Last Updated on May 22, 2021 by
TLS adalah singkatan dari “Transport Layer Security”, yaitu protokol untuk mengamankan privasi data. Protokol ini menggunakan sertifikat X.509 untuk enkripsi datanya. Adanya TLS membuat transmisi setiap data yang ada di internet menjadi aman.
Sehingga dengan adanya TLS ini dapat memberikan rasa aman kepada para pengguna komunikasi terutama melalui internet.
Table of Contents
Sejarah Singkat Tentang TLS
Transport Layer Security atau yang disingkat menjadi TLS adalah bentuk pengembangan dari SSL yang sudah lebih dahulu dikenal. Pengembangan ini bermula pada tahun 1999 ketika SSL berubah namanya menjadi TLS 1.0 yang menjadi awal mula penggunaan TLS di internet.
Sebelumnya, TLS sudah mulai dikenalkan ke publik bersama sebuah peramban internet. Baik SSL maupun TLS sama-sama dikembangkan oleh sebuah badan bernama Netscape Communications Corporation. Ketika SSL 2.0 yang sudah dikembangkan ternyata dianggap kurang aman, Netscape kemudian mengembangkan pembarunya yakni SSL 3.0. SSL 3.0 inilah yang kemudian menjadi awal mula pengembangan dari TLS atau Transport Layer Security, sebuah protokol keamanan paling mutakhir.
Perbedaan TLS dan SSL
TLS adalah sebuah pengembangan dari protokol enkripsi yang sudah dikenal sebelumnya bernama SSL atau Secure Socket Layer. Karena berangkat dari sebuah protokol yang sama, perbedaan TLS dan SSL tidak terlalu signifikan.
Secara fungsi, keduanya sama-sama memberikan sebuah rasa aman bagi pengguna internet melalui protokol enkripsi data yang ditransmisikan selama mengakses internet.
Perbedaan antara SSL dan TLS adalah pada bagaimana cara protokol keamanan masing-masing membuat enkripsi untuk mengamankan transmisi data. SSL menggunakan port untuk membuat koneksi yang disebut sebagai koneksi eksplisit.
Sementara TLS kebalikannya, menggunakan koneksi melalui protokol yang ada atau yang bisa disebut dengan koneksi implisit.
Perbedaan TLS/SSL dan HTTPS
HTTPS adalah sebuah protokol keamanan yang digunakan oleh peramban dan penyedia website untuk berkomunikasi dan bertukar informasi. Meski terkesan sama-sama sebuah protokol keamanan, tetapi TLS dan HTTPS adalah sesuatu yang berbeda.
Seperti yang sudah dijelaskan, HTTPS merupakan sebuah protokol keamanan pada website yang dijalankan berdasarkan sebuah standar prosedur protokol. Standar prosedur protokol yang menjadi dasar protokol keamanan pada HTTPS inilah yang disebut dengan TLS/SSL.
Sehingga dengan pengertian ini, TLS adalah sebuah protokol keamanan yang menjadi salah satu bagian dari protokol keamanan HTTPS. HTTPS dalam membuat protokol keamanan tidak selamanya menggunakan TLS, bisa juga menggunakan SSL meski tidak direkomendasikan lagi.
Alasan Menggunakan TLS/SSL
Sebagai sebuah protokol keamanan internet, TLS/SSL ini sangat penting untuk dipasang pada sebuah website. Website yang menggunakan TLS/SSL akan membuat pengaksesnya merasa nyaman dan aman. Selain itu ada beberapa alasan mengapa TLS/SSL ini penting untuk dipasang pada sebuah website antara lain.
Menghindarkan Pencurian dan Salah Kirim Data
Alasan pertama mengapa harus menggunakan TLS adalah karena TLS atau SSL dapat menjamin sebuah website memiliki perlindungan terhadap data pengaksesnya. Data-data yang bersifat privasi seperti password, nomor ktp, hingga nomor kartu kredit merupakan hal yang sensitif dan rawan untuk dicuri serta disalahgunakan oleh pihak yang tak bertanggung jawab.
Sebagai sebuah protokol keamanan bagi sebuah website, TLS/SSL dapat berfungsi sebagai pelindung atas data-data yang dimiliki oleh pengakses sebuah website. Selain itu, kemampuan otentikasi yang dimiliki oleh TLS/SSL juga memberikan jaminan atas pengiriman data tidak salah tujuan. SSL/TLS melakukan enkripsi atas data yang hanya bisa dipecahkan oleh penerima yang tepat.
Meningkatkan Transfer Data di Website
Adanya SSL/TLS yang terdapat pada sebuah website yang memberikan proteksi terhadap transfer data pengguna membuat adanya peningkatan dalam transfer data pada website tersebut.
Dengan data yang terproteksi dengan baik menggunakan sistem enkripsi, membuat pengguna merasa aman ketika mengakses website tersebut tanpa khawatir datanya dicuri dan disalahgunakan oleh pihak tak bertanggungjawab.
Transfer data yang terjadi di internet ini dienkripsi oleh SSL/TLS sehingga menjadi kode-kode rumit yang tak bisa terpecahkan oleh hacker. Kode-kode inilah yang kemudian ditransmisikan menuju server atau pengguna sesuai kebutuhan.
Kemudian dengan kemampuannya, SSL/TLS membuka kode enkripsi tersebut jika sudah memenuhi berbagai “syarat-syarat” yang sesuai.
Meningkatkan Reputasi Website oleh Penggunanya
Berkat terjaminnya keamanan data-data pribadi pengguna atau pengakses membuat sebuah website yang menggunakan TLS/SSL dianggap memiliki reputasi yang lebih baik.
Ibarat sebuah bank, nasabah akan memilih bank terpercaya yang dapat menyimpan uangnya dengan baik. Sama seperti sebuah website yang tentunya lebih dipercaya jika dapat menjamin keamanan data-data privasi penggunanya.
Untuk mengetahui website yang sudah menggunakan TLS/SSL juga sangat mudah, bahkan seorang awam juga bisa mengetahui ciri website yang sudah menggunakan TLS/SSL. Ciri sebuah website sudah menggunakan TLS/SSL adalah sebuah notifikasi berupa ikon gembok terkunci yang muncul oleh peramban seperti Mozilla Firefox atau Google Chrome. Notifikasi tersebut terlihat jelas berada di bagian address bar.
Meningkatkan Peringkat Website di Mesin Pencari
Selain meningkatkan reputasi sebuah website bagi pengguna, adanya SSL atau TLS juga membuat website memiliki peringkat yang lebih baik di mesin pencari. Algoritma mesin pencari, Google, sudah dibuat sedemikian rupa agar dapat mendeteksi website yang memiliki SSL atau TLS dan ditampilkan pada halaman pertama. Tentunya hal ini juga menguntungkan pemilik website.
Manfaat TLS adalah membuat pengakses merasa aman dan terlindungi selama mengakses sebuah website yang dapat dilihat dari jumlah pengakses websitenya. Hal ini bisa dihitung oleh Google untuk kemudian diberikan peringkat yang lebih baik pada halaman pencarian. Bahkan Google sendiri sudah memberikan peringatan bagi pengakses untuk tidak mengunjungi website yang tidak memiliki TLS/SSL.
Cara Kerja SSL/TLS
Agar lebih dapat mengetahui betapa pentingnya SSL/TLS pada sebuah website, setiap pemilik website sebaiknya mengetahui bagaimana cara kerja dari SSL/TLS. Cara kerja TLS adalah menggunakan dua buah kunci yang biasa disebut sebagai Private Key dan Public Key. Kedua kunci ini adalah gerbang masuk dan keluarnya data yang ditransfer selama mengakses internet.
Public Key merupakan gerbang keluar sebuah data dari website atau server yang bertujuan untuk mengubah data tersebut menjadi enkripsi kode-kode rumit. Kemudian kode-kode tersebut ditransfer melewati Private Key yang bertugas untuk mengubah kode tersebut agar dapat dibaca oleh server atau penggunanya. Pengamanan SSL/TLS ini membuat para hacker tidak dapat mencuri data tersebut.
Cara Memasang SSL/TLS
Mengingat betapa pentingnya SSL/TLS bagi sebuah website membuat para pembuat website harus memasang sertifikat SSL/TLS pada websitenya. Pemasangan SSL/TLS ini biasanya disediakan secara gratis, meski ada juga yang berbayar, oleh para penyedia hosting dan website.
Hal ini karena pemasangan SSL/TLS pada website sangat mudah, terutama bagi para pemilik website berbasis WordPress.
Bagi para pemilik website berbasis WordPress, cara paling mudah memasang SSL atau TLS adalah dengan menggunakan plugin. Pemilik website berbasis WordPress cukup mencari plugin pada dashboard kemudian melakukan instalasi plugin-nya.
Setelah proses instalasi, jangan lupa untuk mengaktivasi plugin tersebut, kemudian melakukan refresh agar dapat mengetahui proses instalasi sudah berjalan dengan sukses.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.