Last Updated on October 31, 2023 by
CodeIgniter Adalah : Tutorial Mudah Terlengkap untuk Pemula – Ingin membuat website yang lebih mudah, praktis dan hemat waktu? Pakailah framework CodeIgniter! Tunggu dulu, apa itu framework CodeIgniter?
Istilah framework pastinya sudah sangat sering didengar dan akrab di telinga para programmer. Framework adalah sebuah software berupa kerangka kerja yang bisa menjadikan proses ngoding website menjadi lebih mudah, cepat dan efisien bahkan jika proses coding dilakukan dari awal sekalipun.
Dengan framework, project pembuatan website yang direncanakan baru akan selesai dalam hitungan bulan bisa diselesaikan dalam satu minggu saja. Sangat membantu mempercepat pekerjaan, bukan?
Di dunia programming sendiri, Anda akan mengenal banyak nama framework. CodeIgniter merupakan salah satunya. CodeIgniter adalah framework website yang populer di Indonesia. Hal ini sudah dibuktikan dengan banyaknya website resmi pemerintah, universitas ternama dan perusahaan lokal yang membangun website memakai framework ini seperti: www.bkddki.jakarta.go.id, www.jawapos.com, www.itb.ac.id, www.indihome.co.id, dan masih banyak lagi. Jika di total, sampai saat ini ada sekitar 17.505 web di Indonesia yang memakai CodeIgniter dan 753.660 web total untuk skala seluruh dunia.
Menguasai CodeIgniter adalah salah satu jalan terbaik untuk memulai jenjang karir yang bagus. Mengingat tingginya penggunaan CodeIgniter di Indonesia, skill yang Anda miliki setelah menguasai framework yang satu ini jelas akan sangat berguna dan dibutuhkan. Anda bisa lebih cepat mendapat pekerjaan ataupun menawarkan jasa membangun website sendiri.
Lebih bagusnya lagi, belajar CodeIgniter dasar untuk pemula bukanlah hal yang rumit. Yuk kita simak panduan belajar CodeIgniter dasar untuk pemula yang sudah kami rangkum secara lengkap di bawah ini. Selamat membaca!
Table of Contents
CodeIgniter Adalah ?
Sering kali, pekerjaan membangun sebuah website dikerjakan secara bersama-sama dengan tim kerja. Bekerja dengan tim memang akan meringankan beban kerja Anda secara pribadi.
Akan tetapi, bekerja dengan tim juga tidak dapat dilakukan secara sembarangan terutama dari segi penulisan kode programming. Jika Anda menuliskan kode programming secara sembarangan dan tidak rapi, maka besar kemungkinan pekerjaan Anda akan membingungkan saat dibaca oleh rekan kerja Anda yang lain.
Lantas bagaimana cara agar Anda dan teman kerja bisa bekerja sama melakukan coding dengan baik? Jawabannya adalah dengan menggunakan framework seperti CodeIgniter.
Framework adalah kerangka kerja untuk membangun software (seperti website) yang sudah dilengkapi dengan aneka bahan siap pakai di dalamnya. Selain itu, setiap jenis framework pasti punya aturan penggunaan di dalamnya dengan tujuan menciptakan pekerjaan ngoding yang rapi dan mudah dipahami.
CodeIgniter adalah salah satu jenis framework yang terkenal di kalangan programmer seluruh dunia. Pengertian CodeIgniter adalah sebuah framework berbasis PHP untuk membangun sebuah website.
Ada juga yang mendefinisikan pengertian CodeIgniter adalah framework website PHP yang super cepat, ringan dan kinerjanya sudah dilengkapi konsep MVC (Model View Controller).
Pada intinya, pengertian CodeIgniter adalah framework website dengan menggunakan bahasa pemrograman PHP. Otomatis, jika Anda ingin menggunakan framework ini, maka Anda harus menguasai PHP terlebih dahulu.
Keunggulan CodeIgniter
Mengapa Anda harus membangun website PHP memakai CodeIgniter? Jawabannya tidak lain karena sejumlah keunggulan yang dimiliki oleh framework website satu ini jika dibandingkan dengan framework berbasis PHP lain. Adapun keunggulan dari CodeIgniter adalah:
1. Minim Konfigurasi (Hampir Tidak Ada)
Keunggulan pertama dari CodeIgniter adalah minim konfigurasi. Bahkan banyak ahli IT menyebut CodeIgniter adalah framework yang “nearly zero configuration” (hampir tidak ada konfigurasi di dalamnya).
Meski begitu, konfigurasi tetap diperbolehkan untuk keperluan seperti menyesuaikan routing dan database.
2. Kinerja yang Cepat
CodeIgniter memiliki performa kinerja yang cepat karena sudah tidak memakai ORM dan template engine. Daya respon loading dari CodeIgniter bisa mencapai kurang dari 50 milisecond.
Performa yang sangat cepat ini juga didukung dengan ukuran CodeIgniter yang sangat kecil yakni 2MB saja.
3. Dokumentasi Lengkap dan Mudah Dipelajari
CodeIgniter tergolong sebagai framework yang mudah dipelajari karena tidak bergantung ke tools-tools tambahan seperti ORM, composer, dan template engine.
Selain itu, framework ini mempunyai dokumentasi yang sangat lengkap dan disertai user guide.
Versi CodeIgniter
Jika Anda adalah pemula, maka versi CodeIgniter mana yang harus Anda pelajari? Sampai hari ini, dunia IT mengenal 4 versi dari CodeIgniter yakni:
- CodeIgniter 1 dari EllisLab
- CodeIgniter 2 dan 3 dari BCIT
- CodeIgniter 4 dari CodeIgniter Foundation
CodeIgniter yang ke-4 adalah versi CodeIgniter yang digunakan saat ini untuk PHP 7 ke atas. Sedangkan CodeIgniter 3 bisa digunakan untuk PHP 5 serta PHP 7, namun masih dalam proses pengembangan lebih lanjut untuk update terbarunya.
Jadi, kami menyarankan Anda untuk mempelajari CodeIgniter versi 3 atau 4. Sebab, CodeIgniter versi 1 dan 2 sudah tidak dikembangkan lagi.
Dasar-Dasar Cara Kerja CodeIgniter
Setelah memahami apa itu CodeIgniter, maka pertanyaan selanjutnya sudah tentu berkisar tentang: “Bagaimana cara kerja CodeIgniter dalam membangun website?”
Seperti yang sempat disinggung pada bagian awal, CodeIgniter adalah framework yang bekerja dengan konsep MVC (Model View Controller). Metode MVC ini bekerja dengan sangat sederhana. Di sini, Controller akan memahami request atau permintaan dari user dan memberikan respon pertama terhadapnya. Respon tersebut tak lain adalah melakukan permintaan data sesuai kebutuhan user dari Model.
Sebagai gambaran awal yang lebih jelas tentang CodeIgniter, berikut dasar-dasar cara kerja framework PHP ini:
- User menginput request semisal data “B”.
- Controller menerima request > meminta Model untuk mencari data B.
- Model mencari data B di database.
- Begitu data sukses diperoleh, View akan mengubah data B menjadi tampilan yang bisa dibaca oleh user > hasil dikirim ke browser.
- User menerima data B.
Jika metode di atas diaplikasikan langsung pada praktek nyatanya dalam sebuah website, maka website yang dibangun dengan CodeIgniter akan bekerja seperti gambaran ini:
- User mengajukan request ke web > request diarahkan ke index.php.
- Routing menentukan alur request. Dari sini perjalanan akan terbagi 2:
- Kalau halaman web yang diminta ada pada caching (sudah pernah ditelusuri sebelumnya), maka routing akan mengarahkan ke caching > menampilkan halaman yang sudah tersimpan di cache ke user.
- Kalau routing belum pernah mengakses halaman yang diminta > mengarah ke security > data-data user di filter di security > diarahkan ke Controller.
- Controller memanggil Model, library, tools, helper sesuai request > mencari data dimulai.
- View menampilkan hasil pencarian data sesuai permintaan > user bisa melihat halaman web sesuai request > halaman web akan tersimpan ke cache untuk mempermudah penelusuran yang sama di lain waktu (tanpa perlu melewati Controller lagi seperti di tahap 2a). Simpel sekali, bukan?
Struktur Folder dan URL CodeIgniter
Pembahasan dasar-dasar CodeIgniter yang terakhir adalah tentang struktur folder dan URL. CodeIgniter terkenal sebagai framework dengan banyak folder. Setiap folder ini pun mempunyai fungsi yang berlainan. Jadi sebagai pelajar pemula, sangat penting untuk mengenal fungsi dari setiap folder CodeIgniter.
Pada dasarnya, ada 3 folder utama dari CodeIgniter yakni system, application dan user_guide.
System
System adalah folder CodeIgniter yang berfungsi untuk membangun framework CodeIgniter. Oleh sebab itu folder ini sama sekali tidak boleh Anda ubah karena akan otomatis mengubah fungsi dari framework dan menjadikan sistemnya kacau balau.
System terdiri dari sejumlah folder lain yakni:
1. Database
Database adalah folder untuk menyimpan driver database terkonfigurasi dan berkaitan dengan Models di Application.
2. Core
Core adalah folder utama tempat semua proses kerja CodeIgniter berlangsung.
3. Language
Language mengatur bahasa yang dipakai di CodeIgniter.
4. Fonts
Sesuai namanya, Fonts berisi aneka font atau tipografi untuk proses coding web.
5. Libraries
Berisi library yang telah dikonfigurasikan dengan CodeIgniter.
6. Helpers
Terakhir, Helpers dipakai untuk membaca konfigurasi helper (seperti URL, cookies, dan lainnya) yang terdapat pada Helpers di Application.
Application
Application adalah folder yang paling sering dipakai dalam proses ngoding website, terutama untuk keperluan menambah kode di back end dan front end. Sama seperti System, Application juga mempunyai sejumlah folder di dalamnya yakni:
1. Controllers
Controllers digunakan untuk menyimpan coding yang mengatur kinerja dan proses web.
2. Config
Berisi seluruh konfigurasi web (URL, setting library, database, dan seterusnya)
3. Cache
Cache berisi halaman website yang pernah diakses user sebelumnya dan otomatis disimpan ke cache browser.
4. Logs
Logs dipakai untuk menampilkan catatan (log) dari setiap perubahan coding pada web.
5. Core
Core adalah folder untuk menyimpan aneka konfigurasi tambahan di web.
6. Hooks
Hooks adalah folder untuk mempermudah modifikasi framework sebab dapat dipakai untuk melakukan perubahan sistem.
7. Views
Views dipakai untuk bagian front end (membangun tampilan dari website). View memuat banyak file HTML.
8. Models
Models adalah media komunikasi dengan database. Di sini terdapat banyak file berisi perintah untuk proses manipulasi database.
9. Third_Party
Folder ini dipakai untuk menyimpan plugin tambahan yang dibutuhkan saat pengembangan web.
10. Helpers
Helpers adalah folder pusat fungsi dan juga pemberi perintah-perintah tambahan pada web.
User Guide
Folder terakhir adalah user_guide. Folder user_guide adalah folder-folder tambahan yang memuat dokumentasi pada CodeIgniter. Berbeda dengan dua jenis folder sebelumnya, untuk menggunakan atau melihat dokumentasi pada CodeIgniter, Anda cukup menambahkan kode: /user_guide/ di URL web. Nantinya dokumentasi CodeIgniter pun akan tampak secara otomatis.
Lalu bagaimana dengan struktur URL di CodeIgniter? CodeIgniter mempunyai struktur URL yang rapi. Contohnya adalah: base-url/index.php/class/function. Jika dimisalkan ke website yang Anda buat, struktur URL-nya bisa seperti: localhost/codeigniter-adalah/index.php/user/add.
Struktur URL tersebut dapat dipecah sebagai berikut:
- Base-url = localhost/codeigniter-adalah/
- php
- Class = user
- Function = add
Demikianlah pembahasan kali ini tentang CodeIgniter dasar untuk pemula. Dengan rajin membaca banyak referensi dan berpraktek, dijamin Anda akan semakin cepat bisa ngoding memakai framework CodeIgniter. Selamat mencoba!
Tertarik untuk belajar CodeIgniter lebih lanjut? Nantikan pembahasan selanjutnya bersama artikel menarik dan informatif lainnya seputar dunia IT hanya dari website Appkey.id, ya. Sampai jumpa lagi!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.