Last Updated on February 16, 2022 by
Banyak orang salah mengira bahwa proses coding hanya dilakukan pada 1 sisi, yakni membangun aplikasi atau website. Padahal, proses coding terdiri dari banyak sisi, salah satunya adalah server side. Proses ngoding dapat dibedakan menjadi server side programming, desktop programming dan pemrograman client server.
Banyak pemula juga yang masih sering keliru membedakan pemrograman client server dengan pemrograman server side. Apa perbedaan pemrograman client server dengan server side? Lebih jauh lagi, apa itu pemrograman server side serta bahasa pemrograman yang dipakai untuk server?
Jangan salah kira, untuk bisa melakukan pemrograman server side, Anda tidak dapat memakai sembarangan bahasa pemograman! Ada bahasa pemrograman dari sisi server khusus yang perlu untuk Anda ketahui dan kuasai terlebih dahulu.
Daripada penasaran sendiri, mari kita cari tahu bersama-sama apa saja bahasa pemrograman dari sisi server beserta contoh server side scripting dalam artikel berikut ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Apa Itu Pemrograman Server Side?
Sebelum melompat ke jenis-jenis bahasa pemrograman dari sisi server, Anda wajib memahami apa itu pemrograman server side terlebih dahulu. Server side programming atau server side adalah proses penulisan scripting yang akan dijalankan khusus oleh bagian server. Oleh sebab itulah, bahasa pemrograman server side adalah bahasa-bahasa pemrograman yang bersifat khusus.
Setelah scripting diproses, script program akan diteruskan oleh server untuk dikirim ke klien. Sederhananya, proses penggunaan bahasa pemrograman server side adalah sebagai berikut:
Programmer > membuat scripting program server (request) > script program diterjemahkan oleh server > script diteruskan ke klien > data muncul dalam web page sisi client.
Dari sini, kita sudah dapat melihat perbedaan antara pemrograman client side (sisi klien) dan pemrograman server side (sisi server). Pemrograman client side dilakukan memakai bahasa pemrograman web yang dijalankan dari sisi klien. Gampangnya, client side muncul sebagai tampilan web browser untuk user. Contoh client side scripting adalah CSS, JavaScript, JQuery, HTML, XML dan HTML.
Sedangkan server side programming adalah pemakaian aneka contoh server side scripting dalam sisi server website yang sudah diintegrasikan dengan web engine. Web engine berperan untuk memproses aneka script dan terinstal terpisah dari web server. Ada banyak contoh server side scripting. Beberapa contoh server side scripting adalah: JSP (Java Server Pages), ASP (Active Server Pages), PHP (Hypertext Preprocessor), SSI, Lasso, dan ColdFusion.
Kumpulan Bahasa Pemrograman untuk Server Side
Seperti yang sudah disinggung sedikit sebelumnya, bahasa pemrograman server side adalah bahasa yang khusus dan tidak bisa dipilih sembarangan. Alasan dibalik kekhususan penggunaan bahasa pemrograman server side adalah fungsi server web yang memang berbeda dengan sisi-sisi pemrograman lainnya. Pemilihan bahasa pemrograman server side adalah kasus persoalan yang sama seperti ketika Anda memilih bahasa pemrograman untuk membuat layout front end atau melakukan programming sisi klien.
Bahasa pemrograman server side adalah bahasa-bahasa tertentu yang memungkinkan aneka proses dalam server sebelum ditampilkan ke user, seperti penerjemahan PHP ke kode HTML. Letak source code bahasa pemrograman server side adalah hanya di web server saja.
Ingin tahu apa saja bahasa pemrograman terbaik untuk ngoding server side? Kumpulan aneka bahasa pemrograman server side adalah sebagai berikut:
PHP
Nama bahasa pemrograman PHP selalu menduduki peringkat pertama sebagai bahasa pemrograman sisi server. Faktanya, mayoritas hosting server internasional didominasi oleh penggunaan PHP. Saat ini ada banyak versi bahasa pemrograman PHP yang bisa Anda pakai, seperti PHP versi 8 (yang palin baru) dengan kelebihan compiler dan JIT, PHP versi 7.3, PHP 7 (yang paling banyak digunakan oleh developer karena paling fleksibel), hingga ke versi-versi yang cukup lama dan sudah mulai ditinggalkan seperti PHP versi 6 dan 5.x.
Node.js
Pernahkah Anda mendengar nama Node.js sebelumnya? Node.js juga ramai digunakan untuk programming server side. Node.js merupakan bahasa ‘percabangan’ JavaScript yang dikhususkan untuk proses ngoding sisi server.
Untuk Anda yang sudah menguasai bahasa pemrograman JavaScript, maka Anda tidak perlu lagi mempelajari bahasa pemrograman lainnya – cukup belajar sedikit tentang Node.js, alhasil Anda sudah bisa memegang 2 sisi pemrograman yakni server dan client. Lebih praktis dan menghemat waktu belajar, bukan?
Terdapat banyak pula kelebihan dari pemakaian bahasa Node.js untuk ngoding sisi server, seperti proses kinerjanya yang lebih cepat, ada banyak library di dalamnya, dan sudah dilengkapi dengan bantuan NPM untuk mempermudah proses pemanggilan library.
Node banyak dipakai untuk mengembangkan API dan juga web service. Anda bisa memakai versi terbaru dari Node.js yakni versi 13.2.0 untuk mendapatkan pengalaman ngoding server terbaik.
Python
Selain digunakan untuk proses analisis data, bahasa pemrograman Python juga dapat digunakan untuk ngoding server side. Python adalah bahasa yang jauh lebih tua dibandingkan PHP, dan masih eksis sampai hari ini karena kepraktisannya untuk melakukan programming server side.
Python mempunyai keunggulan berupa open source, tidak perlu melewati proses compile, mudah diterjemahkan (bahasa interpreter), library lengkap dan mudah diambil dengan pip, serta dapat dipakai untuk mengolah big data.
Python banyak dipakai untuk menyusun machine learning, aplikasi penetration test dan AI (artificial intelligence atau kecerdasan buatan). Bahasa pemrograman server side ini juga dapat dipelajari dengan mudah oleh pemula karena susunan sintaksnya yang singkat dan sederhana. Sampai hari ini, Python sudah memiliki versi terbaru yakni 3.7.4.
Ruby
Selain Python, Anda juga bisa memakai bahasa pemrograman Ruby. Ruby adalah bahasa pemrograman yang mirip dengan Python, walaupun di dalamnya terdapat sejumlah perbedaan. Untuk mengetahui perbedaan dan kemiripan Python, Anda bisa mengecek artikel dari kami yang berjudul “Python vs Ruby”.
Untuk ngoding server side, Ruby sering dipergunakan untuk menjalankan aneka program yang bersifat ‘execuable’, seperti tool audit security bernama WPScan milik WordPress. Ruby juga dapat dijalankan untuk scripting beragam jenis operation system. Pun keunggulan Ruby untuk ngoding sisi server adalah mempunyai composer library terlengkap bernama RubyGems.
Java
Berikutnya adalah bahasa pemrograman Java. Java juga merupakan bahasa pemrograman bersifat OOP (object oriented programming) selayaknya Python dan Ruby. Selain itu, kelebihan Java adalah berbasis class, tidak perlu melalui proses compile, dan dilengkapi dengan JVM (Java Virtual Machine) sehingga aplikasi-aplikasi buatan Java dapat dioperasikan pada beragam arsitektur dan OS.
Meskipun bisa digunakan untuk programming sisi server, sebagian programmer tidak merekomendasikan pemakaian Java untuk aktivitas ini. Hal ini dikarenakan Java kurang lincah dan ‘ramah’ terhadap Source Code Management, mempunyai resiko downtime saat kompilasi dan juga development live yang bisa dilakukan dalam 1 kali clone. Meski demikian, sudah ada banyak solusi alternatif yang berhasil ditemukan untuk mengatasi aneka permasalahan tersebut. Jadi tidak ada salahnya kalau Anda mau belajar ngoding sisi server memakai Java.
Golang (Go)
Rekomendasi bahasa pemrograman untuk sisi server terakhir adalah Golang (Go) yang dibuat oleh Google. Golang atau Go Lang adalah bahasa sisi server milik Google yang disusun dari bahasa C. Kehadirannya ditujukan untuk menambah kontribusi terhadap pengembangan programming server side.
Golang atau Go bekerja selayaknya bahasa pemrograman sisi server yang biasa. Banyak programmer mulai melirik penggunaan bahasa Go ini, dikarenakan kelebihannya yang tak kalah dibandingkan bahasa pemrograman sisi server lain. Bahasa Go dapat menjalankan proses kerja yang cepat meski masih melibatkan kompilasi di compiler.
Keunggulan lainnya, bahasa Go mempunyai library khusus dalam bentuk biner, dokumentasi super lengkap, dan telah mempunyai banyak komunitas IT internasional. Bagaimana, tertarikkah Anda untuk mencoba mempelajari bahasa Go?
Demikianlah pembahasan kali ini tentang jenis-jenis bahasa pemrograman untuk sisi server. Kira-kira bahasa manakah yang sebaiknya Anda pilih? Jawabannya kembali kepada kebutuhan Anda masing-masing. Gunakan bahasa pemrograman yang memiliki infrastruktur, dokumentasi dan library sesuai kebutuhan Anda. Semisal Anda memakai Ruby untuk mengembangkan aplikasi internal milik komunitas, atau Python untuk riset analisis data dan menyusun machine learning.
Terima kasih sudah tetap setia menyimak artikel kami sampai di sini. Akan ada lebih banyak lagi artikel menarik dan informatif lainnya seputar dunia IT hanya di Appkey.id. Sampai jumpa!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.