Last Updated on December 29, 2021 by
Pada era digital ini banyak orang yang mulai menyadari bahwa aplikasi tidak hanya bisa digunakan melainkan bisa dikembangkan secara pribadi. Selain itu dengan mengembangkan aplikasi banyak orang juga yang mulai menyadari bahwa kegiatan tersebut bisa mendatangkan banyak keuntungan. Tapi tentu sebelum mendapatkan keuntungan tersebut seseorang harus terlebih dahulu memahami alur serta proses dasar pengembangan aplikasi.
Table of Contents
Proses Dasar Pengembangan Aplikasi
Tahap dasar dari proses pengembangan aplikasi bisa dimulai dari tahap desain sampai menentukan tujuan serta menentukan platform yang ingin digunakan. Lalu dilanjutkan dengan mulai menerapkan semuanya ke dalam sdk atau software developing kit. Dimana nantinya semua ide-ide yang sebelumnya sudah ada akan mulai disusun dan dilihat baik dan buruknya.
Proses tersebut dinamakan dengan pengembangan sebuah prototipe. Lalu selanjutnya masuk ke dalam proses melakukan integrasi terhadap alat analisis yang sesuai. Pada saat ini semuanya akan dilakukan seperti pengujian dan lain sebagainya. Akan ada tahap dimana lingkungan pengembangan juga dibutuhkan, salah satu yang termasuk di dalamnya adalah masalah biaya. Semua proses ini masuk ke dalam proses dasar pengembangan aplikasi.
Metode yang Bisa Digunakan Untuk Pengembangan Aplikasi
Dalam melakukan pengembangan aplikasi seperti beberapa tahap di atas maka perlu menggunakan metode yang terbaik. Ada dua metode yang menjadi kegemaran masyarakat untuk digunakan dalam pengembangan aplikasi. Metode pertama adalah waterfall (air terjun), serta yang kedua adalah agile (tangkas). Kedua metode tersebut akan dibahas lebih lanjut disini.
1. Metode Air Terjun
Untuk metode yang pertama ini sebenarnya bisa dibilang bahwa ini merupakan metode kuno, tapi urung ditinggalkan karena dirasa masih bisa digunakan dengan optimal. Dimana metode ini memiliki lima tahap utama dalam pengembangan aplikasinya. Dimulai dari tahap analisa kebutuhan, desain, penulisan kode program (penerapan), pengujian program serta tahap terakhir yaitu pemeliharaan.
Pertama kali metode ini diperkenalkan ke publik pada tahun 1970 oleh seseorang yang bernama Royce. Inti dari metode ini sebenarnya sangat sederhana yakni cara kerja pengembangan sistem haruslah mengalir seperti air terjun. Dalam artian semua metodenya dilakukan secara bertahap, dan tidak bisa tumpang tindih antara satu tahap dengan tahapan lainnya.
Pada tahap ini perencanaan yang matang sangat diperlukan. Dimulai dari menentukan desain mana yang terbaik, sampai tujuan aplikasi itu dibuat. Semuanya harus telah terlebih dahulu dipersiapkan agar proses yang runut dari metode ini akan lebih mudah untuk dijalankan. Setelah desain selesai, akan melalui implementasi, pengujian, dan pengiriman. Desain sering dilakukan sebelum, sesudah atau bersamaan dengan desain eksternal.
2. Metode Agile (Tangkas)
Selanjutnya adalah metode tangkas atau agile. Sesuai dengan namanya metode ini menerapkan pemotongan jalur atau pemangkasan proses. Dimana setiap langkah yang dilakukan akan dipadatkan sehingga proses pengerjaan pengembangan aplikasi dapat dilakukan dengan lebih cepat. Dalam hal ini sangat dibutuhkan kesiapan dan juga ke tanggapan dari pihak pengembang ketika sedang melakukan pengembangan terhadap aplikasi.
Agile ini memiliki pengertian kurang lebih cepat, dan juga ringkas. Dimana semua metode kuno yang sebelumnya selalu dilakukan secara bertahap. Meskipun begitu bukan berarti metode ini tidak memikirkan terkait kualitas aplikasi. Metode ini tetap memikirkan hal tersebut karena agile juga memiliki makna kewaspadaan. Dimana semua pengembang harus waspada terhadap resiko apapun.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Air Terjun
Sebelumnya sudah dibahas terkait pengertian secara sekilas apa itu sebenarnya metode waterfall. Sehingga pembahasan kali ini akan membahas lebih dalam kelebihan dan juga kelemahan dari metode ini. Dengan begitu calon pengembang bisa lebih memahami metode ini secara lebih mendalam, dan bisa juga sebagai bahan referensi sebelum menentukan pilihan.
1. Prosesnya Bersifat Berurutan
Hal pertama yang menjadi kelebihan dari metode ini adalah sifatnya yang runut. Dimana ketika seseorang sedang melakukan proses pengembangan semua proses harus dipastikan selesai satu persatu terlebih dahulu. Baru nantinya seseorang itu bisa lanjut lagi ke proses selanjutnya. Dengan begitu proses akan lebih rapi dan juga tertata.
2. Setiap Proses Memiliki Spesifikasinya Sendiri
Karena dilakukan secara bertahap tentu setiap proses yang ada di dalam metode waterfall ini tanpa disadari akan memiliki keunikannya tersendiri. Sehingga bisa dibilang jika setiap proses pada metode ini pasti memiliki spesifikasinya tersendiri. Jadi akan ada keunikan dan juga kekuatan dari setiap proses tersebut. Karena memang semuanya dibuat satu persatu.
3. Tidak Akan Terjadi Tumpang Tindih Antar Setiap Prosesnya
Terkadang ketika membuat suatu hal tidak hanya aplikasi, banyak orang yang sering melangkar langkah demi memangkas waktu yang digunakan. Terkadang hal itu memang baik, tapi sering terjadi pada beberapa orang justru membuat pekerjaannya menjadi tercecer. Alhasil semua target yang telah ditetapkan justru hancur berantakan dan ada tumpang tindih antar setiap prosesnya.
4. Masih Sangat Bagus Untuk Digunakan
Kelebihan terakhirnya adalah kekuatan dari waterfall ini tidak perlu diragukan. Karena sebagai metode lama, metode air terjun ini masih bisa digunakan bahkan untuk tipe aplikasi yang sedang trend di zaman ini. Sehingga meskipun sudah digunakan pada beberapa dekade sebelumnya, tapi tetap saja metode ini masih layak untuk menjadi pilihan.
5. Biaya Cenderung Mahal
Kekurangan dari metode waterfall ini, yang pertama ada dari segi biaya. Dimana biaya yang dibutuhkan untuk metode ini cenderung mahal. Hal ini terkait dengan proses yang dilalui harus dilakukan satu persatu. Sehingga tentu pada setiap proses tersebut akan ada pengeluaran yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Jadi dana yang dikeluarkan lumayan besar.
6. Riset yang Dilakukan Memakan Banyak Waktu
Sebenarnya untuk kelemahan yang satu ini tidak hanya terkait dengan proses saja tapi juga sebelum proses itu dilakukan. Karena setiap prosesnya harus runut, maka semua data sudah harus dikumpulkan dengan rapih tidak boleh ada yang tercecer. Karena dengan begitu proses baru bisa dijalankan dengan baik. Jadi tentunya dalam proses pengumpulan data atau riset ini memakan waktu yang lebih lama.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Tangkas (Agile)
Apabila tadi sudah dibahas terkait kelebihan serta kekurangan yang terdapat pada metode waterfall, maka sekarang saatnya untuk beralih ke metode agile. Dalam pembahasan kali ini masih sama seputar kelebihan dari kekurangan dari metode agile. Dengan harapan bisa menjadi referensi bagi pembaca dan juga calon pengembang yang masih bingung dalam menentukan mode yang ingin digunakan.
1. Memberikan Kepuasan Lebih Kepada Klien
Karena sifatnya yang lebih mudah dan fleksibel baik itu dalam proses pengembangan dan tekniknya, maka banyak klien yang akan merasa puas. Sebab proses ini dianggap tidak bertele-tele. Namun begitu produk hasil dari metode yang satu ini tetap memiliki kualitas yang terbaik. Apalagi jika tim pengembang sudah sigap apabila terjadi perubahan, maka hasilnya bisa lebih optimal.
2. Resiko Kegagalan Terhadap Penerapan Dapat Dikurangi
Ketika sampai pada tahap implementasi metode yang ini memiliki kemungkinan yang sangat kecil terhadap suatu kegagalan. Ini juga terkait dengan ketangkasan dari pihak tim pengembang. Pada metode ini akan ada suatu sistem yang berfungsi sebagai proteksi apabila penerapan dirasa sulit. Nantinya dengan proteksi tersebut resiko kegagalan dapat dikurangi persentasenya dengan lumayan.
3. Kerugian yang Ditanggung Relatif Kecil
Karena waktu yang dibutuhkan saat proses pengembangan berlangsung, maka apabila terjadi kegagalan kerugian yang ditanggung relatif kecil. Hal ini disebabkan pengembang tidak terlalu banyak membuang dananya pada setiap tahap dan proses dari metode ini. Dengan begitu apabila terjadi kesalahan yang disebabkan karena ketidak sengajaan, maka tidak perlu takut merugi terlalu banyak.
4. Pembangunan Sistem Bisa Dilakukan Lebih Cepat
Ini terkait dengan nama lain dari metode ini yaitu cepat dan juga tangkas. Dimana metode ini berbeda dengan waterfall karena tidak harus dilakukan secara urut. Dengan kata lain pengembang bisa meloncati beberapa tahapan yang dirasa tidak penting dan hanya bentuk formalitas saja. Sehingga penerapannya sebenarnya hanya membuang-buang waktu. Semua itu bisa dilewati dengan mudah.
5. Tidak Bisa Ditentukan Dengan Pasti Kapan Waktu Rilis
Tapi meskipun kelihatannya banyak kelebihan, ternyata metode yang satu ini juga punya kekurangan. Pertama adalah metode ini tidak bisa memberikan waktu yang pasti kapan aplikasi bisa dirilis. Karena memang dalam metode ini langkah yang dilakukan tidak runut. Sehingga kadang ada saja hal yang tertinggal serta menyebabkan proses perilisan aplikasi menjadi tidak jelas. Terkadang bisa dipercepat atau diperlambat.
6. Rentan Terhadap Perubahan
Sifat dari agile ini tanggap, sehingga setiap perubahan yang terjadi baik itu pada sistem operasi atau apapun akan dengan mudah diterima. Hal ini menyebabkan tim pengembang harus siap setiap saat. Karena khawatir jika sewaktu-waktu terjadi perubahan yang sebelumnya tidak diberitahukan. Tidak jarang juga karena perubahan ini ada beberapa hal yang sudah dipersiapkan tapi tidak bisa digunakan.
Tiga Hal yang Perlu Diingat Ketika Melakukan Pengembangan Aplikasi
Pertama adalah dengan memastikan bahwa semua syarat serta dokumen yang dibutuhkan sudah lengkap. Hal ini tidak hanya sekedar basa-basi formalitas saja. Karena pada sistem operasi tertentu kelengkapan menjadi suatu keharusan. Bukan tidak mungkin jika aplikasi mengalami penolakan hanya karena dokumen tidak lengkap. Pastikan juga bahwa aplikasi bebas dari masalah hukum.
Hal kedua yang perlu diingat adalah ketika melakukan pengembangan bersama suatu tim, maka pastikan untuk tetap membagikan setiap prosesnya kepada tim pengembang. Dimulai dari persentase keberhasilan sampai hasil dari preview nantinya dari pihak sistem operasi. Semua hal tersebut harus terus dikabarkan secara berkala agar hasil yang ada bisa ditingkatkan lagi dan dibenahi jika belum sesuai.
Terakhir adalah memahami kebutuhan klien dan juga perusahaan yang bersangkutan. Beberapa perusahaan yang bersangkutan biasanya adalah sistem operasi yang ingin dijadikan tempat pemasaran. Lalu selanjutnya penyedia jasa platform yang ingin digunakan, semuanya. Perhatikan hal detail yang terlihat tidak penting, tapi ternyata bisa memberikan dampak yang luar biasa. Karena nantinya itu akan sangat berpengaruh.
Jadi itulah perbandingan dari kedua metode pengembangan aplikasi yang cukup populer dan bisa digunakan oleh siapa saja. Seperti yang sudah dibahas di atas bahwa kedua metode tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semuanya dikembalikan lagi kepada si pengembang. Karena aplikasi yang baik merupakan hasil pemikiran dan kerja keras dari pengembang.
Jika Anda ingin tahu lebih banyak informasi tentang pengembangan aplikasi, kunjungi Web App di https://appkey.id/ atau download aplikasinya di Google Play Store secara gratis!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.