Last Updated on December 19, 2022 by
Ada berbagai banyak bahasa pemrograman yang kita kenal sampai saat ini. Bahasa-bahasa tersebut tentunya memiliki ciri khas dan fungsinya masing-masing sehingga memudahkan developer dalam membangun perangkat lunak. Seperti JavaScript dan PHP yang sering dipakai membangun website, Java untuk membangun aplikasi, dan masih banyak lagi. Dari banyaknya bahasa pemrograman tersebut, pernahkan Anda mendengar tentang bahasa pemrograman Lua? Mungkin bagi yang baru terjun ke dunia pemrograman, bahasa ini masih terasa asing. Nah, sebenarnya bahasa ini tidak kalah efisien dan cepat dari bahasa pemrograman lain juga, lho. Pada bahasan kali ini, mari menyelam lebih dalam untuk mengenal bahasa pemrograman ini!
Table of Contents
Apa itu Lua?
Istilah Lua (dibaca “LOO-ah”) berasal dari bahasa Portugis yang artinya “moon” atau “bulan”, sehingga nampak pada logonya yang berbentuk bulat. Bahasa pemrograman Lua adalah bahasa scripting yang diciptakan pada tahun 1993, cukup lama bukan? Meskipun bukan bahasa yang baru, Lua jarang dipakai untuk sebagai bahasa atau pondasi utama dalam membangun suatu aplikasi, karena Lua memiliki fungsi utama sebagai bahasa scripting. Karena sebagai bahasa scripting ini, Lua bekerja sebagai bagian embedded suatu aplikasi.
Lua ditulis pertama kali oleh anggota Computer Graphics Technology Group (TecGraf) di Universitas Pontifical Catholic, Rio de Janeiro, Brazil. Adapun anggotanya yang menulis bahasa ini terdiri dari Roberto Lerusalimschy, Luiz Henrique de Figueiredo, dan Waldemar Celes. Awalnya, dari tahun 1977 hingga 1992, pemerintah Brazil membatasi perdagangan, salah satunya perdagangan perangkat keras dan perangkat lunak komputer. Tentunya kebijakan ini membuat klien TecGraf tidak mampu membeli perangkat lunak dari luar, sehingga TecGraf terdorong membuat bahasa scripting mereka sendiri, yaitu Lua.
Lua mendukung berbagai metode program seperti procedural, object-oriented, functional, dan data-driven programming. Lua memiliki dua komponen utama, yaitu interpreter dan virtual machine. Lua ini menggunakan interpreter untuk meng-compile file menjadi bytecode. Interpreter tersebut ditulis dalam ANSI C sehingga lebih portabel dan memungkinkan untuk berjalan di berbagai perangkat. Virtual machine pada Lua akan menjalankan bytecode yang telah di-compile, jika misalnya kompilasi selesai sebelum runtime untuk meningkatkan load-time.
Peran Lua dalam Game Development
Bahasa pemrograman Lua populer dan sering digunakan dalam industri game. Pada game development ini, banyak game yang menggunakan Lua sebagai bahasa scripting dan berbagai tugas lain juga. Ada beberapa game populer yang menggunakan Lua, seperti Warframe, Angry Birds, World of Warcraft, dan game puzzle Enigma. Berikut beberapa dari sekian banyak game engine yang menggunakan Lua dalam membangun game, antara lain:
1. LÖVE
LÖVE adalah salah satu game engine yang bertujuan untuk membangun game 2D dan menggunakan Lua untuk menulis script-nya. Game engine ini mudah digunakan, sehingga menjadi pilihan yang bagus untuk pemula. LÖVE dapat dijalankan di berbagai platform (cross platform) seperti Windows, Linux, Mac OS X, Android, dan iOS. Terlebih lagi, game engine ini bersifat open-source dan gratis.
2. Defold
Defold merupakan salah satu game engine yang berfokus pada pembuatan game 2D, tetapi mampu juga untuk digunakan dalam membangun game 3D. Dibuat oleh Christian Murray dan Ragnar Svensson, game engine gratis untuk digunakan dalam pengembangan game konsol, desktop, mobile, hingga web. Tentunya Defolf bersifat cross platform juga. Lua menjadi bahasa scripting Defold dalam menulis logika game.
3. Roblox Studio
Siapa yang tidak tahu game Roblox? Game populer ini dikembangkan oleh Roblox Corporation yang memungkinkan pengguna untuk mendesain game sendiri dan memainkan game yang dibuat oleh pengguna lain, tidak mengherankan dari anak-anak hingga dewasa menyukai game ini. Menurut situs resminya pada Roblox.com, pengguna aktifnya (daily active users) mencapai 58,8 juta pada kuarter ketiga tahun 2022. Roblox Corporation menyediakan Roblox Studio memungkinkan untuk para game developer untuk membuat gamenya sendiri seperti Roblox. Roblox studio ini merupakan game engine yang menggunakan Lua sebagai bahasa scripting mereka.
4. Solar2D
Solar2D (sebelumnya dikenal dengan Corona SDK) merupakan game engine untuk membangun game 2D yang dikembangkan oleh Corona Labs Inc. Game engine ini gratis, open-source, serta cross platform. Bahasa pemrograman Lua digunakan pada game engine ini.
5. Moai
Moai merupakan platform yang digunakan untuk membangun game seluler di Android maupun iOS. Moai terdiri dari Moai SDK sebagai game engine dan Moai Cloud untuk melakukan hosting dan deployment pada game service. Moai ini ditulis menggunakan Lua sebagai bahasa scriptingnya dan C++.
Peran Lua dalam Bidang Lain
Selain memiliki peran dalam pengembangan game. Bahasa pemrograman Lua juga digunakan dalam berbagai bidang seperti jaringan dan sistem pemrograman lain. Lua digunakan dalam program untuk konfigurasi dan otomatisasi, seperti Adobe Lightroom dan VLC Media Player. Pada jaringan, Lua digunakan pada Cisco System dan Nmap. Lua juga digunakan dalam Apache dan Nginx web server, MySQL proxy, dan Redis NoSql.
Kelebihan dan Kekurangan Lua
Bahasa pemrograman Lua memiliki banyak kelebihan sehingga banyak digunakan oleh para developer, antara lain:
1. Cepat
Dibandingkan dengan bahasa interpreted scripting lainnya, Lua melakukan perintah lebih cepat.
2. Simpel
Lua termasuk bahasa yang simpel tetapi powerful. Sintaks pada Lua sederhana dan format yang gampang dipahami, sehingga siapapun dapat dengan mudah menggunakan Lua pada program mereka.
3. Ukuran Kecil
Ukuran yang kecil akan lebih mudah dan ideal ketika diintegrasikan ke berbagai platform. Seperti halnya Lua memiliki ukuran yang kecil dibandingkan bahasa yang lainnya. Source code yang lengkap dan dokumentasinya hanya membutuhkan 1.3 MB.
4. Gratis
Lua didistribusikan di bawah MIT lisence. Lua bersifat open-source dan gratis sehingga siapapun dapat menggunakannya tanpa membayar sepeserpun.
5. Variabel
Saat menulis variabel tidak perlu mendefinisikan tipe variabel tersebut karena secara otomatis ditentukan berdasarkan nilai dari variabel.
6. Komunitas
Komunitas Lua termasuk luas, apalagi di bidang game development. Karena banyaknya game engine yang menggunakan Lua, tentunya komunitas Lua terus bertumbuh. Beberapa game engine juga menyediakan tutorial menggunakan Lua sehingga mempermudah dalam menerapkannya.
Dengan kelebihan-kelebihan tersebut, tidak memungkiri Lua memiliki kekurangan, seperti:
- Memungkinkan terjadinya error pada variabel assignment karena semua variabel yang digunakan pada Lua bersifat global (global scope).
- Jika ada fungsi yang diubah oleh update, maka source code-nya juga harus ditulis ulang pada setiap project.
Tertarik untuk mendalami Lua? Dengan kelebihan yang dimiliki, tentunya akan sangat ideal menggunakan Lua sebagai bahasa scripting dengan mudah dan cepat yang tidak kalah dengan bahasa pemrograman lainnya. Apalagi jika Anda tertarik pada game development, bahasa ini dapat menjadi pilihan untuk dipelajari karena sangat sesuai pada bidang tersebut. Demikian informasi mengenai bahasa pemrograman Lua, semoga bermanfaat dan pantengin terus update terbaru seputar teknologi di Appkey.id, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.