Pentingnya Software Architecture dalam Software Development

Last Updated on October 25, 2022 by

Software architecture atau arsitektur perangkat lunak menjadi bagian yang tidak boleh lepas dalam pengembangan perangkat lunak. Apa yang dimaksud dengan arsitektur perangkat lunak dan mengapa menjadi penting? Pada artikel ini akan dibahas lebih dalam mengenai definisi hingga mengapa dibutuhkan.

Arsitektur perangkat lunak dalam sistem informasi adalah representasi bergambar dari struktur sistem. Dapat dikatakan, ini menjelaskan cara kerja sistem perangkat lunak secara bergambar. Selain itu, arsitektur perangkat lunak menggambarkan komponen sistem informasi dan bagaiamana berkomunikasinya. Sebuah arsitektur perangkat lunak yang baik harus menyederhanankan aspek abstrak dari pengembangan perangkat lunak.

Tujuan Arsitektur Perangkat Lunak

Beberapa tujuan dibuatnya software architecture adalah sebagai berikut.

1. Menjelaskan struktur dan dari sistem perangkat lunak tanpa masuk ke detail implementasi.
2. Untuk menciptakan fondasi sistem informasi yang memmenuhi kebutuhan fungsional.
3. Untuk mengkomunikasikan secara bergambar bagaiamana suatu sistem itu akan memenuhi kebutuhan fungsional dari berbagai pemangku kepentingan.
4. Untuk menjelaskan bagaimana sistem perangkat lunak akan memenuhi kebutuhan kualitas atau kebutuhan non-fungsional atau Non-Functional Requirements (NFR).
5. Untuk mengoptimalkan atribut fungsional dan kualitas dari sistem.
6. Mengkomunikasikan keputusan arsitektur dan komponen kepada pemangku kepentingan yang relevan.

Mengapa Dibutuhkan Arsitektur Perangkat Lunak?

Sebagian besar proyek pengembangan dalam industri perangkat lunak memiliki tingkat kompleksitas yang bervariasi. Dengan membangun software architecture yang baik, kompleksitas yang dihadapi dapat dikelola dengan lebih baik pula. Selain itu, adanya arsitektur perangkat lunak yang tepat akan sangat membantu untuk menyampaikan kebutuhan fungsional dengan efektif. Di samping itu, Anda juga butuh arsitektur sistem yang tepat untuk menyampaikan NFR seperti skalabilitas, performa, keamanan, pemeliharaan, dan pengujian.

Siapa yang Membuat Arsitektur Perangkat Lunak?

Software architecture dibuat oleh seorang software architect. Seorang software architect adalah orang yang memiliki peran senior dalam tim pengembangan perangkat lunak. Ada beberapa keahlian yang perlu dimiliki, seperti ahli dalam pemrograman dan bahasa pemrograman, database, tools yang digunakan, paham dalam proses pengembangan perangkat lunak dan life cycle-nya, serta proyek manajemen.

Selain itu, karena mendokumentasikan arsitektur perangkat lunak merupakan pekerjaan yang kompleks, maka dibutuhkan pula keahlian yang cukup besar pula dan kebutuhan skill yang lebih tinggi untuk sistem yang kompleks. Tidak hanya ahli dalam skill tersebut, tetapi juga mampu menjadi pemimpin untuk orang lain atau tim.

AWS Certified Solution Architect, Axelos ITIL Master Certification, Google Professional Cloud Architect merupakan beberapa sertifikasi arsitektur perangkat lunak yang dapat Anda coba jika Anda tertarik dalam menekuni bidang ini.

Prinsip dalam Membuat Arsitektur Perangkat Lunak

Ada beberapa prinsip penting yang harus diikuti oleh software architect selama proses membuat software architecture. Prinsip ini terdiri dari lima hal yang dikenal dengan prinsip “SOLID”. Berikut adalah uraian masing-masing bagiannya.

1. Single responsibility, prinsip ini dimaksudkan sebagai sebuah layanan dalam sistem perangkat lunak harus memenuhi satu tujuan saja.
2. Open-closed principle, pada prinsip ini pengembang harus dapat memperluas fungsional suatu komponen tanpa merusak fungsinya.
3. Liskov substitution principle, yaitu prinsip yang mana classdalam aplikasi memiliki subclass (harus dapat mewakiliki penggunaan dari base class-nya)
4. Interface segregation principle, software engineer harus memiliki user interfaceyang lebih kecil dan tidak seharusnya memiliki interface yang besar. Jadi, sebuah class tidak perlu lagi mengimpelementasikan metode yang tidak relevan.
5. Depedency inversion principle, komponen harus bergantung pada abstraksi, maka tidak seharusnya bergantung pada modul tingkat yang lebih tinggi pada modul tingkat yang lebih rendah. Anda tidak seharusnya memiliki ketergantungan pada detail implementasi konkret saat merancang komponen perangkat lunak.

Karakteristik dari Arsitektur Perangkat Lunak

Ada beberapa karakteristik dalam software achitecture, yaitu:

1. Operational architectureyang meluputi availability, performance, reliability, low fault tolerance, dan scalability.
2. Structural architectureyaitu meliputi configurability, extensibility, supportability, portability, dan maintainability.
3. Cross-cutting architecturemeiliputi accessibility, security, usability, privacy, dan feasibility.

Keuntungan Membuat Arsitektur Perangkat Lunak

Ada banyak keuntungan jika membuat software architecture, yaitu:

1. Anda dapat membuat prototipe dari sistem aplikasi dengan mudah.
2. Membantu dalam melakukan component-widedari pengembangan perangkat lunak.
3. Dapat mengelola perubahan sistem perangkat lunak lebih baik.
4. Meningkatkan kejelasan, arsitektur perangkat lunak dapat memberikan pemahaman umum tentang sistem yang diusulkan kepada pemangku kepentingan. Hal ini dapat meningkatkan peluang sukses secara keseluruhan.
5. Dapat mengelola NFR secara lebih baik.
6. Jika dibuat dengan efektif, arsitektur perangkat lunak ini dapat membuat proses pengembangan perangkat lunak menjadi lebih hemat biaya.

Tantangan Membuat Arsitektur Perangkat Lunak

Selain memiliki keuntungan, tentunya ada tantangan yang dihadapi ketika membuat software architecture, yaitu:

1. Arsitektur perangkat lunak merupakan suatu disiplin yang standarnya masih berkembang.
2. Ada banyak ahli memiliki pandangan yang berbeda tentang arsitektur perangkat lunak ini sehingga hal ini membuat pekerjaan seorang arsitek perangkat lunak menjadi lebih sulit. Selain itu.
3. Sulit membuat arsitektur perangkat lunak yang efektif dengan keterbatasan tools.

Pola Arsitektur Perangkat Lunak yang Populer

Ada beberapa software architecture yang paling menonjol, yaitu:

1. Arsitektur Layered (N-Tier)

Pola arsitektur ini termasuk dalam pola yang paling populer. Pola ini memiliki beberapa layer. Data input akan masuk melalui layer paling atas, kemudian layer tengah akan meliputi logika bisnis. Database akan berada pada layer yang paling dalam. Salah satu contoh layer architecture ini dikenal dengan nama Model-View-Controller atau MVC.

2. Arsitektur Event Driven

Pola arsitektur perangkat lunak yang kedua adalah arsitektur event driven yang cocok untuk aplikasi yang menunggu input dari pengguna. Anda dapat membuat central unit pada aplikasi yang nantinya menangani data input. Unit ini akan mendelegasikan tugas ke program yang berbeda berdasarkan tipe datanya.

3. Arsitektur Microkernel

Pola arsitektur selanjutnya dikenal dengan nama arsitektur microkernel dalam mengembangkannya sering melakukan serangkaian operasi dasar. Pola arsitektur ini mengelompokkan task ke dalam microkernel. Anda dapat menganggap semua fungsi aplikasi lainnya sebagai plugin.

4. Arsitektur Microservice

Lalu ada pola yang dinamakan dengan arsitektur microservice. Pola ini membantu dalam mengembangkan aplikasi yang memiliki layanan yang sangat berbeda dan independen. Anda dapat mengembangkan setiap layanan independen sebagai microservice. Anda dapat melakukan modifikasi, pengujian, deploy, dan menskalakan microservice ini secara independen.

Tools untuk Desain Arsitektur Perangkat Lunak

Ada beberapa tools yang bagus untuk membuat desain arsitektur perangkat lunak, di antaranya IcePanel, Enterprise Architect, Archi, StarUML, GenMyModel, LucidChart, Draw.io, Visio, Brainboard, Hava, Cloudcraft, PlantUML, Graphviz.

Itulah beberapa penjelasan terkait software architecture dan mengapa hal tersebut penting dalam pengembangan perangkat lunak. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda. Artikel lainnya yang seputar pemrograman dapat Anda simak di Appkey.id, ya!