhir.
DBMS merupakan singkatan dari Database Management Systems dan dikenal juga sebagai sistem manajemen basis data. Dari istilah ini, DBMS dapat diartikan sebagai perangkat lunak yang digunakan untuk pengolahan basis data. Dengan adanya software ini, data dapat dikelola dengan lebih mudah.
Table of Contents
Fungsi-Fungsi DBMS
DBMS umumnya berfungsi untuk memudahkan pengguna dalam pengelolaan basis data, tetapi secara spesifiknya berfungsi untuk hal-hal sebagai berikut.
1. Manajemen Kamus Data
Fungsi DBMS adalah untuk pengelolaan kamus data. Kamus data atau sering juga disebut dengan istilah system data dictionary merupakan katalog suatu data atau suatu penjelasan yang berisi informasi tentang data. Kamus data ini umumnya digunakan sebagai dokumentasi dan mengurangi redudansi.
2. Manipulasi Data
Dalam DBMS, pengguna difasilitasi untuk menyimpan, memperoleh, menghapus, dan meng-update data. Hal ini menjadi fungsi dasarnya.
3. Keamanan Data
Keamanan data merupakan hal yang penting agar tidak disalahgunakan secara sewenang-wenang. Keamanan data adalah salah satu fungsi DBMS yang mana disediakan pengaturan otorisasi. Jadi, dalam pengelolaan basis data nanti dapat diatur secara spesifisik orang yang berhak dalam mengakses maupun memodifikasi basis data dengan menggunakan username dan password.
Tidak hanya itu, terdapat pengaturan enkripsi data yang dapat melindungi data-data yang sensitif. Enkripsi data dapat mengkonversi data menjadi karakter acak. Pengaturan ini dapat digunakan untuk melindungi password.
4. Backup and Recovery Data
Mencadangkan data (backup) dan memulihkan data (recovery) adalah fungsi lain dari DBMS untuk mencegah hilangnya data penting. Mencadangkan data dapat dilakukan secara manual atau otomatis, karena pengguna dapat mengaturnya dalam DBMS. Lalu, ketika suatu saat sistem mengalami kerusakan ataupun crash, Anda tidak perlu khawatir karena sudah ada cadangannya dan dapat dipulihkan dengan cepat.
5. Mengurangi Redudansi dan Inkosistensi Data
Redudansi data dan data yang tidak konsisten (inkonsistensi data) merupakan musuh terkuat dalam basis data. Redudansi data adalah suatu kondisi ketika terdapat data yang sama di beberapa tempat dalam basis data. Berbeda dengan redudansi, inkonsistensi data merupakan kondisi ketika ada data yang sama, tetapi dalam fomat yang berbeda di beberapa tabel. Di sinilah DBMS berfungsi untuk mengatasi hal tersebut.
Selain membahas tentang fungsinya, mari kita menyelam lebih dalam mengenai sistem manajemen basis data.
Bahasa yang Digunakan dalam DBMS
Dalam proses komunikasi dengan DBMS, ada dua bentuk bahasa yang dapat digunakan, yaitu:
1. Data Definition Language (DDL)
DDL merupakan bahasa yang digunakan dalam penggambaran desain basis data, seperti membuat tabel, mengubah, dan menghapus tabel. Biasanya perintah-perintah yang digunakan, yaitu Create, Rename, Alter, Drop.
2. Data Manipulation Language (DML)
Seperti namanya, DML adalah bahasa yang digunakan untuk manipulasi atau pengolahan data dalam tabel basis data. Perintah-perintahnya berupa Select, Insert, Update, dan Delete.
Istilah-Istilah dalam DBMS
Ada berbagai istilah-istilah penting yang wajib Anda tahu dalam sistem manajemen basis data, antara lain:
- Entity (entitas), merupakan obyek yang merepresentasikan sebuah data, seperti benda, orang, tempat, dan lainnya.
- Attribute, merupakan ciri yang membedakan antar satu entitas dengan entitas yang lainnya.
- Field, merupakan kumpulan karater yang memiliki arti di dalamnya.
- Record, merupakan kumpulan dari field.
- File, merupakan kumpulan dari record yang menggambarkan informasi tertentu.
- Tuple, merupakan elemen yang saling berhubungan dan berisi informasi suatu entity secara lengkap.
Komponen DBMS
Ada beberapa komponen utama dalam sistem manajemen basis data, yaitu:
1. Database (Basis Data)
Database merupakan komponen penting dalam DBMS. Database merupakan sekumpulan data dan informasi yang disimpan secara sistematis. Tanpa adanya database, DBMS tidak dapat digunakan.
2. Hardware
Perangkat keras tentunya diperlukan dalam pemrosesan DBMS, seperti keyboard, hard disk, processor, dan perangkat keras lainnya. Sehingga, tanpa adanya hardware, DBMS tidak dapat dijalankan sebagaimana mestinya.
3. Sotware
Software yang dimaksud di sini adalah DBMS. Maka tanpa adanya DBMS, database tidak dapat dibuat ataupun dikelola.
4. User
Terdapat tiga jenis user atau pengguna yang mengelola DBMS, yaitu database end-user sebagai pengguna yang mendapat hak akses dalam pengolahan data. Kemudian, database administrator sebagai pemantau penggunaan basis data. Terakhir, database developer sebagai penanggung jawab dalam merancang serta membangun basis data.
5. Sistem Operasi
Tanpa adanya sistem operasi, software tidak dapat digunakan. Jadi, sistem operasi menjadi komponen penting juga dalam DBMS. Biasanya, DBMS haruslah kompatibel dengan sistem operasi yang digunakan agar pengelolaan database dapat berjalan dengan baik.
Selain memiliki komponen utama, ada beberapa komponen lain dalam DBMS, seperti:
- Database Manager, merupakan komponen yang digunakan untuk interface data low-level.
- File Manager, merupakan komponen yang digunakan dalam pengelolaan ruang dan struktur data.
- DML Precompiler, merupakan komponen untuk mengkonversi perintah DML.
- DDL Compiler, merupakan komponen untuk mengkonversi perintah DDL.
- Query Processor, merupakan komponen untuk menterjemahkan perintah dalam bahasa query.
Kelebihan dan Kekurangan DBMS
DBMS banyak digunakan untuk pengelolaan basis data karena beberapa kelebihan yang dimiliki. Adapun kelebihannya, yaitu :
- Membantu dalam efiensi kerja ketika pengguna berkolaborasi secara real time karena DBMS dapat digunakan bersamaan dan fleksibel.
- Memudahkan dalam data sharing karena DBMS dapat mengelola hak akses pengguna berdasarkan tugasnya masing-masing, baik sebagai user, developer, ataupun administrator.
- Karena adanya kontrol dari administrator, konflik kebutuhan antar pengguna dapat diatasi.
- Pengambilan keputusan yang lebih baik karena data yang telah diolah dan dimanipulasi dapat memberikan informasi baru dengan kualitas yang lebih baik.
- Seperti pada fungsi yang telah disebutkan di atas, DBMS mampu mengatasi inkonsistensi data dan redudansi data.
- Keamanan yang lebih terjaga karena DBMS dapat mengatasi hal tersebut hingga ke detail terkecil.
- Mengakses dan merespon data lebih cepat.
- Dapat membantu pengelolaan data yang besar dan kompleks.
- Terjaganya integritas data karena struktur data yang harus disiapkan saat awal membuat database, sehingga kesalahan dapat dikurangai.
- Keakuratan data karena penerapan aturan ketat seperti tipe data, keunikan data, relasi data, dan lainnya.
- Data independen atau kebebasan data, karena tidak perlu membongkar kembali program jika ada perubahan pada isi ataupun struktur data.
Dibalik kelebihan yang dimiliki DBMS, tentu ada beberapa kekurangan yang tidak dapat dipungkiri, seperti:
1. Biaya
Biaya yang tidak sedikit menjadi faktor yang memang perlu dipertimbangkan ketika siap untuk menggunakan DBMS. Mengapa? Dibutuhkan hardware, software dan pendukung-pendukung lainnya untuk pengelolaan database yang baik. Selain itu, konfigurasi software maupun hardware-nya yang dapat dibilang rumit dan kompleks, tergantung fungsi yang digunakan.
2. Tidak Kompatibel
Tentunya, software sistem manajemen basis data akan selalu update untuk perubahan yang lebih baik bagi software DBMS, baik untuk meningkatkan keamanan, maupun ada fitur-fitur yang diperbarui. Namun, perubahan ini sangat merugikan untuk suatu kondisi seperti saat update, hardware maupun sistem operasi yang digunakan tidak kompatibel dengan software-nya, sehingga perlu dilakukan penggatian hardware dan sistem operasi yang lebih cocok ketika ingin menggunakan software yang sama terus.
3. Diperlukan Orang yang Ahli
Dalam DBMS, tentunya sistem basis datanya sangat kompleks dan besar. Ada berbagai risiko yang akan terjadi. Maka dari itu, diperlukan orang yang ahli dalam bidang ini karena tidak sembarangan orang dapat mengatasinya. Jika tidak, potensi kegagalan atau kerusakan akan menjadi lebih besar.
Ada banyak contoh DBMS untuk mengelola basis data, seperti Oracle yang paling banyak digunakan. Namun, untuk lebih lengkapnya Anda dapat mengeceknya pada halaman ini https://appkey.id/pembuatan-website/backend/apa-itu-dbms/
Demikian pembahasan seputar fungsi DBMS yang dapat mempermudah pekerjaan dalam mengelola baik data kecil hingga data yang besar. Semoga dengan adanya artikel ini, Anda dapat lebih memahami fungsi DBMS lebih luas. Untuk tetap mendapat informasi seputar programming, Anda dapat mengeceknya pada website ini https://appkey.id/
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.