Last Updated on April 10, 2023 by
Pada setiap pengembangan perangkat lunak, tidak akan lepas dengan yang namanya pengujian. Tentunya karena pengujian merupakan bagian dasar yang wajib dilakukan sebelum suatu perangkat lunak digunakan oleh end user. Menguji perangkat lunak sangatlah penting untuk mengetahui apakah perangkat lunak tersebut sudah layak atau tidak untuk dirilis. Terdapat berbagai macam pengujian yang dapat dilakukan, salah satunya adalah load testing.
Dari berbagai banyak pengujian, pengujian ini tidak boleh dilewatkan begitu saja karena sangat berpengaruh pada performa perangkat lunak. Maka, pada pembahasan kali ini, mari mengenal lebih dalam tentang load testing tentang memahami apa yang dimaksud dengan pengujian ini, cara kerja, dan lainnya.
Table of Contents
Pengertian Load Testing
Load testing dilakukan untuk menguji perilaku dari perangkat lunak yang dibangun pada dua kondisi, yaitu dalam kondisi normal dan dalam puncak load (beban) atau dalam load maksimal atau kapasitas maksimum. Dengan pengujian ini dapat memastikan aplikasi, web, atau perangkat lunak dapat berjalan dengan lancar dan sesuai ekspektasi ketika dirilis serta sesuai dengan service level agreement (SLA).
Pengujian ini menentukan bagaimana perangkat lunak yang dibangun berjalan ketika perangkat lunak tersebut diakses oleh banyak pengguna secara bersamaan. Dengan pengujian ini, dapat meningkatkan performansi dari traffic yang tinggi dan memastikan fungsionalitas pada perangkat lunak dapat stabil dan berjalan lancar sebelum memasuki proses deployment. Pengujian ini merupakan tipe pengujian non-fungsional yang biasanya digunakan untuk client/server, aplikasi web baik internet ataupun intranet.
Pentingnya Melakukan Load Testing
Mengapa melakukan load testing termasuk penting dan tidak boleh dilewatkan? Pengujian ini memastikan beban, traffic, dan lainnya berjalan lancar pada perangkat lunak, ketika tidak berjalan lancar, tentunya pengguna akan lebih rentan untuk meninggalkan perangkat lunak Anda karena sudah frustasi dengan kinerjanya. Hal ini kemudian akan menurunkan performa perusahaan.
Pengujian ini dapat memberikan proteksi untuk menanggulangi dari performansi yang rendah. Selain itu, pentingnya melakukan pengujian ini adalah memberikan kepercayaan diri pada sistem dan reabilitas dari perangkat lunak yang dibangun.
Cara Kerja Load Testing
Ketika ingin melakukan load testing dapat menggunakan suatu tool untuk pengujian ini. Nah, proses pengujiannya adalah load atau beban akan disimulasikan pada perangkat lunak. Saat proses ini berlangsung, tool akan mengukur kapasitas dari perangkat lunak melalui waktu meresponnya. Jadi, ketika perangkat lunak yang diuji melebihi waktu respon dan menjadi tidak stabil pada traffic tertentu, menunjukkan bahwa perangkat lunak telah mencapai beban maksimal atau kapasitas maksimum.
Maka, perlu dicari solusi untuk mengatasi hal tersebut. Pada load testing, ada beberapa yang dapat diukur atau diidentifikasi, antara lain:
- Tingkat pemanfaatan sumber daya.
- Performansi dari lingkungan hardware, seperti CPU dan RAM.
- Jumlah pengguna yang bersamaan mengakses perangkat lunak yang dapat di-supportoleh perangkat lunak dan skalabilitas yang memungkinkan pengguna lebih banyak untuk mengakses perangkat lunak tersebut.
- Kekurangan desain perangkat lunak.
- Performansi dari load balancer.
- Menentukan apakah infrastruktur dari perangkat lunak merupakan infrastruktur yang tepat dan memadai untuk dijalankan.
- Response timeatau waktu respon.
- Performansi dari komponen databasedalam load yang berbeda.
- Performansi dari komponen sistem dalam berbagai load.
- Delayjaringan antara client dan server.
Sebagai pengembang, dengan melakukan pengujian ini dapat diidentifikasi masalah seperti lag pada sistem, waktu load pada halaman perangkat lunak yang lambat, ataupun adanya crash saat traffic pada level yang berbeda.
Strategi Melakukan Load Testing
Ada beberapa strategi yang dapat Anda gunakan untuk melakukan load testing. Berikut adalah strateginya.
- Pengujian manual, merupakan strategi yang mengeksekusi pengujian yang dilakukan secara manual. Pengujian ini tidak dapat menghasilkan hasil yang dapat diulang, serta pengukuran level stress dari aplikasi.
- Toolpengujian yang dikembangkan sendiri, merupakan strategi mengeksekusi pengujian dengan tool yang memang dikembangkan sendiri yang biasanya dikembangkan oleh sebuah organisasi atau perusahaan yang memandang pengujian ini merupakan pengujian yang penting dilakukan.
- Open sourcetool, merupakan strategi dengan mengeksekusi pengujian menggunakan tool yang tersedia secara open source dan gratis untuk digunakan. Nah, jika Anda memiliki biaya yang terbatas dapat menggunakan tool open source.
- Toolkelas perusahaan, merupakan strategi dengan mengeksekusi pengujian yang didukung dengan banyak protocol dan dapat mensimulasikan banyak pengguna.
Persiapan Melakukan Load Testing
Setelah mengetahui bagaimana load testing bekerja, maka untuk melakukan pengujian ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah persiapan. Berikut akan dijelaskan hal yang perlu dipersiapkan.
Identifikasi Obyektif dari Aplikasi Web
Pertama-tama, identifikasilah ruang lingkup yang diantisipasi dan volume dari aplikasi web yang dimiliki. Identifikasi fungsionalitas yang harus diuji selama proses produksi aplikasi web. Misalnya, waktu respon, tingkat pemanfaatan sumber daya, ataupun beban maksimal dari pengguna, sehingga Anda dapat membuat dengan jelas untuk proses pengujian nanti.
Uraikan Perjalanan dari Pengguna
Buatlah garis besar bagaimana nantinya pengguna akan menggunakan dan berinteraksi dengan perangkat lunak Anda. Hal ini dapat Anda lakukan dengan memonitoring data dari tool untuk monitoring performansi aplikasi atau application performance monitoring (APM), sehingga dengan menggunakan tool tersebut Anda dapat berfokus pada proses dan metrik performansi selama melakukan pengujian.
Pilih Tool yang Tepat untuk Pengujian
Untuk melakukan pengujian, pilihlah tool yang mudah digunakan dan di-scaling, menyediakan hasil yang akurasi, serta terintegrasi dengan tool lain sehingga mudah untuk dikelola. Ada beberapa tool yang dapat Anda gunakan seperti LoadNinja dan Load Runner.
Cara Melakukan Load Testing
Setelah mempersiapkan semuanya, saatnya untuk melakukan load testing. Berikut adalah beberapa praktik terbaik yang dapat dilakukan.
Buatlah Skenario yang Realistis
Ketika melakukan pengujian, buatlah skenario atau test case baik positif atau negatif secara realistis berdasarkan pada deployment yang berbeda, browser, ataupun perangkat. Pengguna akhir terkadang tidak dapat diprediksi, sehingga tetap variasikan ketika setting pengujian ini. Jadi, berpikirlah menjadi pengguna bagaimana menggunakan perangkat lunak Anda.
Tetapkan Benchmark yang Realistis
Mengoptimasi performansi pada perangkat lunak membutuhkan pemahaman tentang aplikasi Anda dan penggunanya. Identifikasilah secara praktik dan realistis tes yang dapat merefleksikan realita, dapat berupa memilih device, browser yang digunakan, jumlah pengguna, dan lainnya.
Pengujian ini tidak dapat dimulai dari nol. Jadi, Anda dapat mencoba untuk menjalankan pengujian setelah sistem sudah berada pada load. Hal ini dapat mengurangi “false-positive” yang dapat terjadi ketika memulai pengujian dari nol.
Jalankan Pengujian lebih Awal dan secara Rutin
Disarankan untuk melakukan pengujian lebih awal dan secara rutin serta tidak menunggu proyek perangkat lunak hampir selesai. Hal ini dapat membantu para pengembang untuk memperbaiki masalah pada kode lebih cepat pada seluruh lifecycle produksi perangkat lunak.
Kelebihan dan Kekurangan Load Testing
Ada beberapa kelebihan dan kekurangan melakukan load testing, berikut adalah uraiannya.
Kelebihan pengujian:
- Performansi bottleneckdapat diidentifikasi lebih awal sebelum produksi.
- Dapat meningkatkan skalabilitas dari sistem.
- Mengurangi biaya kerugian atau kegagalan yang mungkin terjadi setelah produksi.
- Meningkatkan kepuasan pelanggan menggunakan perangkat lunak.
- Dapat menghindari downtime.
Kekurangan pengujian:
- Membutuhkan pengetahuan tentang programminguntuk menggunakan tool
- Toolyang digunakan dapat lebih mahal jika menggunakan yang berbayar dan dukungan jumlah pengguna.
Penutup
Demikianlah penjelasan mengenai load testing yang penting untuk dilakukan. Tentunya untuk melakukan pengujian ini, pahamilah terlebih dahulu cara kerjanya, kemudian memperhatikan strategi yang digunakan, cara melakukannya atau praktik terbaiknya, persiapan, dan tool yang digunakan agar perangkat lunak yang dibangun dapat meraih sesuai yang diekspektasikan. Untuk artikel menarik lainnya, pantengin terus informasinya di Appkey.id, ya!
Jasa Pembuatan Aplikasi, Website dan Internet Marketing | PT APPKEY
PT APPKEY adalah perusahaan IT yang khusus membuat aplikasi Android, iOS dan mengembangkan sistem website. Kami juga memiliki pengetahuan dan wawasan dalam menjalankan pemasaran online sehingga diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan Anda.