Last Updated on October 26, 2020 by
Setelah berbulan-bulan bekerja keras membuat software atau perangkat lunak, kini, software Anda sudah siap untuk dirilis dan digunakan banyak orang. Namun saat Anda mengecek laporan keuangan, barulah Anda menyadari bahwa ada begitu banyak biaya yang Anda keluarkan selama proses pengerjaan hingga perilisan software!
Apa yang sesungguhnya terjadi? Mengapa bisa terjadi pembengkakan biaya setelah merilis software?
Jangan panik dan khawatir, sebab kejadian ini sesungguhnya memang sering terjadi saat mengembangkan suatu software. Meroketnya biaya untuk suatu software dikarenakan adanya “biaya-biaya tersembunyi” yang belum Anda sadari saat mengembangkan software. Oleh sebab itu, Anda harus mencari tahu biaya-biaya tersembunyi ini agar bisa mengantisipasi kehadirannya kelak setelah merilis software. Hanya dengan cara itu Anda bisa mengatur jumlah tagihan dan pengeluaran untuk kebutuhan software agar tidak membengkak.
Kekeliruan umum dari para pengembang software pemula adalah mengira semua kebutuhan finansial telah lunas begitu proyek software selesai dan diluncurkan ke masyarakat. Tak sedikit juga dari mereka yang mengira bahwa seiring berjalannya waktu setelah software dirilis, maka biaya serta kebutuhan perangkat lunak tersebut akan semakin berkurang jumlahnya bahkan mencapai nihil. Sayangnya, di dunia nyata prosesnya tidak seperti itu.
Mungkin Anda bertanya-tanya mengapa software yang telah selesai dikembangkan dan dirilis masih saja menghabiskan biaya tambahan? Untuk memudahkan pemahaman Anda, mari ambil analogi sederhana seperti ini:
Katakanlah Anda men-upgrade hunian Anda. Anda pindah dari menyewa apartemen secara bulanan ke membeli sebuah rumah pribadi. Sekarang, Anda sudah memiliki rumah pribadi yang membebaskan dari kebutuhan membayar uang sewa bulanan. Apakah sekarang Anda berasumsi bahwa biaya serta kebutuhan hunian juga ikut berkurang? Jawabannya sudah jelas tidak.
Ingin membuktikan? Coba lihat nominal tagihan Anda. Tagihan air, gas, listrik, internet, dan lain sebagainya justru meningkat sebab saat ini, rumah Anda berukuran lebih besar ketimbang kamar apartemen kecil yang Anda huni sebelumnya. Semakin besar ukuran rumah, maka akan semakin banyak biaya untuk pemeliharaannya, bukan? Belum lagi jika Anda memiliki hal lain di rumah yang harus turut dirawat, seperti kebun belakang atau taman depan rumah. Tentunya hal ini akan menghabiskan lebih banyak uang.
Nah, pengembangan software pun kurang lebih sama seperti itu.
Terlepas dari besar ataupun kecilnya proyek software yang Anda garap, selalu ada beberapa biaya tambahan yang harus Anda keluarkan secara berkala. Kebanyakan para pengembang software terlalu sibuk mengejar dan berfokus pada peringkat serta penilaian masyarakat terhadap perangkat lunak ciptaan mereka. Kesibukan ini seringkali menyebabkan para pengembang software melupakan sekumpulan biaya tersembunyi yang harus diantisipasi setelah perilisan piranti lunak tersebut.
Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan top 5 biaya tersembunyi yang mengintai setelah software Anda dirilis. Setelah memahami rincian biaya-biaya ini, Anda dapat mengantisipasi kehadirannya untuk mencegah tagihan membengkak!
Table of Contents
Menggaji Karyawan dalam Tim
Siapa yang membuat dan mengembangkan software Anda? Umumnya suatu software dikembangkan oleh sekumpulan orang yang tergabung dalam sebuah tim. Nah, meskipun software telah sukses dirilis, anggota dalam tim kerja Anda masih akan terus memantau dan memelihara perkembangan software, bukan?
Suatu software akan terus berevolusi di masyarakat dan pasar seiring dengan hadirnya beragam peluang untuk meningkatkan kemampuan ke arah yang lebih baik. Selain itu, visi dan misi Anda untuk software yang dikembangkan akan terus ter-upgrade mengikuti kebutuhan serta permintaan para pengguna atau konsumen.
Saat memutuskan terjun ke dunia teknologi, satu hal yang harus Anda ingat betul adalah: teknologi yang stagnan (berhenti berkembang) sama dengan kematian teknologi itu sendiri. Coba perhatikan perusahaan ternama seperti Facebook, Google, Twitter dan perusahaan raksasa lainnya di luar sana. Mereka semua bisa meraih kesuksesan besar karena berhasil mengembangkan software yang baik dan senantiasa up to date.
Perusahaan-perusahaan tersebut telah berhasil mengembangkan segala macam fitur unggulan yang menjadi jawaban atas kebutuhan dan permintaan konsumen. Tentunya, mereka tidak akan berhenti mengembangkan software perusahaan sampai di titik tersebut saja. Perusahaan-perusahaan software besar ini sudah pasti memiliki segudang orang dalam tim mereka yang selalu bekerja mengembangkan versi terbaru sekaligus yang lebih baik dari software perusahaan. Ya, sekarang Anda telah melihat bahwa pekerjaan pengembangan suatu software tidak akan pernah ada habisnya.
Contoh lain, lihatlah betapa sering sebuah aplikasi mobile mengalami update dan perbaikan ke versi terbaru? Secara kasarnya, sekitar 30% aplikasi mengalami update sekali dalam sebulan. 53% lainnya baru menerima update setiap enam bulan sekali.
Intinya, para karyawan dalam tim Anda akan terus bekerja meskipun software telah selesai dibuat. Hanya merekalah yang siap bertugas mengurus segala jenis perbaikan kerusakan, update fitur baru, menanggapi keluhan serta kebutuhan pelanggan, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan keberlangsungan software rilisan perusahaan Anda. Jadi, semasih orang-orang ini bekerja dalam tim, Anda akan terus mengeluarkan uang bayaran sebagai upah atas kontribusi mereka.
Sekarang sudah mengerti, ‘kan, mengapa Anda tidak bisa memberhentikan anggota dalam tim Anda begitu saja seusai software dirilis? Jika Anda melakukannya, dapat dipastikan software Anda akan “mati” secara perlahan-lahan.
Ingat! Untuk bisa bertahan serta unggul di pasar persaingan software yang padat dan kompetitif, produk yang Anda miliki harus terus berkembang menjadi lebih baik.
Namun bukan berarti situasi dan kondisi perusahaan tidak memungkinkan Anda untuk melakukan perubahan terhadap struktur tim kerja. Anda bisa saja sewaktu-waktu mengurangi kapasitas staf, seperti yang awalnya memiliki 5 tenaga teknisi saat pengembangan, kini Anda hanya memerlukan 3 orang untuk proses pemeliharaan. Namun secara keseluruhan, struktur tim kerja Anda masih tersusun oleh elemen yang lengkap seperti teknisi, tenaga professional QA, DevOps, desainer, manajer proyek, dan lain sebagainya.
Jadi, bagi Anda yang baru ingin terjun ke dunia pengembangan software, jangan lupa untuk mempertimbangkan biaya pengembangan pasca-perilisan perangkat lunak. Lakukan budgeting untuk pengeluaran tetap karyawan sebab proses pengembangan software Anda tidak akan pernah selesai.
Biaya Hosting
Selanjutnya, Anda harus mengantisipasi biaya hosting. Biaya ini harus sudah Anda perkirakan saat merumuskan jumlah biaya awal untuk proyek.
Biaya ini muncul dari hosting server yang digunakan untuk software Anda. Nantinya, Anda akan memiliki server email, server push notification, server analitik, server integrasi, dan server lainnya yang bergantung pada jenis aplikasi yang dikembangkan.
Untuk pembayaran biaya hosting sendiri, kemungkinan besar Anda akan mendapati sebuah perusahaan yang memberikan sebuah produk atau SaaS yang Anda akan bayar di setiap bulannya. Atau, Anda melakukan hosting perangkat lunak di sistem awan (cloud system) pada perusahaan seperti Amazon Web Services. Namun akan ada biaya bulanan untuk jenis hosting yang seperti ini juga.
Anda tidak hanya akan mengalami penambahan biaya pasca perilisan software, biaya tersebut akan naik seiring dengan membesarnya skala perusahaan. Oleh sebab itu, sangat penting bagi Anda untuk mempersiapkan dana terkait masalah ini dari awal. Selain itu akan ada juga biaya hosting berkelanjutan yang berlangsung guna memelihara kinerja host.
Jika server Anda dihosting di sistem awan (cloud system), Anda masih akan memerlukan staf yang bekerja di tim untuk menangani server tersebut. Penjelasan ini berkaitan kembali dengan poin sebelumya, soal pentingnya untuk terus mempekerjakan serta menggaji staf selama software masih dikembangkan.
Pemeliharaan
Sebelum proses peluncuran software, Anda tentunya telah mengecek serta memastikan seluruh sistem dalam piranti lunak buatan Anda sudah mampu bekerja dengan baik. Semua bug telah ditemukan dan diperbaiki, dan kini pekerjaan Anda sudah selesai, benar?
Sayang sekali kenyataannya hal tersebut tidak selalu benar, terutama di ruang aplikasi mobile.
Meskipun Anda mungkin telah memperbaiki bug untuk perangkat atau sistem operasi tertentu, nyatanya suatu perangkat teknologi terus berevolusi dari waktu ke waktu. Ketika hal ini terjadi, software atau aplikasi Anda dapat mengalami ketertinggalan. Bahkan dalam 1 tahun pertama pemeliharaan software, biaya yang dikeluarkan seringkali tidak sedikit. Mungkin sekarang Anda bertanya-tanya, mengapa pemeliharaan suatu software bisa jadi sangat mahal? Untuk apa persisnya biaya besar yang dikeluarkan oleh perusahaan di setiap tahunnya?
Ada cukup banyak hal dari software yang harus Anda senantiasa perbaharui menurut aturan-aturan aplikasi yang terus dikeluarkan dan diperbaharui oleh Apple dan Google. Mau tak mau agar dapat terus bertahan, aplikasi Anda harus menyesuaikan dengan aturan-aturan yang mereka buat. Peraturan-peraturan ini bisa saja mengenai ranah kualitas aplikasi Anda, keamanan aplikasi, atau privasi penggunaan aplikasi Anda. Semua aturan ini dapat terus berubah dari waktu ke waktu.
Beberapa aturan seputar kepatuhan aplikasi yang berlaku antara lain:
- Aturan GDPR di Eropa
- Aturan CCPA di California
- aturan ADA di seluruh Amerika Serikat
- Aturan internasional
- Aturan PCI
- Aturan HIPAA, dan masih banyak lainnya. Alhasil, software Anda perlu selalu diperbaharui sebab aturan-aturan akan selalu menyesuaikan diri seiring berjalannya waktu.
Refactoring
Refactoring adalah sisi lain dari pemeliharaan software yang juga tak kalah harus diperhatikan. Ide dasar dari refactoring adalah Anda menulis kode-kode yang cukup baik untuk sebatas lulus pengujian dasar aplikasi, aturan kepatuhan, keterbatasan aplikasi, dan lainnya. Kemudian setelah beberapa saat pasca perilisan software, Anda bisa membuka kode tersebut kembali dan mengubahnya atau bahkan menghapusnya.
Beberapa kode yang Anda masukkan ke dalam software selama pengembangan mungkin memang sudah “cukup baik” pada saat itu. Tetapi saat Anda meninjaunya kembali, kode tersebut bisa jadi harus ditulis ulang agar mampu mengelola beban traffic baru seiring dengan berkembangnya bisnis Anda.
Sebenarnya, masalah ini justru merupakan pertanda baik sebab memberi tanda bahwa aplikasi Anda telah berkembang lebih besar dan baik. Tetapi, Anda masih perlu mengantisipasi biaya tambahan yang mungkin muncul kala proses ini berlangsung.
Berikut ini adalah contoh analogi lain. Semisal Anda memiliki perusahaan percetakan komersial. Printer utama Anda saat ini mampu mencetak 5.000 selebaran per hari. Lambat laun printer tersebut mulai rusak, sehingga Anda memilih memperbaikinya dengan solusi “Band-Aid” (alas solusi mudah, murah, dan praktis yang diyakini setiap orang bisa mengatasi segala jenis masalah).
Anda tahu bahwa perbaikan ini bisa membuat mesin kembali memproduksi 5.000 selebaran per hari. Tetapi jika Anda ingin mampu memproduksi hingga 10.000 selebaran, solusi Band-Aid tidak akan cukup. Anda harus rela merogoh kocek lebih.
Nyatanya, tidak banyak orang juga yang rela merogoh kocek dalam-dalam untuk melakukan suatu upgrade. Hanya saja, ketika Anda berani rela melakukannya, bisnis harian Anda dapat melonjak hingga dua kali lipat. Tetapi, keuntungan tersebut tentunya harus terus diimbangi dengan tambahan biaya pemeliharaan yang telah direncanakan dengan baik.
Pelatihan
Pelatihan tenaga kerja merupakan biaya tersembunyi yang paling sering disepelekan oleh para pengembang software. Ini dikarenakan mereka sering menganggap setiap orang dalam tim kerja akan selalu bertahan. Pola pikir ini merupakan suatu kesalahan besar. Kenyataannya, bagaimana Anda bisa yakin sekaligus menjamin bahwa setiap pegawai Anda di perusahaan tidak akan berhenti atau mengundurkan diri kelak?
Anda tidak akan pernah tahu jika kelak, beberapa staf Anda akan membuat keputusan karir sendiri termasuk meninggalkan Anda. Atau Anda merasa tidak puas dengan kinerja anggota tim yang lain, dan alhasil, Anda memecatnya. Hal-hal seperti ini merupakan sesuatu yang biasa saat menjalankan bisnis. Akan selalu ada perubahan dalam sistem personil.
Apa yang terjadi ketika Anda akhirnya kehilangan seseorang yang memiliki pengetahuan domain yang penting? Anda harus memberikan pelatihan kepada pegawai yang lain. Jangan berasumsi bahwa siapa pun yang Anda pekerjakan selain orang tersebut akan dapat mengganti posisinya segera.
Hanya karena seseorang adalah ahli IT yang baik, bukan berarti secara otomatis mereka memahami sistem kerja perangkat lunak Anda. Alih-alih, mereka adalah ahli IT yang mamppu memahami sistem perangkat lunak yang mereka kembangkan jadi belum tentu mereka mengerti pekerjaan milik orang lain.
Oleh sebab itu, dibutuhkan waktu bagi mereka untuk memahami model dari bisnis Anda, kedalaman teknis, infrastruktur, dan komponen lain yang menyusun perangkat lunak Anda.
Hal lain lagi yang harus Anda ketahui adalah: Anda harus siap-siap merogoh dompet cukup dalam guna memberi pelatihan berkualitas kepada para pegawai baru. Mungkin Anda berpikir bahwa mudah sekali untuk menemukan tenaga di bidang IT saat ini, sebab profesi di ranah teknologi sedang naik daun.
Jadi Anda beranggapan bisa menemukan para tenaga kerja baru di mana saja dan kapan saja. Jika Anda masih meyakini hal ini, sebaiknya ubah dulu pemikiran tersebut. Nyatanya, meskipun Anda berhasil mendapatkan tenaga kerja yang paling pintar atau terahli sekalipun di bidang teknologi, mereka tidak akan serta merta bekerja efektif dalam tim setelah mereka bergabung. Mereka tetap akan membutuhkan waktu untuk beradaptasi.
Lalu, bagaimana Anda bisa menghindari biaya pelatihan tenaga kerja yang mahal ini? Salah satu cara efektifnya yakni dengan sebisa mungkin menghindari setiap poin kegagalan sumber daya manusia. Anda tentunya tidak ingin mengandalkan satu server saja untuk menjalankan seluruh aplikasi mobile Anda, bukan? Sebab kalau server tersebut mati, otomatis aplikasi juga akan mati total. Prinsip yang serupa juga dapat diterapkan untuk tenaga kerja.
Jika Anda memiliki satu orang pegawai yang kaya akan pengetahuan domain, bagaimana jika kelak orang tersebut mengalami kecelakaan tertabrak oleh bus? (Bukan mendoakan, tetapi masa depan memang tidak bisa kita prediksi). Seandainya hal tersebut terjadi, bisakah Anda dan bisnis Anda tetap berjalan tanpa bantuan orang tersebut?
Agar lebih aman, gunakanlah sistem Cross-Train. Pastikan kapasitas orang yang bekerja dalam satu divisi di perusahaan Anda tidak minimal. Selalu miliki setidaknya satu orang cadangan. Jika Anda hanya membutuhkan minimal dua orang untuk suatu divisi, maka Anda mungkin harus mempekerjakan orang ketiga. Jadi, jika satu orang kelak berhenti dari pekerjaannya, Anda masih memiliki cukup tenaga kerja untuk beroperasi. Ibaratnya, Anda masih bisa mempekerjakan orang lain di tim sebagai “ban cadangan”.
Andaikan diri Anda memiliki sebuah toko ritel. Anda hanya perlu 2 orang di konter per shiftnya 2 di pagi hari dan 2 di sore hari. Akankah Anda sebaiknya mempekerjakan 4 orang saja? Tentu tidak. Jika seseorang dari tim berhenti, dipecat, cuti, atau sakit, otomatis Anda akan kekurangan tenaga kerja. Alhasil, semisalpun Anda hanya perlu 2 orang untuk mengoperasikan toko di setiap shiftnya, memiliki karyawan ketiga yang telah terlatih terkait sistem operasional kerja merupakan pilihan yang lebih aman.
Analogi di atas sering diadaptasi dan ditekankan dalam pengaplikasiannya di dunia pengembangan perangkat lunak, terlebih jika orang yang pergi memegang semua pengetahuan penting yang dibutuhkan oleh perusahaan. Pelatihan orang baru bisa jadi hampir mustahil untuk dilakukan kalau tidak ada seorangpun yang memiliki informasi atau pengetahuan untuk diajarkan.
Biaya Strategis
Biaya strategis muncul setiap kali bisnis Anda melihat adanya peluang pasar baru. Anda perlu menyesuaikan diri dengan cepat untuk memastikan bahwa produk Anda sungguh-sungguh dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan pasar. Sering kali, kebutuhan pasar bersifat sensitif terhadap waktu alias sangat cepat. Jadi saat Anda menunggu enam bulan untuk mengambil suatu tindakan, mungkin saat realisasi nanti, perusahaan Anda justru sudah ketinggalan jauh. Dalam hal teknologi, hanya 34% perusahaan yang selalu berusaha untuk mendapatkan keuntungan selaku “pembuat langkah pertama”.
Jika Anda termasuk dalam kategori tersebut, maka itu adalah berita baik! Sebab, posisi ini dapat memberikan software Anda keuntungan yang signifikan terutama dari segi persaingan. Namun di sisi lain, biaya strategis akan turut hadir dalam jalur kerja dan secara tak langsung memaksa Anda untuk menyusun ulang skala prioritas.
Anda mungkin perlu mempekerjakan beberapa orang tambahan untuk memastikan perusahaan mampu mencapai target tepat waktu. Jadi, antisipasi biaya tersembunyi yang satu ini tak kalah penting.
Terkadang pun Anda perlu bekerja lebih keras di elemen-elemen tertentu agar mampu bekerja sesuai dengan timeline yang dibuat. Pada dasarnya, Anda akan melakukan “hacking” untuk mencapai jalan pintas menuju solusi yang bisa dibawa ke tangan konsumen sesegera mungkin.
Setelah software sampai di pasaran, sadar atau tidak, Anda telah mengeluarkan suatu “utang teknis.” Anda perlu meninjau kembali serta menilai ulang platform untuk memastikan bahwa pengeluaran baru tersebut telah sesuai dengan kebutuhan peningkatan perusahaan. Semua biaya yang digunakan untuk memajukan perusahaan ini jatuh ke dalam kategori “biaya strategis”.
Selayaknya bisnis-bisnis lain, Anda harus tahu ke usaha software ini memang menjanjikan—tetapi tidak berarti terjamin aman untuk selamanya. Usaha yang telah Anda bangun dapat “jatuh” kapan saja dalam beragam cara. Sekarang Anda perlu mundur sejenak dan membangun kembali atau refactor usaha Anda; seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya perihal biaya pemeliharaan perangkat lunak.
Alasan mengapa biaya strategis sangat penting untuk diantisipasi tak lain karena hal ini memberikan kesempatan dan keuntungan bagi perusahaan untuk maju. Jika Anda memiliki visi misi perusahaan yang terus maju ke depan, Anda bisa “menerkam” beragam kesempatan untuk maju segera setelah peluang tersebut muncul. Tentunya Anda tidak ingin kesempatan menjadi sukses justru terlewat sia-sia hanya karena masalah finansial, bukan?
Tips dan Praktik Terbaik untuk Bersiap Menghadapi Biaya Software Tersembunyi
Sekarang setelah Anda memahami 5 biaya tersembunyi pasca-peluncuran software, tiba saatnya untuk berbagi beberapa tips yang akan membantu Anda membuat rencana yang sesuai untuk mengantisipasi hadirnya biaya tambahan.
Menghabiskan uang setelah peluncuran software memang tidak dapat dihindari, tetapi jangan khawatir. Tips ini dapat membantu Anda menghemat uang jika dilaksanakan dengan cermat.
Mengembangkan Kemampuan Para Staf
Di atas sudah dijelaskan pentingnya untuk mempertahankan para staf yang bekerja di kantor. Untuk membantu menjaga biaya pengeluaran tetap rendah, Anda perlu mengembangkan kemampuan mereka secara berkala menggunakan teknik rasio emas. Caranya, gunakan sumber daya manusia lokal maupun yang bekerja dari jarak jauh yang perusahaan Anda miliki secukupnya, sehingga menciptakan kombinasi pekerja yang seimbang.
Servers vs. Maintenance
Anda juga sudah memahami perihal biaya hosting dan biaya pemeliharaan. Kedua biaya tersembunyi ini sebenarnya juga saling berhubungan. Terkadang para pengembang software merasa lebih nyaman membayar lebih untuk biaya hosting, jadi mereka tidak perlu mengeluarkan banyak untuk maintenance.
Sebagai contoh, katakanlah harga hosting sebesar Rp 10.000.000 untuk host yang sepenuhnya dikelola pihak ketiga. Biaya ini lebih ringan dibandingkan dengan biaya memiliki anggota staf yang mengurusi hosting mereka sendiri.
Berpikirlah ke depan dan bayar tanpa perlu berpikir dua kali. Taktik ini jauh lebih murah, mudah dan menguntungkan bagi perusahaan. Anda tidak memerlukan staf yang terus-menerus harus berurusan dengan pemeliharaan server. Jadi, cobalah untuk menemukan penyedia hosting yang bisa memenuhi hal ini.
Hanya saja, harga awal yang Anda bayarkan untuk layanan seperti mungkin akan terlihat mahal. Jadi, Anda harus selalu menimbang beberapa hal sebelum membuat keputusan. Tak ada salahnya untuk memikirkan lagi dari segi sumber daya tenaga kerja; kira-kira berapakah biaya yang diperlukan jika perusahaan sudah memiliki tenaga kerja sendiri untuk mengurusi hosting?
Strategi Kerjasama
Sangat penting bagi Anda untuk memiliki mitra yang memahami sistem kerja teknologi Anda. Mitra ini bisa berupa host Anda, sebuah agensi outsourcing yang bekerja dengan perusahaan Anda dan lainnya. Siapa pun itu, pastikan bahwa mereka memahami visi Anda dan mampu memenuhi tanggung jawab pekerjaan dengan baik. Sebab, biaya peluang dan biaya kegagalan kerap kali sangat mahal.
Kehadiran mitra kerja dapat menghemat waktu Anda jika mereka adalah seorang ahli dalam bidang tertentu. Atau mungkin, mereka sudah berpengalaman di bidangnya dan sudah pernah membuat kesalahan serupa yang dapat Anda pelajari. Mitra kerja Anda menjadi hal yang sangat berharga dan dapat menghemat banyak uang di sepanjang perjalanan waktu.
Antisipasi Hari Ini, Selesaikan Besok
Anda harus selalu mengantisipasi masalah di masa depan serta menyikapi hadirnya peluang. Antisipasi masalah Anda hari ini, tapi selesaikanlah besok.
Tidak semua masalah yang Anda jumpai hari ini perlu untuk dipecahkan hari ini juga. Anda mungkin perlu mengembangkan sesuatu yang cukup baik untuk pasar saat ini tanpa mempekerjakan dua atau tiga orang tenaga IT baru. Ini hal yang baik. Tapi Anda perlu mengantisipasi biaya-biaya tertunda yang bisa jadi Anda bayarkan nanti. Antisipasi ini penting, terutama untuk bisnis baru.
Jadilah sosok yang bekerja strategis dengan utang yang telah dikeluarkan, sehingga Anda kelak bisa mengatasi masalah yang muncul dengan baik.
Sebagai contoh, semisal Anda tahu server Anda akan gagal setelah memiliki lebih dari 100.000 pengguna aplikasi. Hal ini tidak berarti Anda harus langsung membayar untuk kapasitas di atas 100.000 pada hari pertama saat aplikasi Anda masih belum digunakan oleh siapapun. Alih-alih membayar kapasitas ekstra yang belum diperlukan, uang Anda bisa dialihkan untuk keperluan di tempat lain.
Saat nantinya software Anda mencapai 100.000 pengguna atau bahkan lebih, nah, ini adalah masalah yang baik. Berkaca dari situasi ini, Anda mungkin sudah memiliki bisnis yang sukses yang memungkinkan Anda untuk membayar biaya tambahan server.
Namun, jika Anda membayar untuk infrastruktur tersebut hari ini, Anda justru membuang uang yang berharga guna memenuhi masalah hipotetis yang mungkin tidak akan menjadi kenyataan selama satu atau dua tahun ke depan.
Kesimpulan
Biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan suatu software tidak serta merta selesai setelah aplikasi diluncurkan. Ada 5 biaya tersembunyi yang harus Anda antisipasi pasca peluncuran software:
- Mempertahankan staf
- Biaya hosting
- Maintenance atau pemeliharaan
- Pelatihan karyawan
- Biaya strategis
Mengantisipasi masa depan akan memberi Anda anggaran dana yang cukup untuk menggapai sukses. Jika Anda tidak melakukannya, maka kualitas perangkat lunak Anda yang akan menjadi taruhannya. Ingat-ingatlah serangkaian tips dan praktik terbaik ini guna membantu Anda untuk menghemat uang saat proses pengembangan perangkat lunak.
Semoga pedoman ini membantu; gunakanlah artikel ini untuk mengantisipasi biaya di masa depan kapanpun Anda memutuskan menggarap mengembangkan teknologi baru!
[jasa-pembuatan-aplikasi]
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.