Media Pengembangan Web & App | by APPKEY

Pembuatan WebsiteServer / HostingNginx vs Apache: Mana yang Lebih Unggul untuk Web...

Nginx vs Apache: Mana yang Lebih Unggul untuk Web Server

-

Last Updated on July 29, 2023 by

Web server merupakan komponen kritis dalam infrastruktur situs web yang berperan dalam melayani permintaan dari pengguna, mengirimkan halaman web dan mengelola lalu lintas data. Dua web server yang paling populer dan sering dibandingkan adalah Nginx (dibaca “engine-x”) dan Apache. Keduanya memiliki perbedaan dalam pengertian, cara kerja, kelebihan dan kekurangan. Dalam artikel ini kita akan membandingkan Nginx dan Apache untuk membantu kalian lebih memahami dan dengan bijak memilih mana yang sesuai dengan kebutuhan kalian.

apache nginx

Pengertian Nginx dan Apache

Sebelum masuk ke cara kerja, kelebihan dan kekurangan dari Nginx dan Apache ini, akan lebih baik jika kita mengetahui pengertian dari kedua jenis web server tersebut.

Nginx

Nginx (dibaca “engine-x”) adalah sebuah perangkat lunak web server open-source yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Nginx dikembangkan untuk mengatasi masalah kinerja dan skalabilitas yang dihadapi oleh beberapa web server lainnya terutama dalam situasi dengan lalu lintas tinggi dan banyak permintaan klien.

Pencipta Nginx adalah Igor Sysoev yaitu seorang insinyur Rusia yang mulai mengembangkan perangkat lunak ini pada tahun 2002. Nginx pertama kali dirilis sebagai versi beta pada tahun 2004 dan mendapatkan popularitas dengan cepat karena performa dan keandalannya.

Nginx dikembangkan dengan menggunakan model arsitektur “event-driven” yang berbeda dengan model arsitektur tradisional yang digunakan oleh banyak web server lainnya. Pendekatan ini memungkinkan Nginx untuk menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan penggunaan sumber daya yang lebih rendah. Oleh karena itu Nginx dapat melayani lebih banyak klien dengan cepat dan efisien.

apache nginx

Apache

Apache adalah perangkat lunak web server open-source yang sangat populer dan banyak digunakan di seluruh dunia. Dikembangkan oleh Apache Software Foundation, Apache HTTP Server, yang sering disebut Apache adalah salah satu web server tertua dan paling andal yang ada.

Pencipta awal Apache adalah Robert McCool yang merilis versi pertamanya pada tahun 1995. Setelah itu proyek tersebut dikembangkan dan dikelola oleh Apache Software Foundation yaitu sebuah organisasi nirlaba yang didedikasikan untuk mengembangkan perangkat lunak open-source.

Apache dirancang untuk memberikan layanan web yang handal, aman dan mudah diatur. Ini mendukung berbagai bahasa pemrograman seperti PHP, Python dan Perl juga menyediakan dukungan untuk berbagai protokol komunikasi seperti HTTP, HTTPS, dan FTP.

Artikel Terkait  Cara Membuat Python Web Server dengan Mudah

Cara Kerja Nginx dan Apache

Setelah kita mengetahui apa itu Nginx dan Apache, yuk kita simak cara kerja dari keduanya!

Nginx

Nginx dirancang untuk memberikan kinerja tinggi, skalabilitas dan efisiensi dalam mengatasi permintaan web dengan lalu lintas tinggi.

Berikut adalah cara kerja Nginx secara umum:

  1. Menerima Permintaan

Nginx menerima permintaan HTTP/HTTPS dari klien (misalnya: peramban web) yang ingin mengakses situs web atau aplikasi di server.

  1. Penanganan Permintaan

Setelah menerima permintaan, Nginx memproses permintaan tersebut. Nginx menggunakan model event-driven dan non-blocking I/O yang efisien yang memungkinkan untuk menangani banyak permintaan secara bersamaan dengan sedikit sumber daya.

  1. Routing

Nginx melakukan routing permintaan ke aplikasi atau sumber daya yang sesuai di server berdasarkan konfigurasi yang telah ditentukan sebelumnya. Ini dapat berarti mengarahkan permintaan ke berbagai server aplikasi, seperti Apache, Tomcat, atau Node.js, atau ke file statis seperti gambar, CSS, atau JavaScript.

  1. Cache

Nginx dapat berfungsi sebagai cache server, menyimpan salinan hasil respons yang dihasilkan oleh aplikasi web untuk permintaan berulang. Dengan menyimpan salinan ini Nginx dapat mengurangi beban pada aplikasi backend dan mempercepat waktu respon untuk permintaan berikutnya.

  1. Load Balancing

Nginx juga dapat berfungsi sebagai load balancer, mendistribusikan permintaan dari klien ke beberapa server aplikasi di belakangnya. Ini membantu mendistribusikan lalu lintas dengan adil dan mencegah server terbebani secara berlebihan.

  1. SSL Termination

Nginx menyediakan dukungan untuk enkripsi SSL/TLS dan dapat bertindak sebagai terminasi SSL untuk memproses permintaan yang dienkripsi sebelum mengirimkannya ke server aplikasi.

  1. Menangani Respons

Setelah server aplikasi memproses permintaan, Nginx menerima respons dari server aplikasi dan meneruskannya kembali ke klien yang mengajukan permintaan.

Nginx memiliki performa yang sangat baik dan ringan sehingga membuatnya cocok untuk digunakan sebagai front-end server untuk menangani permintaan klien. Selain itu Nginx juga populer sebagai reverse proxy server yang dapat memproksi permintaan ke server backend dan menyembunyikan detail server backend dari klien.

Dengan kemampuan tersebut, Nginx sering digunakan untuk meningkatkan kinerja, keandalan, dan keamanan aplikasi web atau situs web. Penggunaan Nginx sangat luas dan telah menjadi salah satu web server dan proxy server paling populer di dunia.

Apache

Apache dirancang untuk memberikan layanan web dengan kinerja yang andal dan stabil serta mendukung berbagai fitur dan teknologi web.

Artikel Terkait  Query Adalah : Pengertian Query dan Bagaimanakah Cara Kerjanya?

Berikut adalah cara kerja Apache secara umum:

  1. Menerima Permintaan

Apache menerima permintaan HTTP/HTTPS dari klien (misalnya, peramban web) yang ingin mengakses situs web atau aplikasi yang di-host di server.

  1. Penanganan Permintaan

Setelah menerima permintaan, Apache memproses permintaan tersebut. Apache menggunakan model pemrosesan berbasis thread atau proses (threaded atau prefork), di mana setiap permintaan diberikan ke satu thread atau proses. Ini memungkinkan Apache untuk menangani permintaan secara bersamaan, meskipun lebih memakan sumber daya daripada model event-driven yang digunakan oleh Nginx.

  1. Routing

Apache melakukan routing permintaan ke aplikasi atau sumber daya yang sesuai di server berdasarkan konfigurasi yang telah ditentukan sebelumnya. Ini bisa berarti mengarahkan permintaan ke server aplikasi seperti PHP-FPM atau mod_perl, atau menyajikan file statis langsung dari sistem file server.

  1. Pengolahan Modul

Apache dapat diubah dan diperluas melalui modul-modul. Modul-modul ini memungkinkan Apache untuk menyediakan berbagai fitur dan fungsi tambahan seperti pemrosesan bahasa pemrograman, keamanan, autentikasi, dan lainnya. Pengguna dapat mengaktifkan atau menonaktifkan modul sesuai dengan kebutuhan dan konfigurasi server mereka.

  1. Cache

Apache juga dapat berfungsi sebagai cache server untuk menyimpan salinan hasil respons yang dihasilkan oleh aplikasi web untuk permintaan berulang. Seperti Nginx, dengan caching, Apache dapat mengurangi beban pada aplikasi backend dan mempercepat waktu respon untuk permintaan berikutnya.

  1. SSL Termination

Apache menyediakan dukungan untuk enkripsi SSL/TLS dan dapat bertindak sebagai terminasi SSL untuk memproses permintaan yang dienkripsi sebelum mengirimkannya ke server aplikasi.

  1. Menangani Respons

Setelah server aplikasi memproses permintaan, Apache menerima respons dari server aplikasi dan meneruskannya kembali ke klien yang mengajukan permintaan.

Apache sangat populer dan banyak digunakan sebagai web server di lingkungan hosting web dan data center.

Kelebihan dan Kekurangan Nginx dan Apache

Nginx dan Apache adalah dua server web yang sangat populer dan sering dibandingkan dalam industri web hosting. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Berikut adalah gambaran singkat tentang kelebihan dan kekurangan Nginx dan Apache.

Nginx

Kelebihan

  1. Kinerja Tinggi

Nginx dirancang untuk menjadi ringan dan dapat menangani jumlah koneksi yang besar dengan penggunaan sumber daya yang lebih rendah dibandingkan Apache. Model event-driven dan non-blocking I/O-nya membuatnya sangat efisien dalam menangani banyak permintaan bersamaan.

  1. Scalability

Nginx sangat cocok untuk skenario di mana skalabilitas menjadi kritis. Kemampuannya untuk menangani banyak koneksi secara bersamaan membuatnya ideal untuk beban tinggi dan lalu lintas web yang padat.

  1. Reverse Proxy
Artikel Terkait  Colocation Server Adalah? Pengertian, Manfaat dan Contohnya

Nginx sangat efisien sebagai reverse proxy, memungkinkan kalian untuk mengarahkan permintaan klien ke server aplikasi di belakangnya, seperti Apache, dengan kecepatan yang tinggi.

  1. Konfigurasi yang Sederhana

Nginx menggunakan file konfigurasi yang sederhana dan mudah dipahami, sehingga memudahkan pengguna dalam mengatur dan memelihara server web.

  1. Dukungan untuk WebSockets

Nginx memiliki dukungan bawaan untuk protokol WebSockets yang memungkinkan pengembangan aplikasi real-time.

Kekurangan

  1. Fitur Modul Terbatas

Nginx memiliki fitur modul yang lebih terbatas dibandingkan dengan Apache. Meskipun terdapat beberapa modul tambahan, tidak sebanyak yang ditawarkan oleh Apache.

  1. Konfigurasi Kompleks

Meskipun konfigurasi dasar Nginx sederhana beberapa pengaturan lanjutan dapat menjadi kompleks bagi pengguna yang kurang berpengalaman.

Apache

Kelebihan

  1. Modularitas yang Kaya

Apache menawarkan beragam modul yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan dan memperluas fungsionalitas server sesuai kebutuhan mereka. Ini termasuk modul untuk pemrosesan bahasa pemrograman seperti PHP dan Perl, keamanan, autentikasi, dan banyak lagi.

  1. Kompatibilitas dengan Aplikasi

Karena popularitasnya yang telah lama, Apache memiliki dukungan yang luas dan kompatibilitas dengan berbagai aplikasi web dan platform.

  1. Dokumentasi yang Kaya

Apache memiliki dokumentasi yang lengkap dan komunitas yang besar sehingga mudah untuk mencari bantuan dan sumber daya terkait.

Kekurangan

  1. Penggunaan Sumber Daya yang Lebih Tinggi

Apache cenderung menggunakan lebih banyak sumber daya dibandingkan Nginx, terutama ketika dihadapkan pada lalu lintas tinggi. Model pemrosesan berbasis thread atau prosesnya dapat mengonsumsi lebih banyak memori dan CPU.

  1. Skalabilitas

Meskipun Apache dapat melakukan skalabilitas, performanya cenderung menurun ketika dihadapkan pada lalu lintas tinggi dan banyak koneksi bersamaan.

Kesimpulannya Nginx lebih cocok untuk skenario di mana kinerja dan skalabilitas yang tinggi menjadi prioritas utama sementara Apache lebih cocok untuk proyek yang membutuhkan fleksibilitas dan kekayaan fitur modul. Pilihan antara Nginx dan Apache tergantung pada kebutuhan spesifik dari proyek dan lingkungan server yang digunakan.

Bagaimana dengan informasi diatas? Menarik bukan? Ikuti WEBAPP untuk terus dapatkan update artikel menarik mengenai pengembangan aplikasi dan juga web! Klik https://appkey.id/ agar tak ketinggalan seluruh artikel terbaru dan menarik mengenai teknologi serta pengembangan aplikasi setiap hari! Sampai jumpa lagi!


Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.

Jasa Pembuatan Aplikasi

Jasa Pembuatan Website

Jasa Pembuatan Paket Aplikasi

Jasa Pembuatan Internet Marketing

Mau posting artikel iklan?

Yuk klik dan ikuti ketentuan layanan dari kami, dapatkan penawaran paket dengan harga terbaik!

Subscribe Sekarang

Dapatkan beragam informasi menarik tentang Website, Aplikasi, Desain, Video dan API langsung melalui email Anda. Subscribe sekarang dan terus belajar bersama kami!

Kategori

Blog Post Ranking 10

Contoh PHP Curl : 10 Hal Luar Biasa yang dapat Anda Kembangkan dengan Curl

Meningkatnya jumlah aplikasi yang pindah ke web telah membuat "HTTP Scripting" lebih sering diminta dan diinginkan. Untuk dapat secara...

Encoding Adalah : Proses Komunikasi Encoding dan Decoding

Jika kita dapat melihat percakapan antar komputer, mungkin akan terlihat seperti ini: "010110111011101011010010110". Bahasa ini disebut dengan biner, encoding...

Looping Adalah Algoritma Perulangan: Berikut Contohnya

Jika anda sudah mendalami atau sedang mendalami dunia pemrograman terdapat sebuah konsep yang dapat memudahkan anda dalam menyusun struktur...

Rekomendasi 7 Aplikasi Pembuat Animasi 3D Terbaik. Ayo Cek!

Apakah Anda bercita-cita untuk menjadi seorang animator profesional? Belajar membuat animasi kini sudah menjadi hal mudah yang bisa dilakukan...

Metadata Adalah? Fungsi dan Jenis-Jenis Metadata

Pernah mendengar istilah metadata? Mungkin, kita sering mendengar istilah metadata. Tetapi, banyak dari kita yang belum tahu arti dari metadata...

Cara Membuat Aplikasi di Playstore dengan Mudah

Membuat aplikasi di Playstore bisa Anda lakukan dengan mudah. Terdapat beberapa situs yang bisa membantu Anda untuk membuat aplikasi...

4 Cara Mengatasi Autentikasi Google Play Store dengan Cepat dan Mudah

Apakah Anda sedang mengalami masalah autentikasi Google Play Store? Permasalahan autentikasi Google Play Store adalah permasalahan umum sering dialami...

Ini Cara Mudah Membuat Redirect PHP | Seri Belajar PHP

Fungsi redirect PHP sangat banyak digunakan dalam kehidupan berwebsite alias mengelola website. Script redirect PHP banyak dipergunakan oleh user...

Cara Mudah Menambahkan Lokasi Alamat Bisnis Anda di Google Maps

Saat ingin hunting tempat makan atau tempat nongkrong terbaru, tak jarang beberapa dari Anda biasanya mendapatkan informasi terkini melalui...

Rekomendasi 10 Aplikasi Coding Android Terbaik

Ketersediaan aplikasi coding Android memang banyak dicari oleh orang-orang yang sedang atau akan memulai untuk membuat aplikasi android. Jika...

Bisnis

Online Service

Peluang Bisnis

Model Bisnis

Entrepreneurship

Uang

Ketrampilan

Outsourcing

Monetize

Pemasaran

SEO

Internet Marketing

Dasar Pemasaran

Strategi Pemasaran

Situs Web Analitik

Iklan

Teknologi

Teknologi Terbaru

AI

Komputer

Jaringan

Paling Sering dibaca
Mungkin Anda Menyukainya