Last Updated on April 21, 2022 by
Objective C (atau ditulis juga dalam Objective-C) sendiri adalah bahasa pemrograman yang juga digunakan untuk pembangunan aplikasi mobile iOS sejak lama.
Kemudian, beberapa tahun setelahnya, Apple merilis Swift pada tahun 2014 sebagai bahasa pemrograman untuk membangun aplikasi mobile iOS.
Swift diklaim sebagai bahasa alternatif untuk Objective-C. Namun, manakah yang terbaik di antara keduanya? Simak terus artikel ini untuk menemukan jawabannya.
Table of Contents
Objective C: Superset dari Bahasa Pemrograman C untuk iOS
Objective-C pertama kali dirilis dan diperkenalkan pada tahun 1984. Objective-C dikembangkan oleh Brad Cox dan Tom Love di perusahaan mereka Stepstone. Merupakan salah satu bahasa pemrograman tertua.
Objective-C adalah bahasa pemrograman berorientasi pada objek (object-oriented programming) serta memiliki kemampuan untuk melakukan runtime. Menggunakan Objective-C berarti Anda telah mendapatkan dukungan untuk literal objek serta untuk manajemen grafis pada objek di aplikasi yang hendak Anda buat.
Objective-C memiliki banyak komponen yang dapat Anda manfaatkan untuk membangun aplikasi iOS dan OS X. Objek-objek yang ada pada Objective-C berupa kelas-kelas, khususnya untuk merepresentasikan nilai.
Salah satu syarat untuk menggunakan Objective-C adalah mengenal Xcode karena disitulah integrated development environment (IDE) atau lingkungan pengembangan terintegrasi yang akan Anda kembangkan.
Jika Anda belum pernah menggunakan Objective-C, tetapi Anda terbiasa dengan bahasa pemrograman berbasis C lainnya seperti C # (digunakan oleh Microsoft) atau Java (digunakan oleh Android), seharusnya tidak sulit bagi Anda untuk mempelajarinya.
Bagi Anda yang memiliki pengetahuan luas tentang bahasa pemrograman berorientasi objek tingkat lanjut lainnya seperti Ruby atau Python, Anda juga tidak akan kesulitan mempelajari Objective-C.
Namun, perlu diperhatikan bahwa ada banyak aturan pengkodean yang harus Anda ikuti saat menulis kode di Objective-C. Misalnya, kapitalisasi penting saat Anda menulis perintah, terutama untuk beberapa kata, yang disebut huruf besar atau kecil.
Swift: Bahasa Pemrograman Baru dari Apple
Swift dirilis pada Juni tahun 2014 dan merupakan bahasa pemrograman baru milik Apple. Bahasa ini dikembangkan oleh Chris Lattner yang mana ia berkolaborasi dengan programmer lain di Apple. Swift banyak digunakan untuk macOS, iOS, watchOS, dan tvOS.
Pada dasarnya, konsep bahasa pemrograman Swift mirip dengan Objective-C terutama pada bagian inti seperti extensible programming (pemrograman yang dapat diperluas), dynamic dispatch (pengiriman dinamis), dan late binding (pengikatan yang lambat).
Swift dirancang agar kompatibel dengan semua alat pengembangan iOS yang ada — xCode, Objective-C, dan kerangka kerja Cocoa tetapi kemudahan penggunaan dan peningkatan fitur membuatnya dengan cepat mulai menggantikan Objective-C. Tetapi Swift menonjol dalam kemampuannya untuk menangkap bug perangkat lunak.
Di tahun 2015, Swift 2.0 pun dirilis. Selain platform Apple, Swift juga kompatibel dengan Linux. Tidak hanya itu, pada tahun 2023 pasar mobile diprediksi akan tumbuh $ 165 miliar dengan Swift bertindak sebagai bahasa iOS generasi berikutnya. Karena Swift adalah bahasa modern, ia hadir dengan sintaks yang disederhanakan dan konsep ringkas modern. Itu juga dilengkapi dengan lingkungan pengembangan interaktif.
Objective C vs Swift : Apa Bedanya?
Di balik kemiripan keduanya, serta sama-sama ditujukan untuk pengembangan aplikasi maupun sistem operasi produk Apple, tentunya Objective-C dan Swift memiliki banyak perbedaan. Beberapa di antaranya:
- Swift adalah bahasa pemrograman yang ditujukan untuk berbagai tujuan umum dalam programming dan pengembangan (general-purpose), merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berfokus pada keamanan dan performa. Sementara, Objective-C adalah bahasa pemrograman yang berorientasi objek, general-purpose, serta merupakan superset dari bahasa C yang telah banyak digunakan sejak lama.
- Objective-C dipengaruhi oleh bahasa C dan Smalltalk. Sementara, Swift banyak dipengaruhi oleh Objective-C, Rust, Ruby, dan Python.
- Swift adalah bahasa dengan tipe statis, sementara Objective-C adalah bahasa dengan tipe dinamis.
- Objective-C memiliki lisensi dibawah General Public License, sementara Swift memiliki lisensi Apache dengan proyek sumber terbuka (open-source).
- Swift hanya memiliki kelas, sementara Objective memiliki kelas dan struct.
- Objective-C didesain untuk menjadi fitur pesan Smalltalk sementara Swift didesain untuk pembangunan aplikasi iOS, Mac, Apple TV, dan Apple Watch.
- Polimorpisme pada Objective-C secara langsung ada saat waktu kompilasi. Sementara di Swift, polimoprpisme tidak langsung ada.
- Swift menggunakan nilai atau values ‘true’ dan ‘false’ sementara Objective-C menggunakan value ‘YES’ dan ‘NO’ serta value lain seperti ‘BOOL’.
- Objective-C memiliki lebih sedikit template. Sementara Swift memiliki lebih banyak jenis template dibanding dengan Objective-C.
Keunggulan dan Kekurangan Objective C
Keunggulan:
- Sudah digunakan selama bertahun-tahun.
Objective-C tentunya sudah menulis jutaan kode sejak awal hingga saat ini. Ia memiliki kontribusi besar dalam dunia programming dan developing.
- Tapping yang Dinamis
Objective-C hadir dengan fitur seperti Dynamic Tapping yang mana lingkungan kodingnya lebih fleksibel. Karena adanya Objective-C, developer dapat membuat perubahan yang diperlukan kapan pun diperlukan pada setiap tahap pengembangan.
- Dukungan Ad-ons
Bahasa pemrograman ini didukung secara efektif oleh framework Binary. Lebih jauh, framework ini sudah membuat Objective-C menjadi bahasa pemrograman yang stabil selama lebih dari 3 dekade.
- Kompatibel dengan C++ dan C.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, Objective-C adalah bahasa pemrograman yang merupakan superset dari bahasa C. oleh karena itu, Objective-C sangat smooth untuk kode C++ maupun C.
- Faktor stabilitas.
Jika sebuah aplikasi dikembangkan di Objective-C, Anda tidak perlu mengeluarkan uang untuk membawa aplikasi ke bahasa baru setelah beberapa bulan.
Kekurangan:
- Lebih sulit untuk dipelajari.
ini sangat berbeda dari bahasa pemrograman umum lainnya. Manajemen memori Objective-C sangat kompleks. Oleh karena itu, jika pengembang memiliki ide tentang Objective-C, ia dapat belajar dan mulai bekerja dengan Swift dengan mudah.
- Jumlah pendukung yang semakin menipis.
Dengan kesulitan yang ditimbulkan dalam mempelajari Objective-C, para developer new age lebih tertarik untuk mempelajari Swift daripada Objective-C. Di sisi lain, developer berpengalaman yang mengetahui semua tentang Objective-C, merasa mudah untuk mempelajari Swift. Jadi, ada perpindahan developer yang stabil dari Objective-C ke Swift.
- Memiliki tools ‘reverse engineering tools’
Aplikasi yang dibuat dengan Objective-C lebih mudah diretas dibandingkan dengan aplikasi Swift. Objective-C saat ini sangat terkenal, dan telah digunakan selama bertahun-tahun. Jadi, tools ‘reverse engineering’ juga menjadi cukup tajam.
- Sintaks yang Challenging atau Menantang.
Objective-C hadir dengan sintaks yang kompleks dengan masalah seperti Blok Sintaks. Karena sifatnya Dinamis, debugging menjadi sulit.
Keunggulan dan Kekurangan Swift
Keunggulan:
1. Aman
Jumlah fitur yang ditawarkan, mulai dari type interference, optional, hingga generics, memastikan aplikasi Swift tidak rentan terhadap bug atau crash sesering Objective-C. Ditambah, Swift lebih efektif untuk menulis kode dan bebas dari kesalahan.
2. Alokasi memori
Swift memanfaatkan Automatic Reference Counting (ARC) yang melacak penggunaan memori aplikasi. Dalam bahasa tradisional, developer bertanggung jawab untuk melacaknya secara manual dengan mengalokasikan memori.
3. Performa yang baik
Swift merupakan salah satu bahasa pemrograman dengan performa dan kecepatan tinggi. Hal ini dikarena, Swift menggunakan manajemen memori berorientasi objek dan ditingkatkan tanpa pengumpulan sampah (garbage collection).
4. Apple berfokus pada Swift
Apple mengembangkan bahasa dan menawarkan dukungan kepada komunitas secara konstan. Para pengembang banyak berbicara tentang teknis Swift, yang merupakan indikasi bahwa bahasa ini layak mendapatkan semua perhatian. Hal ini pun dapat memberi Swift keberlanjutan dalam pengembangannya dan kemungkinan akan digunakan dalam waktu yang lama.
Kekurangan:
1. Perubahan dan migrasi
Tautan terlemah dari Swift adalah perubahan dan migrasi yang terkait dengannya. Namun, setelah pengembangan lebih lanjut oleh Apple hal ini sudah tidak sesulit sebelumnya, namun tetap ada kemungkinan peningkatan setelah diperkenalkannya stabilitas ABI.
Perubahan konstan dalam bahasa dulu menjadi masalah. Pengembang harus beralih ke versi baru, yang menghabiskan uang dan waktu. Hal baiknya adalah, seiring berjalannya waktu, versi berikutnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.
2. Penggunaan C++
Swift tidak dapat menangani penggunaan langsung pustaka C ++ di dalamnya.
Objective-C vs Swift : Manakah yang Lebih Baik?
Berdasarkan penjelasan sebelumnya, kami merangkum berbagai aspek dari kedua bahasa pemrograman ini dan mana yang lebih baik di antara keduanya.
1. Pemeliharaan
Dari aspek pemeliharaan akan lebih rumit dengan Objective-C dibandingkan dengan Swift. Karena pengembang perlu menangani dua file terpisah. Di sisi lain, dengan Swift, pemeliharannya lebih mudah.
2. Keamanan dan keselamatan
Swift adalah bahasa yang aman untuk memori dan jenis aman yang memperkuat keamanan bahasa. Bersamaan dengan ini, ia hadir dengan kode yang jelas yang dapat dipahami dengan mudah. Oleh karena itu, pengembang dapat dengan mudah menemukan kesalahan dan memperbaikinya jika dibandingkan dengan Objective-C.
3. Kompleksitas Coding
Kompleksitas kode tetap menjadi faktor utama. Dengan Swift, pengkodean menjadi sangat mudah dengan jumlah baris yang terbatas. Tapi dalam kasus Objective-C, itu bisa mengakibatkan aplikasi crash.
4. Penggunaan Pengembang
Sejak Swift semakin berkembang orang-orang mulai belajar dan mengadopsi bahasa baru ini.
Berdasarkan hal ini, kami memutuskan bahwa Swift adalah bahasa pemrograman yang lebih baik untuk pengembangan Apple saat ini. Bukan berarti Objective-C adalah bahasa yang buruk, namun bahasa ini sudah cukup tua dan jarang mendapat pengembangan dengan fitur-fitur terbaru. Anda akan kesulitan beradaptasi dengan programming dan developing masa kini ketika Anda bekerja dengan Objective-C.
Namun pilihan tetap kembali kepada Anda. Jika Anda lebih suka menggunakan Objective-C karena beberapa alasan seperti, didukung oleh Bahasa C dan sudah familiar dengan bahasa C maka Objective-C akan menjadi pilihan yang baik untuk Anda. Namun, jika Anda menginginkan fitur-fitur terbaru untuk proyek Anda serta memikirkan tentang keberlanjutan dari aplikasi buatan Anda maka Swift adalah pilihan yang baik.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.