Last Updated on March 19, 2022 by
Pernah mengalami kendala Android Studio yang Anda gunakan lelet dan berat saat membangun aplikasi? Tidak perlu cemas, sebab sudah ada solusi terbaik untuk mempercepat Android Studio.
IDE Android Studio adalah pilihan terbaik bagi banyak developer android untuk mengembangkan beraneka jenis aplikasi. Android Studio menyediakan semua tools dan resource yang Anda butuhkan untuk proses produksi aplikasi yang stabil, berkualitas, dan tentunya siap pakai.
Namun terkadang ada beberapa penyebab yang tak Anda sadari menjadikan Android Studio lambat dan berat dalam bekerja. Beberapa penyebab lambatnya Android Studio adalah aspek RAM PC Anda yang pas-pasan, spek laptop dengan core lawas, hingga pemakaian plugin VCS (version control system) untuk memanajemen kode pemrograman.
Setelah mengetahu apa saja penyebab Android Studio lambat, kini kita bisa melihat solusi atau cara mempercepat emulator Android Studio. Yuk langsung saja kita simak pembahasan lengkap cara mempercepat emulator Android Studio pada artikel berikut ini. Selamat membaca!
Table of Contents
Top 6 Cara Mudah Mempercepat Android Studio
Ada banyak sekali cara mempercepat emulator Android Studio yang bisa Anda aplikasikan secara langsung. Berikut ini kami telah rangkum seluruh cara yang ada menjadi top 6 terbaik cara mempercepat Android Studio. Apa sajakah keenam cara tersebut? Yuk dicatat!
1. Meng-upgarde RAM PC
Salah satu penyebab Android Studio lelet adalah RAM PC yang terlalu kecil. Oleh sebab itu, solusi pertama yang bisa Anda lakukan untuk mempercepat Android Studio adalah dengan meng-upgrade RAM PC.
Semakin besar ukuran RAM Anda, maka kinerja Android Studio juga akan semakin cepat, kencang dan ringan. RAM sendiri merupakan tempat penyimpanan data sementara yang dipakai oleh Android Studio ketika aplikasi dibuka dan dijalankan oleh user.
Saat ini, banyak laptop dan PC menawarkan ukuran RAM yang beragam, mulai dari 2 GB sampai 16 GB. Jika Anda tidak memakai emulator Android Studio, RAM 4 GB sampai 6 GB sudah memadai untuk menjalankan Android Studio. Namun pihak Google pernah merekomendasikan ukuran RAM terbaik untuk mengembangkan aplikasi android yakni 8 GB. Nah, sekarang pilihannya kembali ke tangan Anda sendiri: kira-kira berapa upgrade RAM yang Anda butuhkan?
2. Pakai Penyimpanan SSD
Laptop Anda masih memakai penyimpanan HDD (harddisk)? Bisa jadi itulah penyebab lain Android Studio lambat dan berat ketika dijalankan. Solusi kedua untuk mempercepat Android Studio adalah dengan mengganti penyimpanan laptop atau PC Anda dengan SSD.
Mengapa SSD? Dibandingkan penyimpanan HDD, SSD memiliki kecepatan baca dan tulis file yang lebih cepat dan mulus ketimbang HDD. Dengan kata lain, PC Anda dapat bekerja dengan lebih cepat sekaligus ringan, bahkan untuk menjalankan aplikasi-aplikasi berat seperti Android Studio.
Sebagian besar developer android saat ini pun sudah memakai PC dengan SSD untuk ngoding yang lebih baik, cepat dan ringan. Harga SSD juga terjangkau, sekitar 650 ribu rupiah untuk SSD berkapasitas 512 GB. Tertarik untuk mencoba penyimpanan SSD?
Untuk Anda yang ingin melihat lebih banyak seputar perbedaan performa SSD dan HDD, Anda bisa membaca artikel khusus Appkey yang bertajuk: “Di Mana Tempat Terbaik Menyimpan Game? Membandingkan SSD vs HDD”
3.Memakai Prosessor Terbaru
Kunci sukses mempercepat Android Studio lainnya adalah dengan memastikan PC Anda sudah dilengkapi dengan prosessor terbaru. Sebab semakin tinggi kecepatan prosessor PC, maka hasilnya akan semakin bagus.
Minimal Anda bisa menggunakan PC dengan prosessor core 13. Jika kelak terdapat keluaran prosessor yang lebih baru dan canggih, tidak ada salahnya untuk mencoba PC dengan prosessor paling baru tersebut.
4. Memakai Mac/Linux
Sebagian developer berpengalaman mungkin akan menyarankan Anda untuk menggunakan OS Mac atau Linux agar Android Studio dapat bekerja dengan lebih cepat dan ringan. Apakah hal ini lantas menjadikan Windows lebih buruk dan tidak cocok untuk membangun aplikasi android?
Sebenarnya asumsi di atas tidak mutlak kebenarannya. Kinerja Android Studio yang terasa lebih cepat di PC dengan OS Mac atau Linux bisa jadi dikarenakan tidak adanya aplikasi ketiga yang berjalan di latar belakang pada PC-PC tersebut.
Windows sering kali memiliki beragam aplikasi yang berjalan di background, contohnya aplikasi antivirus. Alhasil, performa Android Studio bisa lebih lambat.
Poin ini sesungguhnya merupakan perbandingan saja antara OS Linux, Mac dan Windows. Jika Anda ingin memakai Android Studio dengan lebih nyaman, Anda bisa memakai Linux dan Mac yang tidak mempunyai banyak aplikasi berjalan di background.
5. Membatasi Pemakaian Memory Build Gradle
Proses pembangunan aplikasi Anda dengan Android Studio bisa menjadi lebih lamban karena Anda tanpa sadar memakai memory build gradle yang tidak dibatasi. Untuk itu, Anda bisa membatasi pemakaian memory build hingga maksimal 1 GB agar kinerja Android Studio lebih ringan dan tidak sering nge-lag.
Untuk membatasi memory build gradle, Anda bisa mengikuti cara-cara simpel ini:
- Buka project > buka file gradle.properties.
- Cari file org.gradle.jvmargs.
- Ubah file tersebut dengan coding berikut:
org.gradle.jvmargs=-Xmx4096m -XX:MaxPermSize=1024m -XX:+HeapDumpOnOutOfMemoryError -Dfile.encoding=UTF-8
- Selesai. Kini memory build gradle Anda sudah dibatasi.
6. Memakai Gradle Mode Offline
Tips terakhir untuk mempercepat Android Studio adalah dengan memakai gradle mode offline. Gradle adalah program build project menjadi aplikasi (APK), mulai dari mendownload library untuk project, membangun APK, hingga menjalankan perintah dan request untuk testing aplikasi baru.
Gradle bisa menjadi lamban karena koneksi internet Anda yang tidak prima dan stabil. Jika sinyal internet Anda tidak bagus, Anda bisa menggunakan alternatif build dengan mode offline. Dengan mengaktivasi gradle mode offline, gradle tidak akan mendownload library dan internet. Alih-alih, ia akan menggunakan library offline yang sudah dimiliki.
Cara mengaktifkan gradle mode offline pun mudah. Anda cukup menyusuri sisi samping kanan Android Studio > mencari icon ‘gradle’ > klik tombol ‘toggle online / offline’.
[Bonus] Mengoptimalkan Performa Kecepatan Build Android Studio
Bagaimana jika setelah menerapkan tips mempercepat Android Studio di atas, tapi performa kecepatan build masih saja lambat? Tidak perlu cemas, berikut kami telah merangkum tips bonus untuk memaksimalkan performa kecepatan build di Android Studio.
Mengoptimalkan Konfigurasi Build
Untuk memaksimalkan performa kecepatan build di Android Studio, Anda bisa memulainya dengan mengoptimalkan proses konfigurasi build project. Beberapa tips agar konfigurasi build selalu optimal adalah:
- Selalu mengupdate Android Studio, SDK tools, dan plugin gradle. Tutorial lengkap cara mengupdate Android Studio dan SDK tools dapat Anda simak di artikel Appkey: Pedoman Lengkap Cara Update SDK Tools dan IDE Android Studio.
- Mematikan laporan Crashlytics untuk proses debugging pada build project. Anda bisa memakai kode:
android {
...
buildTypes {
debug {
ext.enableCrashlytics = false
}
}
- Menghindari kompilasi resource yang tidak dibutuhkan dalam testing project. Cukup gunakan 1 resource yang paling dibutuhkan saja.
- Mencegah Crashlytics mengupdate resource aplikasi otomatis dengan mematikan proses pembuatan ID build secara otomatis.
- Membuat modul library agar sistem build fokus mengompilasi modul yang diubah serta melakukan cache output pada build dengan modul library tersebut.
- Mengaktivasi sinkronisasi project dengan varian tunggal dengan Android Studio versi 3.3 ke atas. Cara mengaktivasinya dapat Anda lakukan dengan urutan alur: File > Settings > Experimental > Gradle> centang ‘Only sync the active variant’.
- Mematikan cache build dengan sistem build cache.
- Mengonversi semua gambar dalam project ke WebP, yaitu format gile gambar dengan kompresi lossy dan transparasi seperti PNG dan JPEG. Sehingga, semua gambar dapat terjaga resolusinya meski memiliki ukuran yang lebih kecil.
Membuat Profil untuk Build
Cara kedua untuk mengoptimalkan performa kecepatan build di Android Studio adalah dengan membuat profil untuk build. Profil build akan dipakai untuk mendiagnosis dan mengidentifikasi aneka kendala atau gangguan pada project.
Cara ini banyak digunakan pada project berskala besar yang mengimplementasikan lebih banyak logika build custom. Alhasil, Anda perlu melihat proses build secara lebih detil untuk bisa menemukan masalah.
Anda bisa membuat profil build dari command line dengan cara-cara berikut:
- Buka terminal command line pada root project.
- Lakukan clean build dengan code:
// On Mac or Linux, run the Gradle wrapper using “./gradlew”.
gradlew clean
- Jalankan build debug dengan code:
gradlew –profile –offline –rerun-tasks assembleFlavorDebug
Fungsi –profile akan memulai mengaktifkan proses pembuatan profil.
- Begitu proses build selesai, buka kode project-root/build/reports/profile/ dari jendela project.
- Klik kanan file profile-timestamp.html, klik Open in Browser > Default. Terakhir, Anda akan mendapatkan laporan profile build baru pada sebuah tab.
Demikianlah pembahasan artikel edisi kali ini tentang mempercepat Android Studio.
Terima kasih sudah mengikuti sampai di sini. Jangan lupa untuk ikuti sosial media dan website Appkey.id supaya tidak tertinggal aneka informasi terbaru seputar dunia IT.
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.