Last Updated on February 11, 2022 by
Teknologi untuk membangun web dan aplikasi semakin hari semakin berkembang pesat. Tak heran, saat ini banyak sekali pilihan framework backend yang terbaik. Setiap framework memiliki fitur dan karakter yang berbeda-beda.
Sehingga, saking banyaknya, kita perlu berpikir matang dalam memilih framework backend yang terbaik dan worth it dengan kebutuhan pengembangan web dan aplikasi.
Seperti yang kita ketahui, framework backend digunakan oleh para developer sebagai kerangka atau bahan untuk membuat program. Program itu ditulis dengan kode yang konsisten. Kode-kode tersebut diambil dari fungsi-fungsi yang sudah ada secara default di dalam framework. Maka, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan framework, para developer dapat mengembangkan web aplikasinya menjadi lebih cepat dan rapi.
Pada artikel sebelumnya, kami pernah membahas topik mengenai framework-framework backend terbaik. Nah, pada artikel kali ini, kami akan membahas topik yang hampir serupa, masih tentang framework backend terbaik.
Namun, dalam konteks yang sedikit berbeda, yakni perbandingan antara Django dan Laravel, perbandingan dua framework terbesar saat ini yang berbasis pada dua bahasa pemrograman berbeda. Mari, kita lihat perbandingan antara Django dan Laravel, manakah framework backend yang terbaik dan paling powerfull di hati para web developer di tahun ini!
Table of Contents
Django
Django merupakan sebuah framework populer yang dirilis pada tahun 2005 silam. Namanya diambil dari nama seorang gitaris Jazz, Django Reinhardt. Framework ini menggunakan konsep open-source.
Artinya, dalam pengembangannya didukung oleh komunitas besar yang berkembang terus secara aktif yang tersebar di seluruh dunia. Sementara, penulisan sintaksnya menggunakan bahasa pemrograman Python dan framework Django memakai pola arsitektur MVT (Model-View-Template).
Fitur yang ditawarkan Django sangat support bagi para developer yang selalu sibuk dengan deadline-deadline yang ketat. Sehingga, pengembangan web dan aplikasinya bisa dilakukan dengan sangat mudah dan secepat mungkin.
Awal-mulanya, framework ini dibuat untuk menangani konten-konten internal yang full text, file-file multimedia berkapasitas besar, dan lalu lintas data yang padat setiap harinya di website milik surat kabar Lawrence Journal-World, Kansas, AS.
Dari waktu ke waktu, popularitas Django kian melesat. Penggunaan Django tidak hanya sekadar untuk memfasilitasi kebutuhan framework website penerbitan surat kabar saja. Namun, penggunaan Django juga semakin meluas.
Framework Django, kini banyak digunakan untuk pengembangan web aplikasi dalam bidang-bidang yang lain, seperti platform sosial media, platform berbagi video, platform keuangan, aplikasi musik, content management system, dll.
Meningkatnya popularitas Django. Hal ini berkat kemajuan teknologi Python yang bisa support dengan beberapa teknologi canggih modern saat ini, seperti Artificial Intelligence, Machine Learning, dan analysis data.
Django yang didorong oleh Python, memang telah dilengkapi oleh berbagai tools packages yang tersedia secara default. Jadi, penggunaannya tidak akan menimbulkan masalah berarti, ketika harus terkoneksi dengan teknologi-teknologi canggih yang mutakhir tersebut.
Tak kalah pentingnya, framework Django memiliki coding yang sedikit, sintaksnya mudah dibaca, dipelajari dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan proyek, sehingga Django dapat menghemat biaya dan waktu para pengembang.
Kelebihan Django
Battery Included
Django menggunakan filosofi “Battery Included”. Dalam artian, Django telah menyediakan semua hal yang dibutuhkan dalam pengembangan web secara lengkap, seperti otentikasi, akses database, routing url, session, dan dukungan multi bahasa, dan lain-lain. Termasuk memiliki fitur keamanan, ketika harus menangani segala permintaan. Selain itu, memiliki panel admin (django-admin) yang berfungsi untuk mengelola data model secara default.
Keamanan
Django telah dilengkapi dengan fitur yang dapat menangkal serangan-serangan hacker yang sering memalsukan permintaan lintas situs (CSRF) dan menginjeksi SQL.
Menggunakan Python
Django menjadi framework yang sempurna untuk para developer yang sudah terbiasa menggunakan atau memahami konsep dasar Python.
Pasti, sudah banyak orang yang mengetahui, jika Python adalah salah satu bahasa pemrograman yang paling banyak digemari oleh kalangan developer hingga saat ini. Sebab, bahasa pengkodean ini memiliki banyak kelebihan.
Contoh kelebihan-kelebihannya, seperti memiliki support yang baik untuk library eksternal dan meningkatkan produktivitas programmer. Segala kelebihan Python itu, diturunkan semua kepada Django, lantas Django disebut-sebut zen of Python.
Artinya, ketika menggunakan Django, kita juga akan merasakan segala fitur/kelebihan yang ditawarkan oleh Python. Misalnya, seperti fitur portabilitas.
Portabilitas membuat Django bersifat cross-platform. Hal ini berarti pengembang tidak terikat hanya pada satu platform atau sistem operasi tertentu. Django dapat berjalan di semua sistem operasi, seperti Windows, Linux, MacOS, BSD Varian, dll.
Selain itu, Django memiliki support system yang baik yang dapat bekerja dengan berbagai macam database, terutama dengan database relasional seperti Oracle, MySQL, SQLite, dan basis data populer lainnya.
Open Source
Django adalah framework yang bersifat open source. Dalam pengembangannya, framework Django mendapat kontribusi yang solid dari komunitas yang selalu aktif dan berkembang di seluruh dunia.
Kekurangan Django
Seiring dengan kelebihannya, pasti terdapat kekurangannya. Hal itu adalah keniscayaan. Karena, semua teknologi tercipta tidak sempurna, pasti ada kelebihan dan kekurangannya.
Sebelumnya, telah dibahas secara singkat mengenai kelebihan-kelebihan yang dimiliki oleh Django. Nah, sekarang kami akan membahas mengenai kekurangan-kekurangannya.
Berikut kekurangan-kekurangan dari Django.
Kecepatan
Django berada dalam ekosistem Python. Meski, Pyhton adalah salah satu bahasa pemrograman terbaik di dunia. Namun, ternyata Python juga memiliki sisi kekurangan. Kekurangan Phyton adalah kecepatan.
Jika, desain arsitekturnya yang kurang tepat dan Python yang memiliki kekurangan dalam kecepatan. Hal itu dapat membuat website berjalan lambat. Maka, pastikan penggunaan aplikasi sudah tepat agar web berjalan optimal.
Django menyediakan parameter tersendiri untuk memeriksa kecepatan internal dan melihat seluruh traffic yang terjadi. Caching dan serangkaian optimasi yang berbeda dapat diterapkan.
Sebenarnya, masalah kecepatan bukan sepenuhnya kekurangan Django. Melainkan, konfigurasi dan desain arsitektur yang kurang baiklah yang menjadikan web berjalan lambat.
Tidak selalu dapat digunakan pada semua web
Ketika anda ingin membangun sebuah situs web dengan skala yang kecil/mikro. Memilih Django, mungkin bukan pilihan yang tepat. Sebab, Django yang full-stack, dengan berbagai fungsionalitasnya yang terbilang cukup rumit akan sulit untuk diterapkan pada sebuah website yang sederhana.
Perusahaan yang Menggunakan Django
Django dapat menjadi fondasi yang kuat untuk segala jenis proyek pengembangan web dan aplikasi. Ada beberapa perusahaan besar berbasis internet yang telah mengadopsi Django untuk pengembangan web dan aplikasinya. Berikut daftar perusahaan-perusahan tersebut :
Instagram adalah jejaring sosial yang sangat terkenal. Aplikasi ini harus memproses banyak data, seperti foto, video, dan message daily yang diupload oleh sejuta user-nya dalam setiap detik.
Seperti yang kita ketahui, selama ini Instagram masih dapat berdiri tegap dan sempurna mengatasi semua hal itu. Hal ini berkat adanya framework Django yang nyaman dan ciamik di dalam pengembangan backend Instagram.
Network lain yang menggunakan Django untuk sharing foto adalah Pinterest. Platform ini adalah project web yang kuat yang ditandai dengan sistem pencarian cepat dan struktur data yang kuat. Django membuat Pinterest terlihat begitu simple. Tetapi aman, nyaman, dan elegan.
Spotify
Seperti iTunes, Spotify adalah aplikasi streaming audio internet. Aplikasi ini menyediakan ruang untuk berbagi audio; mendengarkan musik, audio book, dan podcast secara legal. Aplikasi ini memiliki pustaka yang sangat besar dan dapat diakses secara free oleh siapa pun dan perangkat apapun.
Untuk pengelolaan data-datanya yang sangat besar, Spotify mempercayakan pada bahasa pemrograman tingkat tinggi (Python) yang dikombinasikan dengan Django.
YouTube
Semua orang pasti sudah mengetahui jika Youtube merupakan platform berbagi video yang paling populer di dunia pada saat ini. Sebelumnya, website ini dibangun di atas PHP. Tetapi, seiring waktu tim Youtube merasa perlu ada peningkatan kinerja dan penambahan fungsi baru di dalamnya.
Karena, pertumbuhan viewers yang sangat pesat secara terus-menerus, sehingga hal ini memaksa tim Youtube untuk memilih framework Django.
Ternyata, pilihan itu tepat. Django sangat membantu tim pengembang Youtube dalam memproses pengembangan web agar menjadi lebih cepat. Pada intinya, penggunaan Django ini adalah untuk menerapkan fitur-fitur baru dan meningkatkan kecepatan kerja developer dalam proses pengembangan Youtube.
National Geographic
Website resmi milik National Geographic, ternyata dibangun juga dengan bantuan framework Django. National Geographic terdiri dari konten-konten yang unik dan menarik yang berasal dari seluruh dunia.
Laravel
Laravel adalah salah satu framework pemrograman web berbasis PHP yang dirilis pada 2011. Laravel menjadi framework paling favorit di dunia yang bersifat open-source dan berisi library-library tambahan yang dapat digunakan untuk mempermudah dalam pengembangan web dan aplikasi.
Laravel memiliki dokumentasi yang baik dan menyediakan tutorial-tutorial, supaya framework ini mudah dan cepat dipelajari. Selain itu, arsitekturnya cukup baik dan fitur-fitur built in yang ada di dalamnya juga cukup menarik bagi kalangan programmer PHP.
Sama seperti halnya Django, Laravel juga memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Berikut beberapa kelebihan dan kekurangan dari Laravel.
Kelebihan Laravel
Menggunakan PHP
Jika developer sudah terbiasa menggunakan PHP. Maka, laravel adalah framework terbaik untuk mereka. Selain itu, framework ini dilengkapi juga dengan berbagai teknologi terbaru.
Mudah dipelajari
Meski, dokumennya sudah paling sederhana. Best Laravel dan PHP Screencasts membuat web developer lebih nyaman. Dokumentasi Laravel sangat lengkap, tidak hanya berupa teks melulu. Tetapi, ada juga video.
Arsitektur MVC
Laravel adalah framework yang menggunakan arsitektur yang sudah advance, yaitu MVC (Model-View-Controller). Model arsitektur ini dirancang oleh programmer untuk menyatukan proses back-end dan front-end yang terdiri dari 3 bagian, model, view, dan controller menjadi satu.
* Model yang terkait dengan database.
* View yang berhubungan dengan tampilan.
* Controller yang mengatur jalannya aplikasi web.
Penggunaan konsep MVC ini, jelas sangat memudahkan, karena adanya fungsi-fungsi yang dapat memperpendek dalam penulisan kode pemrograman.
Fitur Eloquent ORM
Laravel menyediakan fitur keren eloquent ORM. Fitur ini berupa fungsi-fungsi query SQL untuk pengelolaan data pada basis data.
Routing
Routing adalah salah satu aspek terpenting yang disediakan oleh framework backend. Routing di Laravel paling mudah dipahami dan dikelola. Routing, route, atau disebut juga perutean merupakan akses/URL menuju suatu halaman tertentu yang ada di dalam website.
Tujuan dari penggunaan routing ini agar halaman website lebih mudah diakses atau dapat diakses secara langsung melalui web browser.
Manajemen Antrian (Queue) Tugas
Untuk mengabstraksi, filter, atau memilih-memilah tugas yang tidak perlu dan membuat tugas-tugas itu mengantri di belakang layar, maka membuat waktu respons pengguna jauh lebih cepat.
Artisan
Artisan merupakan kumpulan Utility Command Line. Kumpulan utility command line dapat dijalankan pada Command Line Interface (CLI) yang telah disediakan oleh framework Laravel secara default.
Dengan menjalankan CLI ini, seluruh aktivitas untuk melakukan task, tidak harus dilakukan secara manual. Dengan demikian, kesalahan pengerjaan task dapat diminimalisir dan tentunya proses pengembangan web aplikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat.
Testing otomatis
Fitur testing otomatis telah tersedia sebagai bagian integral dari Laravel.
Kekurangan Laravel
Laravel dikenal ringan, sehingga memiliki fitur bawaan (built in) yang kurang support, jika dibandingkan dengan Django. Tetapi, kekurangan ini dapat teratasi, dengan cara mengintegrasi tools dari third party.
Untuk mengembangkan sebuah website dengan skala besar atau website custom, mungkin task-task Laravel kurang begitu kuat.
Perusahaan yang Menggunakan Laravel
Laravel sudah menjadi framework yang andal untuk proyek membangun website yang scalable. Terdapat beberapa perusahaan yang telah mengadopsi framework Laravel secara aktif. Berikut daftar perusahaan-perusahaan tersebut :
BBC
BBC adalah organisasi penyiaran publik Inggris. Websitenya itu dibangun di atas PHP dan framework Laravel.
CBS Interaktif
CBS adalah network konten online untuk kebutuhan informasi dan hiburan. Kontennya mencakup news, olah raga, entertainment, teknologi, dan bisnis. Platform ini telah mengadopsi framework Laravel.
Spark Hire
Spark Hire merupakan sebuah software konferensi video yang sangat powerfull, karena menggunakan Laravel di dalamnya. Tim rekrutmen biasanya menggunakan Spark Hire untuk wawancara kandidat.
Paxful
Paxful adalah sebuah platform online yang konsentrasinya pada cryptocurrency. Paxful menggunakan Laravel di dalam stack, sehingga membuat platform ini menciptakan lingkungan yang aman untuk penjualan Bitcoin dan menawarkan cara pembayaran lebih dari 350 metode pembayaran.
Perbandingan antara Django dan Laravel
Setelah memberikan penjelasan mengenai Django dan Laravel serta kelebihan dan kekurangannya. Selanjutnya, kami mencoba untuk membandingkan secara lebih detail agar perbandingan antara Django dan Laravel dinilai lebih objektif.
Penasaran, bukan? Mana framework backend yang terbaik antara Django dan Laravel ? Tetapi, sebelum menjawab pertanyaan ini. Mari, kita lihat perbandingan antara Django dan Laravel di tabel di bawah ini !
Django | Laravel | |
Jenis Teknologi | Menggunakan pola arsitektur MVT | Menggunakan pola arsitektur MVC |
Alat | Framework ini menyediakan banyak third party library, serta berbagai dekorator built in dan atribut SEO | Hanya menyediakan seperangkat alat sederhana |
Keamanan | Memberikan tingkat keamanan yang tinggi berupa lapisan aplikasi | Hanya menyediakan fitur keamanan dasar, maka memerlukan solusi plugin aplikasi dari third party untuk fungsionalitas tambahan |
Waktu Pengembangan | Cukup cepat
|
Jauh lebih lambat |
Kurva Belajar | Cukup mudah untuk dipelajari, apalagi jika developer sudah familiar dengan sintaks Python. Jadi, perlu sedikit waktu untuk memahami kodenya | Cukup sulit, karena membutuhkan waktu lebih lama untuk memahami kode |
Routing | Mungkin sulit karena Anda harus membuat API sendiri | Cukup sederhana, karena memberikan cara mudah untuk membuat API |
Berdasarkan data-data yang diambil dari tabel di atas tentang perbandingan antara Django dan Laravel. Maka, menurut analisa kami framework backend yang terbaik adalah Django. Hal ini karena, tidak terlepas dari pengaruh Python.
Django adalah framework yang berbasis Python. Seperti yang kita ketahui, jika Python itu adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi di dunia hingga saat ini.
Dengan Django, kami percaya setiap developer dapat membuat sebuah aplikasi dan platform web yang berkualitas tinggi. Selain itu, Django dinilai juga sebagai framework yang sangat peduli terhadap keamanan data-data pribadi dan penyelesaian proyek yang cepat.
Namun demikian, sejatinya framework yang terbaik adalah framework yang paling sesuai dengan kebutuhan developer. Ketika developer ingin membangun web dan aplikasi yang sederhana. Maka, Laravel adalah pilihan yang terbaik.
Sementara, jika developer ingin membangun web dengan skala yang lebih besar dan berbagai fitur lengkap di dalamnya. Maka, Django menjadi pilihan yang paling tepat.
Kesimpulan
Ketika harus memilih framework yang paling tepat, dengan cara membandingkan dua framework yang berbeda memang cukup sulit. Tetapi, hal itu adalah langkah penting yang harus dilakukan.
Sebab, pemilihan framework yang paling tepat, tentu dapat membuat proses ngoding menjadi lebih mudah dan lebih cepat serta web atau aplikasi yang dikembangkan juga dapat menunjukkan performa yang memuaskan bagi para web developer.
Jadi, ketika harus memilih framework. Maka, pilihlah framework yang paling tepat, yaitu framework dengan tool dan library yang dapat memperkaya fitur dan framework yang paling sesuai dengan kebutuhan agar pengembangan web dan aplikasi dapat cepat selesai dan efektif.
Demikianlah informasi ini, semoga dapat bermanfaat dan terus kunjungi situs kami yaa!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.