Last Updated on January 11, 2022 by
Berbeda dengan bahasa pemrograman lainnya, Python mempunyai style guide programming tersendiri yang wajib dipahami oleh programmer pemula agar tidak salah saat ngoding. Style guide ngoding ini pun sering dikenal dengan istilah Python style guide atau Python PEP8.
Python adalah bahasa pemrograman yang bersifat objektif serta mengutamakan keterbacaan code. Alhasil, menulis coding yang sesuai dengan aturan coding standards Python adalah hal terpenting di atas segalanya agar program bisa dibaca dan dijalankan dengan baik, tanpa error.
Ada cukup banyak aturan coding standards Python yang harus Anda kuasai jika ingin menjadi programmer Python profesional. Apa sajakah? Yuk kita simak pembahasan lengkap seputar Python style guide: Python PEP8 berikut ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Mendalami Jawaban: Mengapa Python Coding Style Itu Penting?
Python adalah bahasa programming yang mudah dipelajari siapa saja. Dibandingkan bahasa pemrograman lainnya, banyak programmer pemula lebih cepat menguasai bahasa pemrograman Python. Selain itu, Python juga bisa diaplikasikan pada beraneka ragam produk software, seperti aplikasi, game, website, web-app dan juga machine learning AI.
Agar proses coding di Python menjadi lebih mudah, ada baiknya Anda menguasai aturan coding standards Python terlebih dahulu. Ngoding di Python dengan Python coding style (atau Python PEP8) yang baik dan benar akan menjadikan setiap program yang Anda buat berjalan mulus.
Nantinya, Python PEP8 akan menjadikan susunan kode sesuai dan sinkron dengan sistem distribusi standar dari library utama Python.
Apa sesungguhnya Python style guide tersebut? Jawabannya sederhana. Python style guide adalah sebuah konsistensi penulisan code Python.
Bayangkan, tanpa adanya aturan penulisan yang konsisten, maka setiap anggota dalam tim developer Anda dapat menulis bahasa pemrograman Python sesuka hati masing-masing.
Apakah hasilnya akan baik? Tentu saja tidak. Software yang Anda dan tim Anda bangun akan rusak begitu saja.
Aturan-aturan Python coding style selalu berubah dari waktu ke waktu. Biasanya perubahan dalam Python style guide terjadi seiring dengan adanya update atau penambahan sistem dari bahasa pemrograman Python itu sendiri.
Namun beberapa aturan dasar cenderung tidak berubah, sehingga Anda tetap wajib menguasai Python style guide ini. Karena tak menutup kemungkinan bagi setiap project Python untuk menggunakan style guide yang berbeda-beda, tergantung pada tujuan dan cara pembangunan software.
Namun tetap ada beberapa kondisi pengecualian di mana Python style guide bisa Anda tidak gunakan dalam ngoding. Kondisi-kondisi pengecualian tersebut antara lain:
- Jika konsisten kode pada suatu bagian justru mengakibatkan kode-kode lain dalam struktur sintaksis Python hancur berantakan karena kesalahan penulisan dari orang lain yang pernah mengembangkan software tersebut.
- Ketika kode yang Anda buat harus tetap ‘compatible’ atau cocok dengan Python versi lama (masih belum support dengan fitur-fitur terbaru dalam aturan style guide Python).
- Kode yang dihasilkan justru menjadi tidak begitu jelas terbaca baik oleh programmer maupun sistem.
- Ketika kode yang dipermasalahkan masih merupakan bagian dari introduction guideline dan kode berjalan baik, jadi tidak ada alasan khusus mengapa Anda harus memodifikasi kode tersebut.
5 Python Style Guide yang Wajib Dipahami Pemula
Sekarang tibalah kita melihat apa saja Python style guide yang wajib untuk dipahami oleh para programmer pemula. Setidaknya ada 5 python style guide dasar yang bisa Anda pelajari terlebih dahulu saat belajar bahasa pemrograman Python:
Indentasi pada Python
Python style guide pertama adalah indentasi pada Python. Python memakai sistem indentasi baris-baris code, khususnya saat Anda menulis kode yang bertingkat. Indentasi ini digunakan untuk membantu Python mengenali tingkatan kode pada sintaksis Python.
Gunakan 4 spasi untuk setiap level indentasi. Selain spasi, Anda bisa menambahkan indentasi baris memakai tab. Namun tetap pastikan Anda konsisten menggunakan indentasi yang sama (tab saja atau spasi saja) dalam satu file Python.
Contoh indentasi Python yang salah:
a = 0
if a > 0:
print('bilangan {} adalah positif'.format(a))
elif a < 0:
print('bilangan {} adalah negatif'.format(a))
else:
print('bilangan {} adalah nol'.format(a))
Indentasi di atas salah karena tidak ada spasi atau tab yang mengawali setiap barisnya. Contoh indentasi Python yang benar:
a = 0
if a > 0:
print('bilangan {} adalah positif'.format(a))
elif a < 0:
print('bilangan {} adalah negatif'.format(a))
else:
print('bilangan {} adalah nol'.format(a))
Comments (Komentar) pada Python
Selanjutnya adalah aturan Python style guide comments (komentar). Komentar adalah baris-baris kode pada Python yang tidak akan dieksekusi. Baris komentar hanya akan berisi informasi informasi seputar kode-kode yang Anda tulis.
Anda harus memastikan komentar Python selalu up-to-date atau diperbaharui ketika kode-kode pada sistem diupdate. Selain itu, komentar Python harus ditulis dalam kalimat yang utuh (lengkap), diawali dengan huruf kapital kecuali kata di bagian depan adalah identifier yang harus diawali dengan huruf kecil.
Aturan penulisan coding komentar pada Python ada dua jenis, yakni:
- Triple tanda petik (“””. . .”””) simbol ini digunakan ketika mendokumentasikan program yang telah dibuat, atau saat membuat sebuah multiline comment. Contoh: “””ini contoh komentar”””.
- Tanda pagar (#) yang dapat digunakan mengawali block comment atau sebagai teks yang dimaksudkan berada dalam komentar. Untuk menulis block comment, Anda bisa memakai sebuah tanda # disertai single space dalam kalimat. Contoh komentar biasa memakai # misalnya: #ini contoh komentar.
Syntax pada Python
Syntax pada Python juga mempunyai sejumlah aturan agar dapat dieksekusi langsung dengan Command Line. Contoh penulisan syntax Python yang benar adalah:
>>>print(“Hello, World!”)
<strong>Hello, World!</strong>
Anda bisa membuat file Python di server memakai ekstensi .py dan dijalankan di CMD, contoh coding:
$ python hallo.py
Lebih simpel bukan? Selain itu, syntax Python tidak mewajibkan Anda menulis titik koma ( ; ) terutama dalam memisahkan code yang lebih dari 1 baris seperti pada bahasa pemrograman lainnya.
Penulisan Kondisional (IF)
Coding pengkondisian (IF) sering digunakan dalam Python sebagai bentuk aplikasi kondisi-kondisi logis matematika dalam pemrograman. Contoh pengaplikasian kondisi logis tersebut seperti misalnya pernyataan kondisional IF ataupun perulangan. Contoh code:
a = 5
b = 10
if a < b:
print (“ a lebih kecil dari b “)
Aturan Penamaan Variabel
Aturan style guide Python yang terakhir adalah penamaan variabel. Terdapat banyak jenis atau cara penamaan style variabel pada Python, seperti:
HURUF_BESAR_YANG _DIPISAH_GARIS_BAWAH
Huruf_kecil_yang_dipisah_garis_bawah
Huruf_Besar_Di_Awal_Kata_Yang_Dipisah_Garis_Bawah
hurufCampuran
Sebagai catatan, hindari penggunaan karakter O (huruf O besar), l (huruf L kecil), dan I (huruf I besar) sebagai nama variabel dari 1 karakter. Kenapa? Hal tersebut dikarenakan karakter-karakter tersebut sulit dibedakan dengan angka 1 dan juga 0. Karakter l (L kecil) dapat diganti dengan L besar saja.
Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang Python style guide. Kode-kode pada Python haruslah ditulis dengan cara-cara yang baik, benar dan tidak merugikan atau merusak implementasi lain dari Python, seperti Jython, PyPy, Cython, Psyco, IronPython dan lain-lain. Selamat mencoba!
Semoga artikel edisi kali ini mampu menambah wawasan Anda seputar Python coding standards style, ya. Yuk kunjungi terus situs Appkey.id
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.