Last Updated on February 11, 2023 by
Sebagai pengembang yang berfokus pada web development, terutama bagian front-end, sudah pastinya akan berhadapan dengan user interface (rancangan antarmuka) dan berkutat dengan JavaScript. Library-library pada Javascript akan sangat membantu dan mempermudah web developer untuk membuat website, karena kode program menjadi lebih terstruktur dan dapat mempercepat pembuatan website. Ada berbagai library yang tersedia, seperti React JS dan Solid JS.
Nah, sebagai pengembang web tentunya menggunakan library yang dapat membuat website secara efisien dan powerful. Kira-kira, di antara Solid JS dan React JS, library mana yang cocok untuk dipelajari atau digunakan? Mari kupas tuntas kedua library ini, hingga perbandingannya.
Table of Contents
Istilah-Istilah yang Wajib Tahu!
Sebelum masuk ke Solid JS dan React JS, mari bahas istilah-istilah yang berhubungan dengan kedua library. Terutama bagi Anda yang pemula.
- Document Object Model (DOM) merupakan istilah Application Programming Interface(API) untuk dokumen HTML yang memungkinkan pengembang untuk memanipulasi struktur, style, maupun konten dalam situs web. DOM ini direpresentasikan sebagai dokumen yang diakses atau dimodifikasi dalam bentuk tree (pohon).
- JSX/TSX merupakan ekstensi sintaks untuk Javascript and Typescript. Anda akan sering melihatnya pada basis kode yang berisi kode React JS ataupun Solid JS. Nama ekstensi dengan file kode JSX/TSX ini adalah .jsx atau .tsx.
- Virtual DOM (VDOM) merupakan representasi dari DOM yang disimpan di dalam memori serta disinkronkan dengan “real DOM” atau DOM yang sebenarnya oleh library seperti React JS yang mana proses ini disebut dengan reconciliationdan disinkronkan menggunakan algoritma diffing.
- Diffing merupakan sebuah algoritma yang mengambil dua input dan dicari perbedaan dari kedua input tersebut.
- Rendering merupakan istilah untuk proses mentransformasikan kode Anda ke node DOM yang dimengerti oleh web browser.
- Componentmerupakan istilah dari potongan-potongan kecil dari kode yang sifatnya reusable (dapat digunakan kembali). Ada dua tipe component yang terdiri dari functions dan class component.
Nah, itu adalah beberapa istilah yang setidaknya harus Anda tahu karena akan dibahas selanjutnya. Yuk, bahas perbandingan kedua library ini.
Perbandingan Solid JS dan React JS
Sekilas tentang React JS dan Solid JS, keduanya merupakan library Javascript deklaratif yang powerful digunakan untuk membuat user interface. Solid JS dibuat oleh Ryan Carniato dan bersifat open source pada tahun 2018. React muncul pada tahun 2013 oleh Meta (dulunya Facebook).
Kedua library ini memiliki kemiripan dan sama-sama menyediakan fitur seperti JSX, Fragment, Context, Portals, Suspense, streaming SSR, Error Boundaries, Hydration, dan concurrent rendering, serta server-side rendering. Selain itu, Solid JS dan React JS mendukung typescript dan unidirectional data flow (aliran data yang searah).
Namun, dari kemiripan tersebut, tentunya kedua library ini perbedaan. Berikut ini adalah perbandingannya.
- Dari segi popularitas, tidak heran React JS lebih populer dibandingkan dengan Solid JS, baik karena lebih tua dan besutan dari perusahaan yang telah dikenal banyak orang, Meta. Sedangkan Solid JS tahun 2018 yang secara resminya merilis versi 1.0 pada tahun 2021. Tentunya perbedaan waktu sangat mempengaruhi dan Solid JS masih terbilang baru.
- Functionyang digunakan pada function component menyediakan fitur yang hanya tersedia di class component dan tidak dapat digunakan di luar functions component. Mengapa? Karena function ini dibangun memang untuk digunakan di dalamnya. Kalau ingin digunakan di luar function? Siap-siap ketemu error. Berbeda dengan Solid JS, Anda dapat menggunakannya baik di luar maupun di dalam component Anda karena Solid JS hanya memiliki function component.
- React JS dan Solid JS meng-handleDOM update dengan cara yang berbeda. Tidak seperti React JS, Solid JS tidak menggunakan virtual Pada React JS, kapanpun state web aplikasi berubah, React JS akan membuat virtual DOM tree baru. Setelah itu, barulah dibandingkan dengan virtual DOM sebelumnya dan dicari apa yang sebenarnya berubah di virtual DOM, serta mengkalkulasikan cara terbaik untuk memperbaruinya. Jika pada Solid JS, pembaruan akan dibuat secara langsung ke DOM yang sebenarnya. Hal ini disebut fine-grained reactivity.
- Dari segi kecepatan, Solid JS lebih cepat dibandingkan dengan React JS dalam eksekusi dan memiliki ukuran bundleyang lebih kecil. Hal ini karena Solid JS tidak menggunakan virtual DOM seperti yang disebutkan sebelumnya.
- React JS memiliki komunitas dan ekosistem yang luas, tetapi tidak dengan Solid JS. Sehingga ada banyak sumber-sumber dan dokumentasi terkait React JS. Mengingat juga, React JS dirilis lebih dulu, jadi Solid dapat dikatakan masih baru.
- Meski React JS dan Solid JS menawarkan komponen yang sama, tetapi keduanya memiliki pendekatan renderingyang berbeda. Jika komponen React JS dirender setiap saat, render komponen pada Solid JS hanya dilakukan sekali.
- Dari segi fungsionalitas komponen, fitur seperti hookpada React JS menggunakan prefiks use contohnya useState, sedangkan pada fitur reactive primitive Solid JS menggunakan prefix create seperti createSignal. Meskipun menggunakan prefiks yang berbeda, tetapi keduanya meng-handle fungsionalitas komponennya dengan cara yang serupa.
- Untuk mendapat informasi dan properti tertentu yang berkaitan dengan komponen. Ada konsep yang dinamakan dengan stateyang dapat diakses pada React menggunakan useState function. Sedangkan di Solid JS, konsep ini dinamakan dengan signal yang dapat diakses menggunakan fungsi createSignal. Keduanya mampu melacak perubahan pada nilai, dan komponen akan di render berdasarkan nilainya ketika terdeteksi adanya perubahan.
- Struktur listpada React JS sering dilakukan dengan membuat map dan mengembalikan JSX, berbeda pada Solid JS yang menggunakan tag for.
Pilih React JS atau Solid JS?
Dapat dikatakan, React JS menang dalam komunitas dan ekosistem, tetapi Solid JS memiliki performansi yang lebih cepat. Selain itu, Solid JS juga menang di sumber daya dan pengalaman pengembangan. Solid JS termasuk library yang ringan, sederhana, efisien dan mudah untuk dipelajari, serta cukup untuk memberikan fungsi penting ketika membangun user interface. Namun, masih sedikit fungsi dan pustaka tambahannya yang mendukung Solid JS.
Pada Reat JS yang kaya akan komunitasnya, banyak sumber-sumber diskusi yang akan Anda temukan untuk membantu Anda ketika mengalami kendala, salah satunya Stack Over Flow. Tidak seperti Solid JS yang masih terbilang baru, akan tidak seluas dari React JS. Selain itu, lapangan pekerjaan untuk React JS tentunya lebih banyak dibandingkan dengan Solid JS.
Kesimpulan
Itulah beberapa perbandingan dari Solid JS dan React JS dari berbagai segi. Belajar library baru mungkin akan menjadi menantang, tetapi akan lebih baik jika memiliki pilihan untuk menggunakan ilmu yang dimiliki dan menambah ilmu baru untuk mengambil daftar keterampilan. Solid JS bagus untuk dipelajari, terutama jika Anda telah memiliki ilmu di React sebelumnya. Nah, sudah kepikiran untuk menggunakan library yang mana? Untuk artikel menarik lainnya, pantengin terus Appkey.id, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.